Lorenzo Gilyard, Pembunuh Cerdik yang Lihai Menyembunyikan Barang Bukti

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
20 Februari 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lorenzo Gilyard, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Lorenzo Gilyard, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Dikenal kerap melecehkan wanita sejak kecil, Lorenzo Gilyard pembunuh berantai asal Amerika Serikat selalu menargetkan PSK sebagai korban. Bahkan, selama aksinya tak sedikit media lokal AS menyebutnya sebagai 'The Kansas City Strangler'.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian menduga bahwa karir Lorenzo sebagai pembunuh dimulai 1977 hingga 1993. Berdasar laporan Killers Cloud, pelaku terkonfirmasi membunuh 13 korban dan kebanyakan adalah wanita dan anak di bawah umur.
Riwayat pelaku pun diketahui bahwa dirinya merupakan mantan pengawas dari perusahaan pengolah sampah. Sayang, pihak tak merilis resmi secara spesifik tempat tinggal pelaku.
Momen Lorenzo Gilyard saat di sidang, foto: dok. Murderpedia
Di sisi lain, dalam membunuh 'The Kansas City Strangler' punya ciri khas sendiri. Yakni kebanyakan dari korbannya selalu ditemukan tanpa sepatu dan dibuang di tempat terpencil di wilayah Kansas City. Bahkan sebagian PSK yang menjadi korban terdapat handuk yang sengaja dibekap di mulut korban.
Tim penyidik juga menjelaskan, dari hasil pemeriksaan korban, banyak ditemukan luka jeratan di leher. Yang mengindikasikan pelaku selalu membunuh dengan cara mencekik hingga tewas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Lorenzo beberapa kali menjalani hukumannya pidana terkait kekerasan anak. Namun upaya menjerat pelaku ke sel tahanan selalu gagal, dan berakhir tanpa ada kejelasan.
Baru pada tahun 1974, Lorenzo berhasil dihukum karena kedapatan membunuh korban bernama Sheila Ingold. Upaya pembuktian kasus 'The Kansas City Strangler' pun terbilang sulit. Pasalnya, pelaku selalu memperhatikan secara detil dari semua tindak kriminalnya.
Carmeline R. Hibbs, salah satu korban, foto: dok. Murderpedia
Tim penyidik baru berhasil meringkus Lorenzo, saat lab tes DNA berhasil menghubungkan semua barang bukti dari 13 korban dengan darah sisa darah pelaku yang tertinggal di jasad korban.
Saat semua barang bukti mengarah padanya, pelaku hanya bisa pasrah. Lorenzo tertangkap pada 18 April 2004 di saat usianya genap 53 tahun. Akibat ulahnya, pengadilan setempat memvonis penjara seumur hidup, tanpa ada jaminan bebas.
ADVERTISEMENT
sumber: https://murderpedia.org/male.G/g/gilyard-lorenzo.htm