Kisah Ted Bundy, Psikopat Sadis Pengoleksi Potongan Kepala Wanita Cantik

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
18 Mei 2020 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dok.Qureta
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok.Qureta
ADVERTISEMENT
Psikopat banyak dibilang sebagai salah satu gangguan kejiwaan. Tapi bagaimana jadinya jika psikopat itu adalah seseorang yang mengerti tentang kejiwaan? Ya, hal ini terjadi Amerika. Seorang psikolog dengan paras tampan bernama Ted Bundy ternyata adalah seorang psikopat sadis yang telah banyak membunuh wanita cantik. Tidak hanya itu, ia juga mengoleksi potongan kepala dari para korban yang disimpan di apartemennya.
ADVERTISEMENT
Ted Bundy
Namanya Ted Bundy, lahir di Burlington, Vermont, pada 24 November 1946. Ia adalah anak yang lahir di luar pernikahan. Untuk menutupi rasa malunya, sang ibu terpaksa harus merahasiakan bahwa Ted adalah anaknya. Kakek dan neneknya mengaku bahwa Bundy adalah anak mereka dan sang ibu dikenalkan sebagai kakak perempuannya.
Foto: Dok. Dailymirror
Saat mengetahui fakta bahwa orang yang selama ini dikenal sebagai kakak adalah ibunya sendiri, Ted menjadi sangat syok dan mengalami kejatuhan mental. Sang ibu kemudian menikah lagi, tetapi hubungan Ted dengan ayah tirinya tidak pernah berjalan mulus. Upaya ayah tirinya untuk mendekatkan Ted dengan keluarganya juga tidak pernah berhasil. Ted kecil tidak pernah bermain dengan saudara-saudaranya dan sering memilih untuk sendirian.
ADVERTISEMENT

Trauma Cinta Pertama

Meski tumbuh menjadi pribadi yang pendiam dan penyendiri, Ted berhasil menjadi pribadi yang menonjol di universitasnya. Hal ini dikarenakan parasnya yang tampan dan otaknya yang cerdas. Ted mendapatkan pacar pertamanya bernama Stephanie saat ia berkuliah di Universitas Washington pada tahun 1972. Namun sayang percintaan mereka tidak berjalan mulus, suatu hari Stephanie meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.
Foto: Dok. Dailymirror
Ted yang sakit hati akhirnya terobsesi untuk menjadi kaya dan membuat Stephanie menyesal. Setelah lulus kuliah, ia terjun ke dunia politik dan menjadi juru kampanye kharismatik untuk Partai Republik. Ketika dirinya sudah berhasil menjadi kaya raya, Ted akhirnya kembali menjalin hubungan dengan Stephanie sampai ia berhasil meyakinkan perempuan itu untuk menikah dengan dirinya. Namun di saat seperti itu, Ted dengan sengaja meninggalkan Stephanie, sama seperti apa yang dilakukannya pada dirinya dulu.
ADVERTISEMENT

Pembunuhan Berantai dan Mengoleksi Kepala Wanita

Sakit hati Ted pada Stephanie sepertinya belum juga terpuaskan. Usai meninggalkan sang cinta pertamanya itu, Ted menjadi semakin gila. Dengan parasnya yang tampan, ia dengan mudah selalu berhasil mendapatkan wanita-wanita cantik ke dalam pelukannya. Tetapi sayang, para wanita itu hanya menjadi pelampiasan dari dendam Ted pada sang cinta pertamanya saja.
Foto: Dok. Dailymirror
Para wanita cantik yang dikencaninya itu rata-rata memiliki paras yang mirip dengan Stephanie, cantik dan berambut panjang. Setelah mengencani dan menidurinya, Ted akan membunuh mereka dengan sadis lalu mengambil potongan kepalanya. Potongan kepala wanita-wanita cantik itu disimpan di apartemennya sebagai kenang-kenangan.

Dijatuhi Hukuman Kursi Listrik

Suatu hari setelah salah satu korbannya berhasil lolos dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, Ted akhirnya berhasil ditangkap. Diketahui bahwa Ted telah membunuh kurang lebih 30 orang wanita yang berambut panjang dan menyimpan 12 potongan kepala di apartemennya.
Foto : Dok. Sltrib
Setelah menjalani persidangan, akhirnya Ted dijatuhi Hukuman mati dengan kursi listrik. Jenazah Ted kemudian dikremasi. Sebelum menjalani hukuman mati, Ted sempat meminta agar abu dari jasadnya untuk ditebar di pegunungan Cascade di Washington, salah satu tempat di mana ia pernah melakukan aksi pembunuhan kejinya itu.
ADVERTISEMENT
Sumber :
https://allthatsinteresting.com/ted-bundy