Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Refleksi Hari Media Sosial: Bijak Bermedia Sosial dengan Literasi Digital
5 Juni 2023 19:21 WIB
Tulisan dari Selviana Azzira Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era modern ini, kita sudah tidak asing lagi dengan media sosial . Layaknya hobi yang dilakukan di waktu luang, masyarakat banyak yang menggunakan media sosial di sela-sela kesibukannya.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai wadah untuk mencari konten hiburan, mendapatkan informasi terbaru, bahkan dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan produk atau jasa.
Menurut data yang dirilis oleh We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia pada Januari 2023 sebanyak 167 juta penduduk. Angka tersebut setara dengan 60,4 persen dari angka populasi penduduk di Indonesia.
Waktu yang dihabiskan untuk bermain media sosial mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki rata-rata penggunaan media sosial tertinggi kesepuluh di dunia.
Perayaan Hari Media Sosial di Indonesia
Di Indonesia, pada tanggal 10 Juni di setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Media Sosial. Perayaan ini dicetuskan oleh Handi Irawan, pemilik Frontier Group, pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Perayaan ini dilatarbelakangi dengan pandangan bahwa perlu adanya edukasi dan peningkatan kesadaran bagi masyarakat Indonesia agar penggunaan media sosial dapat memberikan dampak yang positif.
Untuk merayakan Hari Media Sosial, masyarakat akan membagikan tulisan positif di semua media sosial yang digunakan. Dalam penyampaiannya, masyarakat dapat mengunggah kata mutiara, cerita inspirasi, motivasi, ajakan untuk menjadi pribadi yang dapat menggunakan media sosial dengan baik.
Kasus Penyalahgunaan Media Sosial
Di balik segala kemudahan akses dan manfaat yang ditawarkan, media sosial bisa menjadi bumerang yang dapat membahayakan apabila kita tidak teliti dalam menggunakannya. Misalnya, penyebaran hoaks atau berita bohong. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengidentifikasi 425 isu hoaks yang beredar selama Januari hingga Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Salah satu berita hoaks yang hangat dibicarakan pada Januari 2023 adalah mengenai penculikan anak yang terjadi di Kota Bekasi. Terdapat sebuah postingan di media sosial Facebook yang menerangkan kronologi kejadian penculikan anak dengan cara memasukkannya ke dalam karung.
Hal ini memancing kegelisahan masyarakat tidak hanya di Kota Bekasi, tetapi juga seluruh masyarakat di Indonesia. Setelah dilakukan penelusuran oleh pihak kepolisian daerah setempat, tidak ada kasus penculikan yang terjadi di Kota Bekasi dan memberikan pernyataan bahwa postingan tersebut merupakan hoaks. Video yang tercantum di postingan tersebut merupakan video yang beredar di situs China, yaitu QQ pada Oktober 2020.
Selain itu, saat ini semakin banyak terjadi kasus penipuan online . Kominfo mencatat jumlah korban penipuan online pada tahun 2022 mencapai 130 ribu orang. Di awal 2023, kasus yang saat ini sedang menjadi buah bibir di kalangan pengguna media sosial yaitu kasus penipuan tiket konser.
ADVERTISEMENT
Grup musik rock Coldplay yang dari Inggris diketahui akan menggelar konser di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Tingkat antusiasme penggemar yang sangat tinggi dan terbatasnya tiket yang ditawarkan, membuat banyak penggemar tidak mendapatkan tiket konser yang mereka inginkan.
Hal ini kemudian dimanfaatkan sebagai kesempatan emas oleh oknum tertentu untuk melakukan penipuan dengan menawarkan jasa titip pembelian tiket secara online dan menawarkan tiket dengan embel-embel memiliki "orang dalam".
Penggemar yang sudah frustasi karena tidak mendapatkan tiket, tentu akan tertarik dengan penawaran dari oknum-oknum tersebut. Mereka akan sesegera mungkin melakukan pembayaran agar tidak terdului oleh orang lain tanpa memastikan orisinalitas tiket yang dibeli dan memastikan identitas sang penjual. Alhasil, banyak penggemar yang menjadi korban penipuan online demi mendapatkan tiket konser yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Maraknya kasus penyalahgunaan media sosial tersebut sangat merugikan. Diperlukan sikap teliti, waspada, dan berhati-hati pada saat menggunakan media sosial.
Kita juga perlu menyaring informasi yang beredar agar tidak mudah terjerat dengan informasi yang belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan literasi digital di kalangan masyarakat harus segera digencarkan.
Apa Itu Literasi Digital?
Literasi digital merupakan pengetahuan, pemahaman, dan kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Kecakapan yang dimaksud mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkan media digital dengan bijak, kritis, cerdas, dan tepat sesuai dengan kegunaannya. Selain itu, Terdapat empat pilar yang mendasari kerangka kerja literasi digital, yaitu etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kominfo bersama dengan Katadata Insight Centre (KIC) memunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia pada tahun 2022 berada di tingkat 3,54 dari skala 1-5.
Indeks tersebut mengalami kenaikan 0,05 poin dibanding 2021 yang masih berada di tingkat 3,49. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di tingkat "sedang".
Meskipun demikian, arus penyebaran informasi yang semakin banyak dan terjadi dengan cepat membuat kemampuan literasi digital harus dimiliki oleh setiap individu. Selain itu, perkembangan transformasi digital yang mengubah segala informasi dalam bentuk cetak menjadi digital menjadikan kemampuan literasi digital sebagai gagasan solutif dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
Strategi Bijak Bermedia Sosial dengan Kemampuan Literasi Digital
Peningkatan literasi digital dapat dilakukan dengan berbagai cara. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi digital di zaman sekarang.
ADVERTISEMENT
Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan mengenalkan, mengedukasi, dan memupuk fondasi empat pilar literasi digital kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pilar tersebut akan sangat efektif dalam menciptakan masyarakat yang bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat membentuk individu yang memiliki sikap dan perilaku bijak serta berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak agar peningkatan literasi digital dapat semakin digencarkan di Indonesia.