Konten dari Pengguna

Sebenarnya, Ada apa di Bulan Rasol bagi orang Madura?

selmiatus zahrah
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya
24 Oktober 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari selmiatus zahrah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika di bulan Rabiul Awal masyarakat Madura disibukkan dengan tradisi Molodhan (Maulid nabi), memasuki bulan Rabiul Akhir masyarakat Madura disibukkan kembali dengan sebuah tradisi, yakni Arasol.
ADVERTISEMENT
Arasol merupakan sebuah tradisi tasyakuran khas orang Madura dalam memuliakan bulan Rabiul Akhir dalam kalender hijriah atau dalam kalender Madura dikenal dengan bulan Rasol. Bulan Rasol bagi orang Madura diyakini sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan.
Sehingga pada bulan Rasol Masyarakat Madura yang beragama Islam islam memperbanyak diri dalam mengingat Allah, memperbanyak bersedekah dan memperbanyak berdzikir. Adapun wujud rasa syukur mencintai kedamaian yang mereka sebut sebuah tradisi tasyakkuran yang di berinama Arasol.
Pada Sebagian masyarakat Madura yang tidak mau sibuk dengan rangkaian tradisi Molodhan dan tradisi Arasol, mereka menggabungkan kedua tradisi tersebut pada tanggal 30 Rabiul Awal dengan sebutan Asorlot (Arasol sekalian Amolot). Disebut Asorlot karena selain melaksanakan molodhan, dan tepat pada malam itu juga akan jatuh pada bulan rasol. Sehingga masyarakat Madura bisa melaksanakan secara bersama kedua tradisi yaitu amolod dan Arasol dan umumnya asorlod ini hampir setiap rumah sering kita jumpai pada masyarakat Madura. Dalam tradisi Arasol, tidak ditentukan jenis makanan yang harus di sedekahkan. Sedekah yang diberikan oleh tuan rumah bergantung dengan kemampuan ekonominya dan kondisinya. Hidangan utamanya nasi putih dan lauk pauknya bisa berupa daging sapi, daging kamping, daging ayam hingga telur ayam.
ADVERTISEMENT
Dan dibulan rasol bagi orang Madura merupakan bulan yang banyak berkah, banyak sekali orang Madura yang melaksanakan akad pernikahan. Apakah di bulan yang lain tidak boleh? Tentu saja sangat boleh namun sebagian masyarakat Madura masih percaya yang namanya hitungan weton dan bulan bulan sakral dalam satu tahunnya. Sehingga dalam setahun moment paling banyak ditemui akad pernikahan masyarakat Madura dibulan rasol. mulai dari ujung barat Bangkalan sampai dengan ujung timur Sumenep. Warga Madura menyakini sebagai hari yang paling baik untuk melaksanakan akad pernikahan. Bulan Rasol diyakini sebagai bulan penuh berkah dalam akad pernikahan. Di bulan Zulhijah, acara walimatul ursy (akad pernikahan) digelar di berbagai penjuru Madura dengan alasan yang sebagaimana telah disebutkan, bulan Rasol merupakan bulan penuh berkah. Keistimewaan bulan ini juga dianggap sebagai akhirussanah (akhir tahun). Maka dari itu, momentum ini diyakini sebagai awal untuk memulai hidup baru.
potret sendiri