news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Buddhi dan UBD Berjalan dengan Sistematis

Selvia Parwati Putri
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11 Oktober 2021 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Selvia Parwati Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kodim 0506/Tangerang dan Perkumpulan Boen Tek Bio telah sukses menyelenggarakan kegiatan vaksinasi Sinovac tahap 1 dan 2 yang berlokasi di Sekolah Buddhi dan UBD pada Sabtu sampai Minggu (9, 10/10/2021).
Peserta vaksinasi menunggu untuk ke meja pendataan yang akan dibantu oleh petugas yang sudah bersiap
zoom-in-whitePerbesar
Peserta vaksinasi menunggu untuk ke meja pendataan yang akan dibantu oleh petugas yang sudah bersiap
Kegiatan tersebut diberi judul, “Serbuan Vaksinasi TNI Bersama Perkumpulan Boen Tek Bio”. Dibuka untuk umum dan diselenggarakan secara sistematis juga ramah lansia; menjadi sorotan utama dalam kegiatan vaksinasi ini.
ADVERTISEMENT
Pamflet dalam kegiatan ini pun sudah tersebar luas ke dalam lingkup masyarakat. Melalui media sosial dan informasi dari mulut ke mulut, membuat peserta vaksinasi antusias untuk mengikuti kegiatan. Pendaftaran vaksinasi pun bisa dilaksanakan langsung di lokasi, selain bisa juga untuk mendaftar melalui tautan pendaftaran yang tercantum di dalam pamflet kegiatan.
Dimulai dari lokasi parkir yang luas dan terpisah antara motor dan mobil, menjadikan penempatan parkir tidak menumpuk dan lebih tertata rapi. Peserta vaksin yang datang, langsung dicek suhu tubuhnya dengan termometer otomatis kemudian telapak tangan peserta disemprotkan hand sanitizer oleh petugas yang sudah bersiap. “Dicek dulu, ya, suhunya,” ucap petugas.
Setelah lolos dalam pengecekan suhu tubuh, peserta diarahkan ke meja bagian pengecekan data diri. Di sana, petugas akan meminta fotokopi KTP dan memberikan formulir yang di dalamnya terdapat beberapa pertanyaan yang harus diisi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Peserta yang mengisi data pun tidak dibiarkan gaduh dan berkerumun, sudah disiapkan beberapa kursi yang terjajar rapi dan berjarak saat peserta melakukan pengisian data. Setelah mendapatkan arahan dari petugas untuk berpindah ke lokasi selanjutnya, para peserta pun berpindah dengan tertib.
Lima sampai sepuluh peserta vaksinasi dipanggil dari lokasi pertama menuju ke lokasi kedua untuk selanjutnya dilakukan pengisian data kembali untuk pendataan yang dibantu oleh petugas yang sudah bersiap duduk dengan meja yang terpampang di hadapannya.
Peserta dengan usia lanjut akan diberikan prioritas untuk tidak perlu menunggu dalam tahap ini. Mereka yang lanjut usia, akan segera ke meja pendataan dan selanjutnya melakukan vaksinasi dengan segera. Nenek dengan daster putih polkadot dan topi biru yang digandeng anak perempuan di sebelahnya pun tampak langsung ke meja pendataan dan menuju ke lokasi vaksinasi tanpa diminta menunggu.
ADVERTISEMENT
“Ayo, baris pertama dulu, ya. Sabar, ya, yang lain,” ucap petugas dengan kaos hitam dan sepatu rapi juga kacamata yang tidak kalah ciamik. Petugas yang berjaga memang bukan hanya dari kalangan mahasiswa Universitas Buddhi Dharma (UBD) saja, tetapi juga terdapat bapak-bapak dan ibu-ibu yang tidak kalah siap dan berpenampilan dengan baik.
Setelah data diri diisi oleh petugas, para peserta menunggu panggilan ke lokasi selanjutnya di kursi yang telah disediakan tepat di hadapan petugas. Setelah dipersilakan ke lokasi selanjutnya, peserta vaksinasi mengambil nomor antrean di meja yang sudah dijaga oleh ibu-ibu dengan rambut pendek yang tergerai tidak lebih dari sebahu.
Nomor antrean pun didapatkan. Sebelumnya, peserta mendapatkan sebotol air mineral berukuran sedang sebelum duduk di kursi untuk pemanggilan. Panggilan nomor antrean disiarkan menggunakan mikrofon dengan sound system yang “nendang” sehingga pemanggilan dapat terdengar dengan jelas kepada para peserta. “Nomor 109, 110, 111 silakan maju,” ucap petugas dengan suara yang lantang.
Peserta vaksinasi menunggu untuk dipanggil berdasarkan nomor antrean yang sudah diberikan
Selanjutnya, setelah dipanggil sesuai nomor antrean, peserta berpindah ke lokasi pengecekan riwayat penyakit dan pengecekan tekanan darah. Bila hasilnya normal, maka peserta diarahkan untuk ke lokasi selanjutnya, yaitu penyuntikkan vaksin.
ADVERTISEMENT
Tenaga kesehatan sudah bersiap dengan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah terpakai: seperti masker, sarung tangan medis, penutup kepala, dan gaun medis. Suasana saat penyuntikkan vaksin pun dibuat tidak tegang. Satu sampai dua pertanyaan basa-basi dilontarkan ke peserta sebelum proses penyuntikkan.
Selesai melakukan penyuntikkan vaksin, peserta diminta mengisi data kembali di meja dan kursi yang telah disediakan. Setelah mengisi data, peserta diarahkan untuk ke lokasi observasi. Setelah selang beberapa menit, peserta dipanggil sesuai nama yang telah tertera di data untuk diperbolehkan meninggalkan lokasi vaksinasi.
Di luar, mahasiswa universitas dengan jas almamater berwarna merah itu sudah siap membawa merchandise berupa kipas tangan dan brosur mengenai penerimaan mahasiswa baru di UBD untuk dibagikan ke peserta. Tidak lupa, spanduk dengan ukuran sedang bertuliskan “Saya Sudah Divaksin” juga terpajang di sana.
ADVERTISEMENT