Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Joseph Michael Swango, Dokter Kematian yang Racuni 60 Orang hingga Tewas
8 Juli 2020 13:58 WIB
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokter tidak selalu mampu menolong nyawa pasiennya. Akan tetapi, dokter juga menjadi alasan mengapa seseorang tewas. Joseph Michael Swango mungkin bisa dijuluki sebagai dokter kematian. Pasalnya, Swango bertanggung jawab atas keracunan fatal yang dialami 60 pasien hingga korban meregang nyawa. Dokter kelahiran Washington tersebut ditulis dalam sejarah sebagai salah satu dokter mematikan yang pernah dimiliki Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Swango dibesarkan di Quincy, Illinois dan lulus sebagai pembaca pidato perpisahan untuk Sekolah Menengah Anak Laki-Laki Katolik Kelas Quincy 1972 (sekarang bagian dari Sekolah Menengah Quincy Notre Dame). Swango juga pandai bermain klarinet dan merupakan anggota band Quincy Notre Dame. Meskipun ia bersekolah di sekolah Katolik, ia dibesarkan dalam keluarga dari gereja Presbiterian.
Ia bertugas di Korps Marinir, menerima pemecatan yang terhormat pada tahun 1980. Dia kemudian menghadiri Quincy College (sekarang dikenal sebagai Quincy University), dan kemudian Sekolah Kedokteran Universitas Illinois Selatan.
Kesulitan Swango pertama kali diperhatikan selama berada di sekolah. Meskipun dia adalah siswa yang brilian (dia lulus summa cum laude dari Quincy College, dan telah memenangkan American Chemical Society Award), dia dikenal sebagai pria yang malas dan lebih suka bekerja sebagai petugas ambulans daripada berkonsentrasi pada studinya.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada usia muda itu, dia memiliki ketertarikan yang nyata terhadap pasien yang sekarat. Meskipun tidak ada yang terlalu memikirkannya pada saat itu, banyak pasien di mana Swango ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan berakhir dengan "upaya percobaan", yang berakibat mengancam jiwa korban. Setidaknya lima dari mereka meninggal. Kondisi ini sebelumnya tidak diketahui oleh pihak sekolah
Hambatan Swango untuk studinya kembali hadir hanya sebulan sebelum dia lulus, ketika dia tertangkap melakukan pemeriksaan palsu selama pembelajaran kebidanan dan ginekologi. Akan tetapi karena mempertimbangkan kompetensi yang dia miliki, akhirnya sekolah tetap meluluskannya dengan beberapa persyaratan yaitu mengulang kelas kebidanan dan ginekologi.
Pada tahun 1983, ia mendapatkan kesempatan magang di Ohio State University Medical Center, di residensi bedah saraf. Ketika telah bekerja, perawat mulai memperhatikan keanehan pasca banyaknya pasien yang sehat mulai meninggal secara misterius dengan frekuensi yang mengkhawatirkan. Seorang perawat melihat Swango menyuntikan obat ke pasien yang kemudia menjadi sakit. Akan tetapi, Swango bebas dari pelaporan tersebut karena bukti yang dimiliki kurang cukup. Akan tetapi, pihak rumah sakit tidak memperpanjang kontrak magangnya.
ADVERTISEMENT
Pada Juli 1984, Swango kembali ke Quincy dan bekerja sebagai teknisi medis di Korps Ambulan Adams County. Saat bekerja, perawat juga melihat ada keanehan yang terjadi. Saat Swango menyediakan kopi atau makanan kepada pasien, beberapa dari mereka biasanya sakit parah, tanpa sebab yang jelas. Pada Agustus 195, Swago dihukum karena terbukti meracuni rekan kerja. Ia dihukum lima tahun penjara.
Saat keluar dari penjara pada tahun 1989, Swago bekerja sebagai penasihat di pusat pengembangan karir di Newport News. Akan tetapi , ia kembali dipecat setelah ketahuan memalsukan lembar memo. Pada tahun 1990, ia bekerja sebagai teknisi laboratorium di ATICoal Virginia. Di sana ia, sering meracuni kolega kerja dan membuat korbannya sakit perut tanpa alasan yang jelas. Di tahun yang sama ia menjalin hubungan dengan seorang perawat di Rumah Sakit Riverside Virginia bernama Kristin Kinney.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1991, Swango resmi merubah namanya menjadi Daniel J. Adams dan mencoba melamar program residensi di Ohio Valley Medical Center, di Virginia Barat. Pada Juli 1992, ia mulai bekerja di Sanford USD Medical Center di Sioux Falls. Ia lolos untuk bekerja setelah memalsukan beberapa dokumen hukum yang ia gunakan untuk membangun kembali identitasnya sebagai dokter.
Dia memalsukan lembar fakta dari Departemen Pemasyarakatan Illinois yang memalsukan catatan kriminalnya, menyatakan bahwa dia telah dihukum karena pelanggaran ringan karena terlibat perkelahian dengan seorang rekan kerja dan menerima enam bulan penjara, bukan lima tahun penjara karena kejahatan. Akan tetapi, identitasnya terbongkar setelah ia memilih bergabung dengan American Medical Association (AMA). AMA mengidentifikasi Swago dan mengetahui latar belakang hukuman yang diberikan kepadanya. Sanford memecat Swango, sekaligus pasangannya, Kinney meninggalkannya.
ADVERTISEMENT
Swago telah menjadi objek buruan FBI dan menghilang sampai tahun 1994. FBI berhasil melacak Swago setelah ia pindah ke Atlanta dan bekerja sebagai ahli kimia di fasilitas air limbah perusahaan peralatan komputer. Setelah FBI memberitahu perusahaan, Swago di pecat karena memalsukan surat penipuan.
Untuk kabur dari kejaran FBI, akhirnya Swago meninggalkan AS dan mendapatkan pekerjaan sebagai dokter di Rumah Sakit Mnene menggunakan dokumen palsu. Setahun kemudian, ia ditangkap karena terbukti meracuni pasiennya. Ia kembali lolos dari kejaran polisi dan bersembunyi di Zambia. Setahun kemudian, ia pindah ke Arab Saudi dan melamar di Rumah Sakit Kerajaan di Dhahran, menggunakan aplikasi palsu.
FBI yang sedang menyelesaikan seluruh laporan kejahatan Swango, terus menjaga jangkauannya, terutama saat Swango dihukum penjara oleh selama 3,5 tahun karena telah menipu pemerintah Arab Saudi. FBI mengancam Swago bahwa apabila setelah hari kebebasannya, ia akan diekstradisi ke Zimbabwe dan akan divonis hukuman mati. Takut akan hal tersebut, Swango mulai menegosiasikan tuntutan hukum. Jaksa setuju Swago tidak dihukum mati dan harus menerima hukuman seumur hidup di penjara tanpa pembebasan bersyarat.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 6 September 2020, ia dinyatakan bersalah atas tiga pembunuhan yang dilakukannya. Sedangkan FBI percaya bahwa Swago telah bertanggung jawab atas kematian 60 korban jiwa yang akan menjadikannya sebagai salah satu pembunuh berantai paling produktif dalam sejarah Amerika Serikat
https://murderpedia.org/male.S/s/swango-michael.htm