Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Papin Bersaudara, 2 Gadis Lugu yang Membunuh Majikan dengan Mencukil Mata
13 November 2020 17:06 WIB
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Christine Papin dan Léa Papin dua gadis bersaudara yang secara sadis menyiksa majikan mereka hingga tewas. Peristiwa ini terjadi pada 2 Februari 1933, di mana banyak orang yang terheran mengapa dua gadis pendiam tiba-tiba bisa begitu keji terhadap majikannya.
ADVERTISEMENT
Sebelum kejadian Papin bersaudara merupakan seorang pelayan dari seorang pensiunan pengacara bernama Monsieur René Lancelin. Latar belakang Papin pun terbilang kelam. Hal tersebut ditandai dengan kesedihan atas perpisahannya dengan kakak tertua mereka yang bernama Emilia.
Papin pun dibesarkan di sebuah desa, tepatnya di sebelah selatan Kota Le Mans. Semenjak bekerja dengan tuan Monsieur René Lancelin, tabiat mereka sebenarnya nampak baik dan tak terlihat tanda-tanda psikologis aneh. Namun sejak kejadian tragis yang menimpa Madam René dan puterinya, Papin tiba-tiba muncul seperti memiliki gangguan kejiwaan berat.
Berdasar laporan kepolisan, peristiwa keji itu diketahui ketika René berniat memberitahu keluarganya, bahwa sepulang ia bekerja akan ada makan malam bersama dengan rekan bisnisnya. Setibanya di rumah, René terheran lantaran pintu depan rumah terkunci dari dalam.
ADVERTISEMENT
René kemudian berputar, dengan harapan jika melalui pintu belakang rumahnya ia akan lebih mudah masuk. Alhasil, kondisinya pun tetap sama. Ia lalu menengok dari luar jendela, dan nampak sedikit cahaya lilin dari ruang pelayan.
Curiga akan hal tersebut, René kembali ke kota dan melaporkan keganjilan yang ada di rumahnya. Setibanya di rumah ia ditemani dua orang petugas, dan dengan sigap salah satu di antaranya mencoba memanjat masuk melalui tembok belakang.
Kecuriagaan René benar. Tiba-tiba ketika petugas berhasil naik, ia berteriak kaget lantaran menemukan mayat madam René dan puterinya tewas dengan tragis. Hasil forensik menyebut, bahwa mayat madam René dan puterinya terdapat luka lebam akibat pukulan keras. Bahkan saking banyaknya luka tersebut, kedua mayat tersebut hampir tak bisa dikenali.
ADVERTISEMENT
Terlebih yang mengerikan adalah salah satu mata madam René itu nampak tercungkil dari tempatnya. Begitu pun dengan puterinya, di mana salah satu matanya pun hampir putus. Polisi menyimpulkan bahwa senjata yang digunakan Papin bersaudara ialah pisau dapur, palu, dan periuk timah yang ada di dalam rumah.
Dari kejadian tersebut, kemudian banyak media lokal dan para pengamat sosialis mengatakan bahwa apa yang terjadi pada keluarga René ialah bentuk protes dari eksploitasi buruh yang berlebihan. Mengingat di masa itu para pekerja PRT bekerja selama 14 jam sehari, dan hanya libur setengah hari di setiap minggunya.
Hukuman mati
Hasil tes dan interogasi kepolisan menyimpulkan bahwa Papin bersaudara diklaim memiliki riwayat gangguan kejiwaan akibat masa kelamnya. Walau demikian, hasil putusan sidang pada saat itu telah memutuskan bahwa Papin bersaudara tetap bersalah. Dengan rincian, untuk Christine Papin dijatuhi hukuman mati dan Léa Papin dijatuhi sepuluh tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Pertimbangan itu dilakukan dengan alasan bahwa Christine Papin terlihat lebih berperan banyak ketimbang Lea. Hal ini dikarenakan Lea Papin cenderung menurut dan memiliki keterbelakangan mental.
Namun seiring berjalannya masa hukuman, vonis Christine diubah menjadi penjara seumur hidup. Sayangnya apa alasan pihak terkait mengubah vonis tersebut, sampai saat ini belum ada laporan rinci mengenai hal itu. Tetapi masa hukuman seumur hidup, cukup membuat Christine menderita, lantaran kerinduan yang menyiksa untuk bertemu dengan Lea adiknya.
Christine pun dikabarkan menggila dan memaksa kepala sipir untuk memindahkannya ke rumah sakit jiwa. Akibat penyakit kejiwaan yang akut, Christine kemudian divonis meninggal lantaran penyakit cachexia pada 18 Mei 1937.
Sumber: https://murderpedia.org/female.P/p/papin-sisters.htm