Kenneth Alessio Bianchi, Menyamar Menjadi Polisi dan Membantai Puluhan Gadis

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
16 Juli 2020 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto. Kenneth Bianchi dok. Bellinghamherald.com
Kenneth Bianchi adalah satu dari dua anggota kelompok pembunuh yang dikenal oleh media dengan nama "The Hillside Strangler". Bianchi bertanggung jawab atas 12 pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan yang terjadi di Los Angeles dan Washington pada tahun 1977 hingga 1979 .
ADVERTISEMENT
Bianchi lahir di Rochester, New York, dari seorang pelacur. Karena tidak sanggup merawatnya, Bianchi diadopsi oleh pasangan Nicholas Bianchi dan Frances Scioliono di Rochester.
Sejak usia muda, Bianchi memiliki masalah yang cukup kompleks. Frances menggambarkan Bianchi sebagai pembohong yang kompulsif. Walau ia memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, tetapi ia kurang berprestasi di sekolah dan sulit untuk mengelola emosinya.
Foto: Bianchi dok. murderpedia.org
Bianchi didiagnosa mengidap kejang absens sejak kecil. Selain itu, ia juga diprediksi mengidap passive-aggressive disorder.
Sejak kematian ayah angkatnya pada usia 10 tahun, ibu angkatnya harus bekerja dan pengawasan Bianchi di masa kecil semakin tidak terkontrol.
Tidak lama setelah Bianchi lulus dari Sekolah Menengah Gates-Chili pada tahun 1971, ia menikahi kekasih SMA-nya. Ikatan pernikahan tersebut berakhir berakhir setelah delapan bulan. Perpisahan itu berakhir tanpa sebab dan tiba-tiba, Bianchi meninggalkan istrinya begitu saja. Selain itu, Bianchi memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya pada semester satu dan mulai bekerja di sektor-sektor informal.
ADVERTISEMENT
Foto: dok. murderpedia.org
Pada saat bekerja sebagai satpam di sebuah toko perhiasan, kondisi ini memberinya kesempatan besar untuk mencuri barang-barang berharga. Barang-barang tersebut sering ia berikan kepada pacar atau pelacur agar mereka semakin tertarik kepadanya. Karena kecurigaan mulai muncul akibat sering hilangnya perhiasan di toko tersebut, ia melarikan diri dan pindah ke Los Angeles pada tahun 1977.
Di kota tersebut, ia tinggal bersama sepupunya bernama Angelo Buono. Pemikiran mereka tidak berbeda jauh, Buono juga berpikiran untuk mencuri pakaian perhiasan untuk mendapatkan wanita yang ia inginkan. Memiliki motif yang sama, Buono dan Bianchi mulai melakukan tindak kriminal seperti pencurian maupun menjadi mucikari. Pada akhir tahun 1977, tindak kriminal mereka mulai meningkat menjadi tindak pembunuhan dan pemerkosaan. Sejak tahun 1977 hingga akhir perjalanannya pada tahun 1979, mereka berdua bertanggung jawab atas tewasnya 10 gadis.
ADVERTISEMENT
Untuk mengincar korban, biasanya Bianchi dan Buono akan berkeliling Los Angeles dengan mobil miliki Buono. Untuk memuluskan aksi pembunuhannya, ia menggunakan lencana palsu dan menyamar sebagai polisi. Posisi mereka sebagai polisi akan memudahkan aksinya untuk membujuk gadis-gadis incarannya.
Foto: dok. lifedeathprizes.com
Kedua pria akan melakukan pelecehan seksual terhadap korban sebelum mencekiknya hingga tewas. Selain itu, mereka juga memiliki metode pembunuhan yang beragam seperti suntik mati, sengatan listrik, hingga meracuni menggunakan karbon monoksida.
Bianchi yang memiliki kecerdasan tinggi juga merancang pembunuhannya agar tidak terdeteksi dengan cara bergabung dengan kepolisian Los Angeles. Dengan bergabung ke dalam tim kepolisian, Bianchi memahami bagaimana cara polisi mencari pembunuh gadis muda tersebut.
Suatu malam tak lama setelah mereka gagal membunuh target mereka yang kesebelas, Bianchi mengungkapkan kepada Buono bahwa ia turut menjadi bagian dari kepolisian Los Angeles, dan saat ini ia sedang ditanyai tentang kasus pencekikan. Buono pun mengamuk dan mengancam akan membunuh Bianchi apabila ia tidak melarikan diri ke Bellingham, Washington. Pada Mei 1978, ia melarikan diri ke Bellingham, dan hidup bersama pacar dan putranya.
ADVERTISEMENT
Foto: dok. murderpedia.org
Pada tanggal 11 Januari 1979, Bianchi melakukan kembali aksi kriminalnya dengan membujuk mahasiswa perempuan ke sebuah rumah yang ia tempati. Wanita tersebut adalah Karen Mandic (22) dan Diane Wilder (27) dari West Washington University. Mereka berdua dicekik dari belakang saat sedang berjalan.
Tanpa bantuan Buono, Bianchi meninggalkan banyak kecerobohan dalam pembunuhannya dan sehari setelahnya, kepolisian Washington berhasil menangkapnya. Setelah diperiksa lebih jauh, kepolisian mengaitkan Bianchi dengan pembunuhan yang terjadi di Hillside, Los Angeles.
Bianchi akhirnya mengakui bahwa ia dan Buono telah membunuh puluhan gadis di Hillside. Akan tetapi di dalam persidangan, Bianchi mengklaim bahwa dirinya memiliki masalah kejiwaan. Pembunuhan yang ia lakukan terjadi karena dirinya sedang dirasuki oleh identitas gandanya yang bernama Steve Walker.
Foto: dok. murderpedia.org
Akan tetapi, kepolisian berhasil menganalisis nama Steve Walker. Steve adalah nama yang digunakan untuk tujuan penipuan dalam praktik psikologi. Polisi juga menemukan perpustakaan kecil di rumah Bianchi dengan topik-topik psikologi modern. Bianchi memiliki kemampuan untuk memalsukan gangguan kejiwaan dirinya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan keringanan hukum, ia setuju untuk bersaksi melawan Buono. Akan tetapi, Buono gagal untuk mendapatkan keringanan hukuman dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Bianchi menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Washington di Walla Walla, Washington. Bianchi mengajukan pembebasan bersyarat pada tanggal 18 Agustus 2010 dan ditolak. Dia akan memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan pembebasan bersyarat lagi pada tahun 2025.
Sumber: http://murderpedia.org/male.B/b/bianchi-kenneth.htm