Paul Ogorzow, Kader Partai Nazi Jerman yang Perkosa Beberapa Wanita di Stasiun

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2020 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. emaze.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. emaze.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paul Ogorzov adalah seorang pembunuh berantai dan pemerkosa asal Jerman. Ogorzov juga dikenal sebagai The S-Bahn Murderer. Ia dihukum karena membunuh delapan wanita di Berlin era Nazai antara Oktober 1940 Juli 1941.
ADVERTISEMENT
Selama puncak Perang Dunia II, Ogorzow dipekerjakan oleh Deutsche Reichsbahn. Ia bekerja di bidang sistem kereta komuter S-Bahn di Berlin. Saat pemadaman listrik rutin masa perang yang dimaksudkan untuk menghalangi pemboman sekutu, Ogorzow melakukan pemerkosaan dan pembunuhan berantai terhadap wanita di kota selama sembilan bulan.
Ogorzow lahir pada 29 September 1912 di Desa Muntowen, Prusia Timur, Kekaisaran Jerman (sekarang masuk wilayah Polandia).Ia anak tidak sah dari Marie Saga, seorang pekerja pertanian. Pada tahun 1924, ia diadopsi oleh Johan Ogorzow, seorang petani dari Havelland. Awalnya Ogorzow bekerja sebagai buruh di pertanian ayahnya. Namun, ia pindah dan bekerja sebgai buruh pengecoran baja di Brandenburg-an-der-Havel.
Foto: dok. zip.news
Ogorzow bergabung dengan Partai Nazi pada tahun 1931, pada usia 18 tahun, dan tahun berikutnya menjadi anggota cabang paramiliternya, Sturmabteilung (SA). Setelah perebutan kekuasaan oleh Nazi pada tahun 1933, ia naik pangkat secara cepat di partai, dan pada saat penangkapannya ia memegang posisi Scharführer (pemimpin pasukan) di SA.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1934, Ogorzow dipekerjakan sebagai platelayer (bertugas mengecek instalasi rel kereta api) oleh perusahaan kereta api nasional, Deutsche Reichsbahn, yang menjalankan Berlin S-Bahn. Ogorzow bekerja melalui organisasinya, akhirnya menjadi asisten pemberi sinyal di depot Rammelsberg di pinggiran timur Berlin, dekat dengan Karlshorst. Ini adalah area dimana sebagian besar kejahatannya kemudian terjadi.
Pada tahun 1937, Ogorzow menikah dengan Gertrude Ziegelmann, seorang pramuniaga yang dua tahun lebih tua darinya. Mereka memiliki dua anak, seorang putra dan seorang putri. Awalnya, mereka tinggal bersama ibu Ogorzow di daerah kelas pekerja Berlin dengan jatah, blok apartemen, dan gubuk rumah petak. Keluarga itu kemudian pindah ke apartemen lain di pinggiran Karlshorst, dekat tempat Ogorzow bekerja. Dia sering terlihat bermain dengan anak-anaknya, menghabiskan banyak waktu di kebunnya dan merawat kebun ceri kecil di halaman belakang. Ia juga dihormati oleh pekerja pekerja lain karena dianggap bisa diandalkan dan sangat kompeten.
Foto: dok. ranker.com
Sejak tahun 1939, ia telah melakukan beberapa serangkaian serangan kekerasan seksual kepada puluhan wanita di sekitar distrik Friedrichsfelde. Selama penyerangan, dia mencekik korbannya, mengancam mereka dengan pisau, atau memukul mereka, dan dalam pernyataan mereka semua korban menyebutkan penyerang mereka mengenakan seragam pekerja kereta api.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan pertama dilakukan pada sekitar tahun 1940. Menggunakan seragam kerjanya, Ogorzow bersembunyi di dalam gerbong kosong menunggu calon korban karena gerbong penumpang kereta tidak menyala pada saat itu karena pemadaman Berlin pada masa perang. Dia sangat mengandalkan fakta bahwa seorang penumpang wanita tidak curiga terhadap pegawai berseragam S-Bahn yang mendekati mereka, tampaknya untuk meminta tiket kepada mereka. Begitu perhatian para wanita itu teralihkan, Ogorzow menyerang, mencekik, atau memukul kepala korban dengan kabel telepon selubung timah setebal 2 inci.
Korban pertama adalah seorang ibu dua anak bernama Gerda Ditter (20). Ogorzow menikamnya hingga tewas. Dua bulan berselang, ia membunuh dua wanita lagi dengan cara menghancurkan tengkorak korban menggunakan sebatang besi. Ia melemparkan mayat korban dari kereta yang sedang bergerak. Satu jam berselang, Ogorzow membunuh seorang wanita bernama Irmgard Freese (19). Saat itu, Freese sedang berjalan pulang dan kepalanya dipukul hingga tewas. Pada 22 Desember, keempat tubuh jenazah berhasil ditemukan. Dari hasil pemeriksaan, mayoritas korban tewas dengan kondisi tengkorak yang retak atau hancur.
Foto: dok. dirkdeklein.com
Dua dari korban Ogorzow yang berhasil kabur dapat menggambarkan upaya penyerangan dan pembunuhan tersebut. Keduanya membenarkan bahwa penyerang adalah seorang pegawai kereta api berseragam hitam. Akan tetapi, pemberitaan mengenai pembunuhan S-Bahn ditutupi oleh pemerintah karena dapat merusak moral masa perang rakyat Jerman.
ADVERTISEMENT
Unit pembunuhan polisi Berlin di bawah SS-Hauptsturmführer, Wilhelm Lüdtke tidak dapat secara terbuka mencari informasi tentang pemerkosaan atau pembunuhan atau untuk memperingatkan penduduk tentang bepergian dengan kereta api pada malam hari. Sebaliknya, Lüdtke mengirimkan detektif terbaiknya untuk diam-diam menangani kasus ini. Operasi polisi sedang berlangsung pada bulan Desember 1940, dengan 5.000 dari 8.000 pekerja kereta api Berlin sedang diwawancarai, dan patroli polisi digandakan di bagian S-Bahn. Partai Nazi mengutus fungsionaris untuk secara pribadi melindungi wanita tanpa pendamping yang bepergian melalui daerah tersebut. Petugas polisi yang menyamar sebagai wanita dan detektif wanita digunakan sebagai umpan di gerbong kelas dua dalam upaya untuk menangkap si pembunuh. Detektif lain menyamar sebagai pekerja kereta api, dan penumpang diawasi di setiap stasiun. Ogorzow menjadi sukarelawan untuk pekerjaan mengawal wanita soliter pada malam hari.
Foto: dok. facebook.com
Akibat pengawasan ketat, Ogorzow menjadi tidak aktif hingga lima bulan setelahnya, pembunuhan kembali terjadi sampai 3 Juli 1941. Pembunuhan terakhir dan kedelapan dilakukan terhadap seorang wanita bernama Frieda Koziol (35). Dia diperkosa dan kemudian dipukul sampai mati di daerah Friedrichsfelde yang sama tempat Ogorzow memulai gelombang kejahatan seksnya dua tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ogorzow yang dikenal sebagai soerang misoginis akhirnya ditelisik menjadi target selanjutnya operasi. Saat Ludkte memeriksa seragam kereta api Ogorzow, ditemukan banyak noda darah. Ogorzow ditangkap oleh polisi pada tanggal 12 Juli 1941. Beberapa hari berselang, ia langsung dikeluarkan dari Partai Nazi. Ogorzow akhirnya mengaku bersalah atas delapan pembunuhan, enam percobaan pembunuhan, dan tiga puluh satu kasus penyerangan, termasuk pemerkosaan. Dia segera dijatuhi hukuman mati pada 24 Juli oleh Berlin Kammergericht (pengadilan tinggi regional), di hadapan delapan saksi. Ogorzow kemudian dinyatakan sebagai musuh rakyat oleh rezim Nazi, dan dieksekusi dengan guillotine di Penjara Plötzensee pada 26 Juli 1941, dua hari setelah hukumannya.
Sumber: http://murderpedia.org/male.O/o/ogorzov-paul.htm