Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
The Puerto Strangler, Pembunuh Berantai yang Menderita Sindrom Jacob
4 Desember 2020 12:51 WIB
Tulisan dari Selidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manuel Delgado Villegas seorang pria yang dikenal sebagai pembunuh berantai Spanyol alias El Arropiero. Semua aksi kejahatannya terbilang sadis, lantaran ia aktif membunuh antara tahun 1964 sampai 1971, dan telah menelan korban sebanyak 48 orang yang tersebar di negara Spanyol, Italia, dan Prancis.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak tindak pembunuhan yang dilakukan El Arropiero, pihak kepolisian Spanyol hanya mampu menyelidiki 22 kasus. Ketangkasan dalam hal siasat membunuh membuat Manuel sangat sulit untuk ditelisik. Bahkan di setiap pembunuhannya pihak kepolisian setempat kerap kekurangan barang bukti untuk menjerat Manuel.
Berdasar laporan kepolisian Spanyol Manuel tidak pernah dibawa ke meja hijau. Ini dikarenakan dari hasil tes psikologis Manuel yang mengalami gangguan mental parah, bahkan bisa dibilang ia psikopat akut.
Sehingga pada tahu 1978 pengadilan tinggi Spanyol Audiencia Nacional memutuskan untuk menahan Manuel di rumah sakit jiwa Carabanchel, yakni tepat di pinggir Kota Madrid.
Namun jika melihat histori Manuel, sebenarnya ia berasal dari keluarga normal. Ia lahir di wilayah Seville, Spanyol, pada tanggal 25 Januari 1943 putra dari José Delgado MartÃn. Tak hanya itu catatan positif lainnya terungkap bahwa Manuel sempat bergabung sebagai tentara Spanyol pada tahun 1961.
ADVERTISEMENT
Pada tahap inilah Manuel mulai aktif belajar teknik bertarung. Tak terkecuali teknik bertarung dengan tangan kosong dengan segala gaya kuncian mematikan. Sehingga banyak yang mengasumsikan bahwa Manuel menggunakan semua teknik bela diri yang dipelajarinya untuk melancarkan semua aksi kriminalitasnya.
Uniknya di dalam proses interograsi, Manuel mangaku paling suka menggunakan teknik Golpe Legionario atau Golpe Mortal—sebuah teknik pemukulan mematikan yang menargetkan bagian tubuh laring tenggorokan dengan sebilah pisau kecil di tangan.
Sialnya semua aksi El Arropiero terungkap ketika pihak kepolisian berhasil mengungkap kematian seorang wanita tunagrahita bernama Antonia RodrÃguez Relinque (38). Kecurigaan petugas bermula ketika menemukan fakta bahwa Manuel kerap bersama korban di berbagai acara pekerjaannya. Atas dasar itu, kemudian petugas membekuk Manuel dan membawanya ke kantor polisi El Puerto de Santa MarÃa.
ADVERTISEMENT
Brigada de Investigación alias lembaga Divisi Investigasi Kriminal Spanyol pun mengumumkan bahwa Antonia RodrÃguez merupakan kekasih dekat Manuel. Sayangnya Manuel masih berstatus terduga oleh pihak kepolisian akibat tak ada barang bukti kuat untuk menahannya. Bahkan dari beberapa kesempatan, Manuel sering kali mengelak bahwa Antonia RodrÃguez hanya sebatas teman dan tak ada motif untuk membunuh Antonia.
Beberapa hari setelahnya, petugas berhasil menemukan jasad Antonia di wilayah terpencil yang kerap disebut sebagai Pago Galvecito pada 21 Februari 1971. Manuel yang pada saat itu tidak bisa mengelak, akhirnya mengakui bahwa ia telah membunuh Antonia dengan cara mencekik menggunakan celana ketat ketika mereka sedang berhubungan seksual.
Tenar disebut sebagai El Estrangulador del Puerto
Sejak pengakuannya tersebut Manuel pun tenar akibat semua tindak pembunuhannya secara sadis terhadap para korbannya. Bahkan salah satu media besar Spanyol Diario de Cádiz pun memberinya gelar sebagai El Estrangulador del Puerto, yang memiliki arti si Pencekik Puerto.
ADVERTISEMENT
Terbongkarnya kasus Antonia akhirnya memberi jalan terang bagi kepolisian untuk menelisik lebih dalam. Alhasil, Manuel ketika diperiksa secara intens telah mengakui 4 pembunuhan lain yang selama ini menjadi misteri.
Usut punya usut, setelah semua proses pemeriksaan dilakukan. Manuel divonis menderita sindrom Jacob, yakni sebuah sindrom yang memiliki gejala gangguan psikologis akut. Ini disebabkan karena kelainan jumlah kromosom XY pada diri Manuel. Umumnya dalam keadaan normal tubuh manusia terdiri dari 23 pasang kromosom, dan jika dijumlahkan totalnya adalah 46 kromosom.
Namun pada sindrom Jacob ini jumlah kromosom berjumlah ganjil, yakni sebanyak 47. Sindrom Jacob juga diklaim sering menjangkiti ketika bayi laki-laki lahir.
Sehingga atas sebab itu Manuel begitu sadis untuk semua perilaku kekerasannya. Akhirnya dalam putusan sidang, Manuel hanya dijatuhi hukuman penjara di rumah sakit jiwa pada tahun 1998, dan dikabarkan wafat lantaran ia memiliki riwayat penyakit paru-paru akibat perokok berat.
ADVERTISEMENT
Sumber: https://murderpedia.org/male.D/d/delgado-villegas-manuel.htm