news-card-video
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Keluarga Banizsweski dan Kisah Pembantaian Sylvia Likens

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
6 Juli 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. allthatinteresting
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. allthatinteresting
ADVERTISEMENT
Cerita pembunuhan yang dilakukan Gertrude Bainizsweski selalu menarik perhatian para pencinta cerita-cerita misterius. Gertrude menjadi populer setelah bertanggung jawab atas penyiksaan yang berakhir atas pembunuhan Sylvia Marie Likens pada tahun 1965.
ADVERTISEMENT
Banisweski mengajak sebagian dari anak-anaknya untuk membantu tindak penyiksaan, pembunuhan dan mutilasi terhadap Sylvia Likens.
Sylvia yang saat itu berusia enam belas tahun dititipkan oleh ayahnya, Lester Liken kepada Baniszewski, temannya. Sedangkan sang ibu tidak bisa merawat Sylvia karena sedang dipenjara akibat tindak pencurian yang ia lakukan.
Agar bisa bekerja, Lester menitipkan dua anak perempuannya Sylvia dan Jenny untuk tinggal bersama Gertrude. Sedangkan dua anak laki-lakinya, Danny dan Bernie dirawat oleh kakek-nenek mereka.
Foto: Sylvia Lakens dok. all that interesting
Gertrude sendiri memiliki kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan. Ia memiliki tujuh anak dan mengurus sendiri rumah tangganya. Gertrude telah mengalami banyak perceraian akibat penganiayaan fisik yang ia alami. Hal tersebut membuatnya depresi.
Untuk membantu Gertrude, Lester akan menggaji Gertrude dengan bayaran per minggu sebesar 20 dolar AS.
ADVERTISEMENT
Penyiksaan pun dimulai kepada dua gadis tersebut. Getrude sering kali memukul mereka dengan ikat pinggang sebagai alasan pendisiplinan. Gertrude juga pernah menghukum Sylvia dengan cara meminta Sylvia untuk memakan muntahan makanan Gertrude.
Gertrude juga mengizinkan anak-anaknya untuk menyiksa Sylvia dan adiknya. Anak-anak Gertrude sering menggunakan Sylvia sebagai objek latihan bela diri, dengan cara membantingnya ke dinding maupun ke lantai.
Foto. dok. murderpedia.org
Mereka menggunakan kulitnya sebagai asbak, melemparkannya ke bawah, dan membelah kulitnya dan menggosok garam ke lukanya. Setelah penyiksaan tersebut, ia akan sering "dibersihkan" di pemandian air panas. Sylvia juga sering mendapatkan perlakuan pelecehan seksual dari anak anak Gertrude, salah satunya adalah dengan memotong genitalnya. Hingga pada akhirnya, Sylvia dikunci di ruang bawah tanah tanpa makanan atau akses ke kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung aksinya, Gertrude menyebarkan kisah fitnah untuk membangkitkan emosi anak-anaknya. Dia memberi tahu putrinya bahwa Sylvia memanggilnya pelacur dan meminta teman-teman putrinya untuk datang dan memukulinya.
Gertrude memberi tahu anak-anaknya sendiri bahwa Sylvia adalah pelacur. Kemudian dia membawa Ricky Hobbs, seorang bocah lelaki tetangga, dan putrinya yang berusia 11 tahun, Marie, mengukir kata-kata, "Aku pelacur dan bangga akan hal itu" ke perut Sylvia dengan jarum panas.
Tetangga di sekitar rumah Gertrude juga telah menduga bahwa Sylvia telah dilecehkan. Akan tetapi, mereka takut untuk melapor karena takut akan nyawa mereka sendiri. Sang adik, Jenny juga tidak bisa berbuat apa apa karena terus dipukul dan diintimidasi oleh anak-anak Gertrude.
Foto: dok. allthatinteresting
Pada 26 Oktober 1965, Sylvia akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah mengalami pendarahan otak, syok dan kekurangan gizi. Pendarahan di otak didapatkan setelah kepalanya ditendang dan dipukuli oleh Gertrude dan seorang tetangga bernama Coy Hubbard. Sylvia disiksa karena mencoba melarikan diri .
ADVERTISEMENT
Kepolisian sempat dibingungkan oleh penjelasan Gertrude bahwa Sylvia telah disiksa dan diperkosa oleh sekelompok anak laki-laki. Walau telah menciptakan skenario, polisi berhasil mendapatkan informasi yang valid setelah adik Sylvia, Jenny meminta polisi untuk mengeluarkannya dari rumah Gertrude.
Polisi menangkap Gertrude, Paula Baniszewski , Stephanie Baniszewski John Baniszewski, Richard Hobbs, dan Coy Hubbard karena pembunuhan. Beberapa tetangga seperti Mike Monroe, Randy Lepper, Darlene McGuire, Judy Duke, dan Anna Siscoe juga ditangkap karena "melakukan penyiksaan kepada orang lain."
Anak-anak Gertrude diprioritaskan sebagai pelaku utama pembantaian terhadap Sylvia. Gertrude divonis bersalah dan dihukum penjara seumur hidup.
Akan tetapi, Gertrude diberi pembebasan bersyarat atas perilaku baik pada tanggal 4 Desember 1985. Gertrude tewas lima tahun berselang akibat kanker paru-paru. Sedangkan anak-anaknya dihukum penjara dengan hukuman yang beragam antara 2 tahun hingga 21 tahun.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://allthatsinteresting.com/sylvia-likens-gertrude-baniszewski?utm_campaign=twitterpdtr1&utm_source=twitter&utm_medium=social