Konten dari Pengguna

Suzane Von Richthofen Bunuh Orang Tuanya karena Tidak Merestui Hubungannya

Selidik
"Hanya ada satu kebenaran yang pasti," Conan Edogawa
10 Oktober 2020 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. murderpedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. murderpedia.org
ADVERTISEMENT
Suzane Louise Freiin von Richthofen adalah seorang wanita asal Brasil yang membunuh orang tuanya sendiri pada tanggal 31 Oktober 2002 dengan bantuan dari pacar dan saudara laki-lakinya. Pembunuhan tersebut berlatar belakang romansa dan keinginan Suzane untuk menguasai harta orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Ia lahir di Sao Paulo, Brasil, putri dari seorang insinyur asal Jerman, Manfred Albert von Richthofen. Sedangkan ibunya, Marissa adalah seorang Brasil keturunan Lebanon. Ayahnya bekerja sebagai direktur Perusahaan Negara untuk Pembangunan Jalan Raya di São Paulo, ibunya adalah seorang psikiater. Suzane memiliki seorang adik laki-laki, Andreas Freiherr von Richthofen, lahir pada tahun 1987. Ayahnya mengaku sebagai cucu dari Manfred von Richthofen, pilot perang Jerman pada Perang Dunia I, tetapi hal ini masih diperdebatkan; keluarga von Richthofen Jerman menyangkal adanya hubungan apapun dengan mereka.
Foto: dok. murderpedia.org
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas Jerman, Suzane belajar hukum di Pontifícia Universidade Católica. Dia digambarkan bahagia, tapi sedikit pemalu. Suzane dikenal memiliki hubungan baik dengan orang tua dan kakaknya. Pada musim panas 1999, dia mulai berlatih Brazilian Jiu-Jitsu dan di sanalah dia mengenal Daniel Cravinhos de Paula e Silva, yang menjadi pacarnya dan kaki tangan pembunuhan itu.
ADVERTISEMENT
Pada 31 Oktober 2002, Suzane telah merencanakan pembunuhan terhadap orang tuanya selama berbulan-bulan. Ia memperhatikan perilaku orang tuanya seperti kapan mereka tidur. Selain itu, Suzane juga memutus sistem alarm perkebunan dan membukakan pintu untuk pacarnya, Daniel Cravinhos bersama kakaknya, Christian Cravinhos. Cravinhos bersaudara naik ke kamar tidur orang tua dan memukul mereka dengan tongkat besi sebelum mencekik mereka dengan handuk. Suzane sedang menunggu di ruang tamu di lantai bawah. Setelah pembunuhan selesai, ketiga pemuda itu melakukan simulasi pembobolan dengan mengantongi uang yang mereka temukan, menyebarkan kertas di perpustakaan dan membuat kekacauan di rumah.
Foto: dok. murderpedia.org
Kemudian mereka pergi, Suzane dan Daniel pergi ke motel, Christian pergi ke restoran cepat saji. Pagi-pagi sekali, Suzane dan Daniel menjemput adik laki-lakinya, Andreas, yang saat itu berusia 15 tahun, di sebuah kafe internet dan pulang ke rumah, di mana mereka "menemukan" kejahatan tersebut, segera menelpon polisi dan menceritakan kisah mereka.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, polisi meragukan laporan yang diberikan Suzane. Polisi meyakini bahwa perampok dari luar tidak bisa mematikan sistem alarm rumah dan kondisi rumah yang sengaja di berantakkan. Selain itu, polisi juga memperhatikan bahwa Suzane tidak sedih sama sekali. Ia berenang bersama pacarnya sehari setelah orang tuanya meninggal, dan merayakan ulang tahunnya bersama teman-teman, beberapa jam setelah penguburan orang tuanya.
Foto: dok. murderpedia.org
Para penyelidik memusatkan perhatian mereka pada Suzane dan pacarnya dan mulai mengawasi mereka. Petunjuk penangkapan datang dari Christian Cravinhos, yang membeli sepeda motor beberapa hari kemudian dan membayar tunai 100 dolar. Beberapa hari kemudian, pada 9 November 2002, dia ditangkap, serta saudara laki-lakinya dan Suzane, yang segera mengakui pembunuhan itu.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh ketidak sukaan orang tua Suzane terhadap hubungannya dengan Daniel. Mereka menganggap Daniel adalah seorang pecandu ganja karena kebiasaannya yang terus menghisap marijuana. Selain itu, Daniel memiliki latar belakang kelas bawah dan keengganannya untuk bekerja atau bersekolah menjadi faktor yang menentukan persepsi orang tua Suzane. Suzane juga marah terhadap orang tuanya tidak memberikannya sebuah flat apartemen, tempat di mana ia ingin bermesraan dengan pacarnya. Agar tidak ditinggalkan pacarnya, Suzane memutuskan untuk membunuh orang tuanya dan menguasai harta yang mereka miliki.
Foto: dok. imdb.com
Pada tanggal 5 Juni 2006, Suzane Freiin von Richthofen, bersama dengan Cravinhos, diadili di São Paulo, untuk homicídio qualificado , yang setara dengan Pembunuhan Tingkat Pertama dalam hukum Brasil. Pengadilan ditunda dan akhirnya dimulai pada 17 Juli. Dalam persidangan, Suzane menyalahkan Daniel Cravinhos atas segalanya, sementara Cravinhos bersaudara mengklaim bahwa mereka bertindak sesuai keinginannya. Pada 22 Juli 2006 Suzane dijatuhi hukuman 40 tahun penjara atas kejahatan tersebut. Daniel Cravinhos mendapat hukuman yang sama dan saudaranya Christian dijatuhi hukuman 38 tahun karena konspirasi.
ADVERTISEMENT
Sumber: http://murderpedia.org/female.V/v/von-richthofen-suzane.htm