Konten dari Pengguna

Jimmy Maketta, Kisah si Psikopat Penghuni Lereng Bukit Filipi Afrika Selatan

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
6 Februari 2021 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jimmy Maketta, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Jimmy Maketta, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Jimmy Maketta, seorang pria asal Afrika Selatan disebut-sebut sebagai psikopat keji oleh banyak psikolog, di mana ia telah menewaskan korban sebanyak 16 orang.
ADVERTISEMENT
Hidup sezaman dengan pelaku West-End Killers, Jimmy tak kalah bengis dalam menargetkan korban. Di tahun 2005, ia setidaknya sudah melakukan 19 kali pemerkosaan. Mirip dengan Jack Mogale, Jimmy ternyata mampu memikat wanita untuk nyaman di dekatnya.
Saat kasus ini muncul pertama kali, publik lantas menyebutnya sebagai pembunuh aktif di lereng bukit Filipi, tepat di wilayah Western Cape, Afrika Selatan.
Laporan Killers Cloud menyebut, semua aksi Jimmy dilakukan antara bulan April hingga Desember 2005. Sasarannya adalah buruh tani yang biasa bekerja di bukit Filipi.
Ilustrasi reka adegan pembunuhan Jimmy Maketta, foto: dok. Pixabay
Bahkan untuk menyamarkan aksinya, Jimmy sempat berpura-pura menelpon aparat bahwa dirinya telah menemukan mayat di sekitar bukit. Menurut penyidik, pelaku sudah dua kali mengabarkan bahwa ada mayat buruh yang terbunuh secara misterius.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian juga menjelaskan, bahwa modus yang biasa dilakukan Jimmy dengan memantau buruh yang bekerja di malam hari. Di sana pelaku akan memilih korban yang mabuk yang akan memudahkan dirinya untuk dibunuh.
Namun, apa motif dibalik semua pembunuhan itu polisi masih belum bisa memastikan. Bahkan Sean Kaliski, psikiater rumah sakit Valkenberg sempat mengaku, bahwa pelaku bisa dikategorikan piskopat paling berbahaya.
"Jimmy Maketta, dikategorikan sebagai pembunuh bayaran sekaligus piskopat," ucap Sean dikutip Murderpedia.
Bagi Sean, hal itu didasarkan dari waktu. Di mana dalam beberapa bulan saja pelaku mampu membunuh dan menutupi aksinya dengan rapih. Bahkan, lanjut Sean, pelaku ada kemungkinan tidak akan direhabilitasi jika dilihat kondisi kejiwaannya.
Ilustrasi penangkapan dan pidana Jimmy Maketta, foto: dok. Pixabay
"Selama waktu itu (membunuh red.) Jimmy mengaku sempat merenung, tapi secara bersamaan ia justru menikmati aksi pembunuhannya," tegas Sean.
ADVERTISEMENT
Hanya butuh waktu singkat saat korban terakhirnya terbongkar, Jimmy pun tertangkap. Hakim pun memutuskan hukuman penjara seumur hidup, atas tuduhan 16 pembunuhan buruh, serta 19 pemerkosaan.
sumber: https://killer.cloud/serial-killers/show/56/jimmy-maketta