Konten dari Pengguna

Robert Hansen, Pemburu Wanita Muda dari Alaska

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
19 Juli 2020 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: dok. allthatinteresting.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. allthatinteresting.com
Robert Christian Hansen adalah seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat. Pada tahun 1980 hingga 1983, Hansel telah membunuh 21 orang di sekitar daerah Anchorage, negara bagian Alaska.
ADVERTISEMENT
Hansen lahir di Estherville, Iowa pada tanggal 15 Februari 1939. Pada masa kecilnya, Hansel dideskripsikan sebagai pemuda yan pendiam dan penyendiri. Selain itu, ia juga mengalami pembulian yang cukup parah di sekolah. Ia sering diejek karena masalah jerawat dan kegagapannya.
Hansen remaja mecoba pertuntungan untuk bergabung ke Angkatan Darat AS pada tahun 1957. Akan tetapi, ia hanya bisa bertahan selama satu tahun sebelum akhirnya diberhentikan. Kemudian, Hansen bekerja sebagai asisten instruktur latihan akademi kepolisian di Pocahontas, Iowa. Di sana, ia juga bertemu seorang gadis dan memutuskan untuk menikah pada tahun 1960.
Foto: dok. pinterest.com
Di tahun yang sama, ia memulai aksi kriminal dengan membakar garasi bus sekolah di Pochontas. Ia dipenjara selama 20 bulan penjara. Akibat tindakannya tersebut, sang istri mengajukan gugatan cerai.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1967, ia pindah ke Anchorage, Alaska bersama istri keduanya. Mereka menikah pada tahun 1963. Hansen menjadi primadona di sekitar rumahnya karena prestasi Hansen sebagai juara pemburu lokal.
Hansen melakukan tindak pembunuhan pertamanya pada tahun 1980. Ia membunuh seorang pelacur yang sebelumnya telah ia sewa. Setelah berhubungan seksual, Hansen menculik korban dan kembali memerkosanya. Kemudia, Hansen akan membawa korban ke gubuknya di Lembang Sungai Kink menggunakan pesawat pribadinya. Di sana, ia akan melepaskan korbannya, bermain "kucing-kucingan" hingga setelah tertangkap, Hansen akan membunuhnya menggunakan pisau berburu atau senapan ruger mini kaliber 14. Pembunuhan dengan metode tersebut tetap berlangsung hingga tahun 1983. Pada tanggal 13 Juni 1983, salah satu korban hansen yang bernama Cindy Paulson (17) berhasil kabur dari pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Foto: dok. washingtonpost.com
Paulson awalnya disewa oleh Hansen untuk melakukan oral seks. Akan tetapi setelah masuk ke mobil Hansen, ia diculik dan dibawa ke rumahnya di Muldoon, Alaska. Di sana, Paulson disiksa, dan diperkosa. Ia juga merantai leher Paulson dan tidur sejenak sebelum membawa Paulson menuju pesawat pribadinya.
Saat sedang mengatur pesawatnya, Paulson yang sedang berada di dalam mobil mengambil kesempatan dan kabur menuju jalan raya terdekat. Seorang supir truk yang melintas jalan tersebut terkaget karena kondisi Paulson yang cukup tragis, diborgol dengan baju yang sudah lusuh dan robek.
Paulson akhirnya melaporkan kepada kepolisian atas tindakan yang dilakukan Hansen. Hansen sendiri berhasil lolos dari hukum karena alibinya bahwa Paulson bertindak seperti itu karena ia ingin dibayar lebih atas layanan jasa seks yang disepakati lebih awal. Pada akhirnya, kasus ini akhirnya ditutup.
ADVERTISEMENT
Foto: Cindy Paulson dok. lelaandhale.com
Beberapa tahun berselang, Hansen ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ditemukannya beberapa jasad di sekotar kota Achorage. Jasa pertama ditemukan pad atahun 1981 oleh pekerja konstruksi di Eklutna Road. Pada tahun 1992, ditemukan jenazah atas nama Serry Morrow (23) di sebuah kuburan dangkat dekat Sunai Knik.
Dibantu oleh kesaksian Paulson, kepolisian berhasil mendapatkan surat penggeledahan terhadap Rumah Hansen. Pada tanggal 27 Oktober 1983, penyidik menemukan perhiasan yang dimiliki orang-orang hilang dan sejumlah senjata api. Selain itu, penemuan terbesar penyidik adalah ditemukannya peta penerbangan dengan tanda-tanda x kecil yang tersembunyi di balik tempat tidurnya.
Setelah mencoba membantah, akhirnya Hansen mengakui telah membunuh setidaknya 17 wanita yang berumur antara 16 hingga 41 tahun. Ia juga menakui telah memerkosa dan menyerang lebih dari 30 wanita Alaska. Ia juga melakukan tindakan lain seperti pencurian dan penipuan asuransi. Uang dari hasil curian dan penipuan tersebut ia gunakan untuk membeli pesawat berjenis Super Cub.
ADVERTISEMENT
Hansen divonis bersalah hanya atas empat pembunuhan dan satu percobaan pembunuhan terhadap Paulson. Pengadilan Negara Bagian Alaskan memvonisnya bersalah dengan hukum penjara selama 461 tahun.
Hansen pertama kali dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat, Lewisburg di Lewisburg, Pennsylvania. Pada tahun 1988, ia kembali ke Alaska dan dipenjara sebentar di Lemon Creek Correctional Center di Juneau. Dia saat ini dipenjara di Spring Creek Correctional Center di Seward.
Sumber: http://murderpedia.org/male.H/h/hansen-robert.htm