Jago Bikin Kronologi Palsu, Petrov Mampu Menipu Aparat dan Membunuh 13 Korban

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
24 Februari 2021 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kaspars Petrovs, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Kaspars Petrovs, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Hidup di negara Latvia, Kaspars Petrovs dikenal sebagai perampok yang kerap menargetkan nenek tua sebagai korban. Alhasil, dari semua tindak kriminalnya pelaku berhasil mengoleksi banyak korban di setiap aksi perampokannya.
ADVERTISEMENT
Petrovs sebenarnya adalah putra dari seorang dokter ternama. Namun previlage itu sia-sia saat ia lebih memilih untuk menjadi tunawisma. Dari laporan Murderpedia menyebut, bahwa modus operandi Petrov ialah dengan mengikuti nenek tua yang akan pulang ke rumah.
Di sana ia berusaha untuk senormal mungkin menjadi penduduk asing, dan terus memantau korban untuk dirampok saat sampai di rumah. Terkadang, Petrovs menyamar sebagai karyawan perusahaan gas.
Ilustrasi TKP, foto: dok. Pixabay
Tetapi saat kesempatan tiba, dia dengan sigap akan membekap lalu mencekik korban hingga tewas. Awalnya saat memulai karirnya sebagai pembunuh berantai, ia tak ingin ada korban yang jatuh dan membekap korban hanya untuk membuatnya tak sadarkan diri.
Aparat yang menyidik kasus Petrovs menjelaskan, bahwa kebanyakan barang yang dirampas adalah uang, bahan makanan, dan perhiasan milik korban. Tapi saat puas menjarah, pelaku lantas membuat TKP palsu seakan-akan bahwa ada seorang nenek meninggal dengan secara alami di tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Upaya ini sebenarnya sempat membuat aparat terkecoh. Namun saat selidiki secara mendalam, ternyata dari 13 korban yang menjadi bulan-bulanan Petrovs kebanyakan kehilangan barang berharga senilai $35 ribu dollar As.
Ilustrasi jasad korban, foto: dok. Pixabay
Beruntung dalam hal ini aparat secara tidak sengaja menemukan sidik jari pelaku di salah satu perabot milik korban.
Polisi yang tak ingin tinggal diam, lantas segara mencari Petrovs dan menjadikanya buronan berbahaya. Baru pada 3 Februari 2003 Petrovs tertangkap.
Alhasil, Petrov dihukum penjara sementara untuk memberikan waktu penyidik merangkai skema pemalsuan TKP. Baru pada 13 Mei 2005 pengadilan setempat memberinya hukuman penjara seumur hidup dengan tuduhan 13 pembunuhan nenek tua.
sumber: https://murderpedia.org/male.P/p/petrovs-kaspars.htm