Konten dari Pengguna

Gilbert Jordan 'Pembunuh Alkohol' yang Mencekoki Korban hingga Mabuk dan Tewas

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
20 Juli 2020 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. criminalminds.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. criminalminds.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vancouver, Kanada dikejutkan oleh teror yang dilakukan oleh "pembunuh alkohol" antara tahun 1965 hingga 1988. Julukan tersebut diberikan kepada Gilbert Jordan, pembunuh berdarah dingin yang bertanggung jawab atas tewasnya 10 wanita.
ADVERTISEMENT
Jordan juga menjadi orang Kanada pertama yang menggunakan alkohol sebagai senjata pembunuh. Sebagai seorang pecandu alkohol, Jordan sering mengamuk, menguntit pekerja seks komersial (PSK) di Downtown Eastside, Vancouver, dan membayar jasanya sekaligus mengajaknya minum alkohol bersama. Begitu korbannya pingsan, Jordan akan terus menuangkan minuman keras ke tenggorokan mereka hingga tewas.
Foto: murderpedia.org
Jordan dikaitkan dengan kematian delapan hingga 10 wanita antara tahun 1965 hingga 1988. Ia telah memiliki catatan kriminal sebelum melakukan pembunuh. Pada tahun 1952, Jordan sering berurusan dengan polisi perihal masalah hukum karena pemerkosaan, pelecehan seksual, penculikan, tabrak lari, hingga mengemudi dalam keadaan mabuk.
Pada tahun 1965, Ivy Doreen menemani Jordan pesta minum di sebuah kamar hotel di Vancouver. Keesokan harinya, ia ditemukan tewas dalam kondisi telanjang. Tim forensik menyimpulkan bahwa terdapat tingkat alkohol tinggi dalam darahnya, yaitu 0,51. Kematian akibat keracunan alkohol terjadi sekitar 0,4. Akan tetapi, polisi menyimpulkan bahwa ia tewas akibat kecelakaan. Selama 10 tahun terakhir, tercatat beberapa pembunuhan dengan motif yang sama.
ADVERTISEMENT
Foto: dok. murderpedia.org
Pada tahun 1988, Jordan akhirnya diincar oleh pihak kepolisian karena menjadi terduga pembantaian atas kematian Vanessa Lee Buckner. Wanita malang tersebut ditemukan telanjang di lantai kamar hotel setelah minum alkohol bersama Jordan. Sebulan kemudian, seorang wanita lain yang bernama Edna Shade juga ditemukan tewas di hotel lain.
Akan tetapi pada tahun 2000, Jordan kabur dan mengubah identitasnya menjadi Paul Pearce di British Columbia. Akan tetapi, upaya tersebut tetap gagal dan ia dipenjara selama enam tahun akibat hukuman pembunuhan. Hukuman tersebut terbilang ringan karena, hakim melihat bahwa korban dikaitkan dengan kondisi overdosis akibat minum alkohol terlalu banyak. Selain itu, korban Jordan keseluruhan adalah PSK yang dianggap tidak terlalu mendapatkan simpati bagi masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Foto: dok. dyingwords.net
Pada tahun 2002, Jordan kembali ditangkap karena ditemukan sedang mabuk bersama seorang wanita. Ia dinyatakan bersalah karena melakukan pelanggaran di masa hukuman percobaan dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara, diikuti dengan masa percobaan selamat tiga tahun dengan aturan yang ketat.
Namun pada tanggal 11 Agustus 2004, Jordan kembali ditangkap di Winnipeg akibat melanggar aturan di masa percobaan. Ia terbukti pada tanggal 9 Agustus 2004 melakukan pesta minuman keras dengan Barb Burkley. Akibatnya, Burkley harus dibawa ke rumah sakit karena dampak overdosis dari minuman yang ia minum akibat dicekoki oleh Jordan. Jordan sendiri meninggal pada tahun 2006 karena sakit
Sumber: http://murderpedia.org/male.J/j/jordan-gilbert-paul.htm