Manuel Delgado Villegas, ODGJ yang Melakukan 48 Pembunuhan di 3 Negara

Foto: dok. murderpedia.org

Manuel Delgado Villegas juga dikenal sebagai El Arropiero adalah pembunuh berantai asal Spanyol yang aktif antara tahun 1964 hingga 1971. Delgado ada pembunuh berantai yang kasusnya cukup unik. Keunikan tersebut karena aksi kriminal dilakukan di tiga negara selama lebih dari 9 tahun. Negara tersebut antara lain Spanyol, Italia dan Perancis.

Villegas lahir di Seville, Spanyol pada 25 Januari 1943 dari ayah yang bernama Jose Martin. Sedangkan ibunya meninggal saat melahirkannya. Karena ayahnya bekerja sebagai seorang sales, ia dan saudara perempuannya, Joaquina dikirim untuk tinggal bersama nenek dari pihak ibunya di Mataro, Catalonia. Pada tahun 1961, pada usia 18 tahun, Delgado mendaftar di Legiun Spanyol; Di sana ia belajar teknik pertarungan tangan kosong, dan satu khususnya - salah satu metode pembunuhan pilihannya - golpe legionario atau golpe mortal (secara harfiah "pukulan mematikan"), serangan ke laring dengan ujung pisau tangan.

Foto: dok. murderpedia.org

Aksi kriminal Villegas terungkap pasca hilangnya seorang wanita tunagrahita berusia 38 tahun. Villegas yang saat itu menjadi pacarnya diinterogasi oleh polisi. Setelah penemuan mayat korban pada 21 Februari 1971, akhirnya Villegas mengaku bahwa ia telah mencekik Antonia dengan celana ketatnya saat sedang berhubungan seks.

Villegas membunuh korban pertama yang dikonfirmasi pada tahun 1964, berusia 21 tahun, dan tetap aktif sampai penangkapannya pada usia 28 tahun, pada tahun 1971. Ia tidak pernah membunuh dengan rencana sebelumnya. Kadang-kadang komentar sepele atau sederhana dari korban akan dianggap sebagai penghinaan dan melampiaskan kemarahannya dengan membunuh mereka dengan menggunakan benda tumpul, mencekik mereka atau dengan tangan kosong.

Foto: dok. murderpedia.org

Villegas akan menyerang orang lain dengan maksud untuk merampok mereka atau, jika korban adalah perempuan, memperkosa mereka, yang dia lakukan hanya setelah mereka mati.. Sifat kejahatan dan korban yang sangat berbeda (laki-laki dan perempuan, tua dan muda, Spanyol dan asing, heteroseksual dan homoseksual, kaya dan miskin) dan gaya hidup nomaden Villegas membuat penegakan hukum cukuplah rumit, terutama dalam menghubungkan pola pembunuhan berantai yang ia lakukan. Pada akhirnya, hanya dua pembunuhan terakhir yang terjadi di tempat yang sama dan hampir tepat waktu, yang memicu penangkapan Delgado.

Pengakuan Villegas pada akhirnya membuka tabir pembunuhan berantainya. Beberapa hari berselang, ia mengakui telah melakukan empat pembunuhan. Dalam akhir penyelidikan, akhirnya polisi menetapkan bahwa Villegas telah membunuh 8 delapan orang di tiga negara. Korban-korban Villegas antara lain: (1) Adolfo Muntaner (49), dibunuh pada 21 Januari 1964 dengan motif pencurian; (2) Margaret Boudrie (21), dibunuh di Lyon Perancis; (3) Venancio Carrasco (71), dibunuh pada Juli 1968 karena motif dendam; (4) Ramon Estrada Saldrich, dibunuh di Barcelona; (5) Anastasia Moreno, tewas pada 23 November 1969 di Mataro; (6) Fransico Ramirez (28), dibunuh karena dia dirayu oleh pria; (7) Antonia Relinque, pacarnya yang dibunuh di El Puerto de Santa Maria; dan satu pembunuhan yang tidak terungkap.

Foto: dok. murderpedia.org

Villegas sendiri mengklaim telah melakukan 48 pembunuhan di Spanyol, Italia, dan Prancis - dari kasus-kasus ini polisi Spanyol hanya dapat menyelidiki dua puluh dua dan mendakwanya dengan delapan pembunuhan. Dia tidak pernah dibawa ke pengadilan, karena dia didiagnosis dengan gangguan mental yang parah. Pada tahun 1978, Audiencia Nacional memerintahkan agar Villegas ditahan secara preventif di Rumah Sakit Jiwa Penjara Carabanchel. Dia dibebaskan dari perawatan rumah sakit jiwa pada tahun 1998 dan meninggal segera setelah penyakit paru-paru terkait merokok.

Sumber: http://murderpedia.org/male.D/d/delgado-villegas-manuel.htm