Konten dari Pengguna

Sipho Thwala, Pembunuh yang Mencekik Korban dengan Pakaian Dalam

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
6 Juli 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: dok. murderpedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. murderpedia.org
Sipho Mandla Agmatir Thwala (lahir 1968) adalah seorang pemerkosa dan pembunuh berantai Afrika Selatan yang dihukum pada tahun 1999 atas pembunuhan 16 wanita dan 10 pemerkosaan yang dijatuhi hukuman 506 tahun penjara. Thwala dikenal dengan julukan "The Phoenix Strangler". Julukan ini diberikan setelah Thwala berhasil membuat geger masyarakat di Kota Phoenix.
ADVERTISEMENT
Thwala lahir dan besar di KwaMashu, Afrika Selatan. Ia memulai pemerkosaan dan pembunuhan selama setahun di 1996 di Provinsi KwaZulu-Natal. Modus pembunuhan yang ia lakukan adalah memikat wanita lokal agar menemaninya melalui ladang tebu Gunung Edgecombe di dekat kota Phoenix. Thawala mengiming-iming janji pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di hotel.
Begitu wanita tersebut berada jauh di dalam ladang tebu, Thwala akan menyerangnya, mengikat dan mencekik mereka dengan pakaian dalam mereka sendiri. Lalu ia akan memerkosa, mencekik, dan memukulnya hingga tewas.
Setelah melakukan tindak kejinya, Thawala lalu membakar ladang tebu dengan harapan mampu menghancurkan bukti fisik serangannya.
Foto: dok. murderpedia.org
Psikolog forensik polisi Kota Phoenix, Micky Pistorius, menggambarkan Thwala sebagai "pria yang cerdas dan menawan bagi wanita, tetapi sangat berbahaya." Thwala berbicara dalam bahasa Inggris, Afrika, dan Zulu dan tumbuh sebagai buruh di ladang tebu tempat dia menjual tebu kepada penduduk setempat.
ADVERTISEMENT
Thwala pernah dibebaskan dari kasus pemerkosaan pada tahun 1994. Akan tetapi, ia ditangkap kembali karena tuduhan pembunuhan berantai di rumah penghuni liar Besters dalam serangan fajar oleh polisi pada Agustus 1997.
Penangkapannya terjadi beberapa hari setelah sampel DNA diambil dari tersangka, yang dirilis atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan pada tahun 1996, cocok dengan yang data diambil dari beberapa TKP.
Foto: dok. historiography
Tindak keji yang dilakukan Thawala membuat keluarganya bertanya tanya keheranan. Ibu dan saudara perempuan Thwala mengatakan bahwa mereka percaya dia. Ketika Hakim Kota Phoenix, Vivienne Niles-memberikan hukuman 506 tahun yang dijatuhkan padanya, ibu Thwala maupun saudara perempuannya tidak curiga bahwa dia adalah pembunuhnya. "Dia tidak pernah mengubah perilakunya.
Thawala bahkan kadang-kadang akan mengutuk pembunuhan itu dan mengatakan dia berharap pembunuh itu akan segera ditangkap," kata ibunya.
ADVERTISEMENT
Sumber: http://murderpedia.org/male.T/t/thwala-sipho.htm