Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Webinar Peresmian Jurnal Bestari, Dekan FITK: Saya Turut Menyambut Baik
5 November 2022 15:29 WIB
Tulisan dari Selvia Parwati Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sukses menyelenggarakan Webinar Nasional Publikasi Jurnal Mahasiswa dan Peresmian Jurnal Bestari dengan tema “Kiat Menulis di Jurnal Ilmiah” pada Selasa (16/8/2022).
ADVERTISEMENT
Seminar tersebut dihadiri oleh Dekan FITK UIN Jakarta, Dr. Sururin, M.Ag., sebagai keynote speaker dalam rangka meresmikan Jurnal Bestari.
“Saya atas nama pimpinan sangat menyambut baik atas kreativitas mahasiswa yang tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar terealisasi,” jelas Sururin.
Orang nomor satu di FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengatakan bahwa ia sangat senang karena mahasiswa PBSI dan PBI sama-sama berlomba untuk giat menerbitkan karya. Ia juga memaparkan bahwa dengan terbitnya Jurnal Bestari, ini akan menjadi kontribusi mahasiswa muslim dalam berdakwah.
“Dengan terbitnya Jurnal Bestari, ini juga sebagai lahan dakwah kita. Melalui dakwah bil kitabah atau apa pun, termasuk bil qalam karena kita tidak menggunakan pena lagi, tapi langsung menggunakan laptop, ngetik di situ. Jadi, inilah sarana dakwah kita untuk menyebarluaskan, untuk mendesiminasikan karya-karya kita yang akan memberikan pencerahan, pengetahuan, mencerdaskan lebih literate lagi masyarakat, khususnya pengkaji dan pemerhati bahasa Indonesia karena bagian dari tugas dan tanggung jawab kita semua untuk mengembangkan dan melestarikan ilmu bahasa Indonesia itu sendiri,” ucap Sururin.
ADVERTISEMENT
Di akhir sambutannya, Sururin menegaskan bahwa bila seseorang terus produktif dalam penulisan karya maka itu tidak akan pernah hilang.
“Artinya dengan menulis, akan terekam dalam sejarah yang akan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,” pungkas Sururin.
Jurnal Bestari adalah jurnal yang diterbitkan oleh HMPS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang di dalamnya terdapat tujuh orang pengelola, yakni Fathma Cita Zunurahma, PBSI semester lima sebagai editor in chief, Elis Susilawati. PBSI semester lima sebagai editor di bidang pembelajaran, Oktavianna, PBSI semester lima sebagai editor di bidang sastra, Naswah Mirzanty, PBSI semester lima sebagai editor di bidang BIPA dan manajer jurnal, Selvia Parwati Putri, PBSI semester lima sebagai editor di bidang linguistik dan desainer grafis, Aidahlia, mahasiswa PBSI semester tiga sebagai asisten editor dan manajer jurnal, dan Rania Ninanta Marito Harahap, PBSI semester tiga sebagai asisten editor.
ADVERTISEMENT
Jurnal Bestari menerima makalah dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia, dan juga BIPA. Penerimaan makalah perdana akan dibuka pada bulan September 2022 yang akan terbit di bulan Januari 2023.
Seminar tersebut selain dalam rangka meresmikan Jurnal Bestari, juga sebagai ajang melatih kemampuan dalam menulis karya ilmiah. Pemateri yang dihadirkan adalah Nur Syamsiyah, M.Pd. yang merupakan Dosen PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Didah Nurhamidah, M.Pd. yang juga merupakan Dosen PBSI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Pimpinan Redaksi Jurnal Dialektika.
Nur Syamsiyah menyampaikan pesan kepada seluruh peserta bahwa tips dari menulis artikel jurnal adalah harus nekat dan berani.
“Tulis dulu saja, nanti akan di-review oleh reviewer. Submit saja dulu, sesuaikan gaya selingkung, nanti dapat catatan dari reviewer harus langsung diperbaiki,” jelas Nur Syamsiyah.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang akrab disapa Bu Nur Syam tersebut juga mengatakan pentingnya untuk melakukan “belanja” ilmiah sebelum menulis. “Belanja” ilmiah yang dimaksud adalah aktivitas membaca sebanyak-banyaknya jurnal sebelum menulis ilmiah.
Berbeda dengan yang disampaikan oleh Nur Syamsiyah, Didah sebagai Pimpinan Redaksi Jurnal Dialektika juga membuka “dapur” di balik penerimaan artikel jurnal.
Dosen muda tersebut mengatakan bahwa editorlah yang menentukan apakah artikel tersebut diterima atau ditolak. Lalu reviewer yang akan menelaah apakah ada problematik di dalam artikel, adakah solusi yang ditawarkan oleh penulis, dan juga menimbang dari sisi kelogisan ilmu atau pengetahuan yang penulis paparkan.
Didah juga menyampaikan bahwa bila kita menulis artikel jurnal dari data yang sedikit, bila dikembangkan maka akan menjadi tulisan yang bagus. Kalau penulis mampu menambah teori-teori yang baik maka akan menjadi tulisan yang cantik.
ADVERTISEMENT
“Orang gila jurnal itu menjanjikan. Kita harus masuk terlebih dahulu untuk tau. Semua orang bisa nulis, asal belajar,” pungkas Didah. Ia juga berharap Jurnal Bestari akan terus maju dan sukses.
“Saya sangat mengapresiasi untuk Jurnal Bestari ini. Saya rasa, di FITK baru ya perdana untuk jurnal di kalangan HMPS. Nah, PBSI ini luar biasa semangatnya memang sangat 45 sekali. Jadi, memang harus dikawal. Semoga Jurnal Bestari ini terus berjalan dengan baik,” pungkas Didah.
Live Update