Konten dari Pengguna

Lydia Sherman, Kisah Seorang Ibu yang Tega Membantai 8 Anaknya

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
19 Desember 2020 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lydia Sherman, foto: dok. Murderpedia
zoom-in-whitePerbesar
Lydia Sherman, foto: dok. Murderpedia
ADVERTISEMENT
Sejak abad pertengahan Lydia Sherman dikenal sebagai Derby Poisioner, yakni kasus pembunuhan di mana seorang istri tega membunuh 3 suami dan 8 anaknya. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1872, akhirnya membuat heboh publik hingga surat kabar di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kisah Derby Poisioner ini bermula ketika Lydia menikah dengan seorang polisi bernama Edward Struck. Dari pernikahan mereka, Lydia tercatat memiliki 6 anak dari Edward. Namun pada suatu saat, Lydia merasa kesal pada suaminya. Ketika itu Lydia lantas berniat keji untuk membunuh suaminya agar bisa mencairkan asuransi dari nyawa suaminya sendiri.
Ia pun bertekad untuk tak hamil kembali. Lydia yang sedari awal merencanakan pembunuhan, lantas ia pergi ke apotek dan membeli racun tikus. Dengan racun tersebut, Lydia dilaporkan berhasil membunuh suaminya beserta enam anaknya.
Poster kasus Lydia Sherman, foto: dok. Murderpedia
Pada tahun 1868, Lydia kembali berulah. Yakni Lydia dikabarkan menikah dengan petani yang cukup kaya bernama Dennis Hurlbrut dari Heven, Connectictut, Amerika Serikat. Orang juga kerap menyebut bahwa Dennis ialah orang yang pikun, walau di sisi lain ia adalah orang yang terbilang kaya.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi dengan niat busuk untuk mendapatkan kekayaan. Lydia diduga berhasil membunuh Dennis. Sayangnya seperti apa metode yang digunakan, laporan kepolisian yang dikutip Cloud Killer tak memastikan secara rinci. Tetapi polisi hanya menduga, bahwa metode yang digunakan Lydia tak akan jauh berbeda atas keberhasilannya membunuh suami pertama.
Singkat cerita akibat kematian Dennis, Lydia pun kembali menjanda. Untuk tetap bertahan di situasi ekonomi yang sulit, Lydia berinisiatif untuk bekerja sebagai pengasuh anak dari keluarga ternama. Akhirnya ia pun diterima menjadi pengasuh di keluarga Sherman pada tahun 1870.
Penerimaan Lydia sebagai pengasuh pun tak lain karena tuan Sherman telah kehilangan mendiang istrinya. Akibatnya ia pun harus mencari pengasuh agar memudahkan untuk merawat kedua anaknya.
Ilustrasi gaya abad pertengahan untuk kasus Lydia Sherman, foto: dok. Murderpedia
Lydia yang cerdas dalam hal menarik perhatian, lantas dekat dengan Sherman dan menikahinya. Niat jahat pun kembali muncul. Lydia kembali merencanakan untuk membunuh kedua anak Sherman dengan racun arsenik. Entah seperti apa kronologinya, pihak kepolisian tidak menjelaskan secara detil. Namun Lydia dilaporkan pada saat itu berhasil membunuh kedua anak Sherman dan suaminya tak mengetahui bahwa dibalik kematian anaknya ialah ulah dari Lydia.
ADVERTISEMENT
Tetapi kali ini Lydia tak seberuntung seperti sebelumnya. Seorang Dokter bernama Beardsly sempat curiga atas kematian dua anak Sherman.
Dr. Beardsly ternyata menemukan bahwa kematian anak Sherman itu tak wajar. Hal itu dikarenakan ia menemukan sampel organ terdapat tanda-tanda racun. Mengetahui tersebut lantas, Sherman melaporkan kasus kematian anaknya ke pihak kepolisian setempat.
Ketika Lydia melihat ada suatu kejanggalan atas pembunuhannya. Ia pun segera melarikan diri ke New York. Tapi semua upaya itu sia-sia lantaran kepolisian Connticut menggunakan jaringan kepolisian New York untuk menangkap Lydia untuk menyeretnya kembali ke tempat Sherman tinggal.
Setelah tertangkap, Lydia dijatuhkan hukuman tingkat dua. Ia juga divonis penjara seumur hidup, dan dinyatakan meninggal pada 16 Mei 1878.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://killer.cloud/serial-killers/show/544/lydia-sherman