Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Harold Shipman, Dokter 'Kematian' yang Membunuh 265 Pasiennya
20 Mei 2020 16:16 WIB
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembunuhan berantai sering kali menyita perhatian publik dan menimbulkan kecemasan di masyarakat. Namun, apa jadinya jika pembunuhan berantai itu dilakukan oleh seorang dokter? Seperti yang terjadi di Inggris, seorang dokter bernama Harold Shipman diperkirakan sudah membunuh lebih dari 200 orang pasiennya. Apa sebenarnya motif dokter ini hingga tega membunuh para pasiennya? mari kita simak kisahnya.
ADVERTISEMENT
Harold Shipman
Sebelum sukses menjadi dokter, Harold Shipman hanyalah seorang anak yang lahir dari keluarga biasa di Inggris. Ayahnya hanyalah seorang sopir truk dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Karena sang ayah yang jarang berada di rumah, Harold menjadi sangat dekat dengan sang ibu. Hingga suatu hari sang ibu wafat karena kanker paru-paru yang dideritanya.
Kenangan buruk akan kematian sang ibu tersebut mendorong Harold untuk mengambil pendidikan kedokteran. Sampai beberapa tahun kemudian akhirnya ia menjalankan praktik sebagai dokter umum di Abraham Ormerod Medical Centre,Inggris.
Pembunuhan Berantai
Akibat trauma masa kecilnya akan kematian sang ibu, Harold tumbuh menjadi dokter yang kejam dan tega menghabisi nyawa para pasiennya. Korban pertamanya adalah seorang manula bernama Eva Lyons yang dibunuhnya sekitar tahun 1975. Harold biasanya akan menyuntikan morfin yang sangat tinggi pada pasiennnya hingga mereka tewas. Orang yang disuntik dengan diamorfin sebesar 30 mg atau lebih biasanya akan tewas dalam 10 menit. Para korban kebanyakan adalah wanita dewasa hingga lanjut usia. Korban tertua adalah Anne Cooper yang berusia 93 tahun dan yang termuda adalah Peter Lewis yang berusia 41 tahun.
Pembunuhan keji yang dilakukannya ini baru terungkap setelah Harold membunuh seorang wanita paruh baya kaya raya bernama Kathleen Grundy. Suatu hari jenazah Kathleen ditemukan terduduk di sofa dan Horald mengaku bahwa kematian Kathleen disebabkan karena usianya yang sudah tua. Harold juga membuat sebuah surat wasiat palsu yang menyatakan bahwa Kathleen memberikan semua hartanya pada dirinya. Ia berencana untuk menguasai semua harta warisan dari Kathleen tersebut.
ADVERTISEMENT
Terungkapnya Kasus Pembunuhan Berantai
Setelah kematian Kathleen yang mencurigakan, keluarga Kathleen akhirnya memutuskan untuk melakukan otopsi pada jenazahnya, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat kandungan morfin yang cukup besar pada tubuhnya. Pada awal tahun 2000, Harold akhirnya ditangkap atas tuduhan kasus pembunuhan Kathleen dan pemalsuan surat wasiat.
Setelah ditangkap, terungkap juga bahwa ternyata Harold sudah membunuh kurang lebih 265 orang pasiennya dengan cara yang sama, yaitu menyuntikkan kandungan morfin yang sangat tinggi hingga tewas. Menurut pengakuannya, Harold mengaku bahwa ia merasakan sebuah kepuasan seksual tersendiri saat ia membunuh pasien-pasiennya. Setelah 2 tahun menjalani hukuman penjara, Harold ditemukan tewas gantung diri di dalam selnya.
Sumber :
https://murderpedia.org/male.S/s/shipman-harold.htm