Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Alat Diagnosis Hepatitis B dengan Teknologi Anak Negeri Terkini
26 Agustus 2022 15:35 WIB
Tulisan dari Sena Agnesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyakit Hepatitis B
ADVERTISEMENT
Infeksi hepatitis B merupakan masalah kesehatan global yang serius. Infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis yang biasa ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina. Pasien dapat datang dengan gejala penyakit akut atau memiliki penyakit tanpa gejala yang diidentifikasi selama screening untuk virus hepatitis B.
ADVERTISEMENT
Epidemiologi Penyakit Hepatitis B
Infeksi virus hepatitis B merupakan ancaman kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia, dengan sekitar 71 juta orang hidup dengan infeksi kronis. Jumlah individu yang memulai pengobatan hepatitis B telah meningkat dari sekitar 500.000 pada tahun 2014 menjadi lebih dari 2 juta pada tahun 2017.
Pada tahun 2016, WHO menyerukan agar hepatitis tidak lagi menjadi ancaman kesehatan masyarakat global pada tahun 2030. Namun, saat ini kematian terkait penyakit hepatitis terus meningkat.
Kit Diagnostik Hepatitis B
Saat ini teknologi kesehatan terus berkembang termasuk mengenai diagnosis penyakit hepatitis. Di Indonesia pun kini telah dikembangkan penelitian untuk membuat kit diagnostik guna deteksi adanya virus hepatitis B pada serum/plasma darah manusia. Hal ini dikembangkan oleh pihak Institut Teknologi Bandung serta PT. Bio Farma (Persero).
ADVERTISEMENT
Diketuai oleh Ernawati Arifin Giri-Rachman M.Si., Ph.D, penelitian ini berfokus pada diagnosis pasien untuk melihat status infeksi seseorang secara cepat serta akurat tanpa perlu menggunakan kit diagnostik impor yang harganya menjulang.
Saat ini terdapat dua jenis kit diagnostik yang sudah dikembangkan oleh tim peneliti ITB dan PT. Biofarma, yaitu kit diagnostik untuk deteksi infeksi penyakit hepatitis B serta untuk uji keberhasilan vaksinasi hepatitis B.
“Dengan menggunakan kit ini, status infeksi seseorang bisa diketahui dengan cepat dan akurat tanpa perlu lagi menggunakan kit diagnostik impor yang harganya mahal,” kata Ernawati.
Cara Kerja Kit Diagnostik Hepatitis B
Alur yang dituju adalah seseorang akan dicek menggunakan kit diagnostik pertama untuk melihat apakah orang tersebut terinfeksi hepatitis B atau tidak.
ADVERTISEMENT
Apabila hasilnya non-reaktif atau tidak terdeteksi infeksi hepatitis B, maka akan dilakukan vaksinasi hepatitis B terhadap orang tersebut. Kemudian akan dilakukan uji dengan kit diagnostik kedua untuk menilai apakah vaksinasi tersebut berhasil atau tidak.
Pengembangan kit diagnostik ini juga disertai dengan perkembangan alat untuk membaca hasil deteksi kit diagnostik yaitu ELISA reader. Alat tersebut diharapkan memiliki akurasi yang tinggi namun harganya dapat jauh lebih murah daripada produk impor.
"Penyakit hepatitis B merupakan penyakit yang sangat serius. Jika tidak segera ditangani, penyakit tersebut dapat menyebabkan kanker hati dan berujung pada kematian. Oleh karena itu perlu upaya pencegahan terhadap infeksi hepatitis B, satu di antaranya adalah pembuatan kit diagnostik untuk deteksi hepatitis B," jelas Ernawati.
ADVERTISEMENT
Saat ini hasil pengujian menunjukkan bahwa kit diagnostik yang sedang dikembangkan memiliki sensitivitas dan spesifitas yang hampir setara dengan kit yang diimpor dari luar negeri. Sehingga diharapkan kedua kit diagnostik tersebut dapat segera dikomersialisasikan dan dapat membantu menekan angka prevalensi penyakit hepatitis B.