Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Inovasi Mahasiswa KKN Undip Ubah Limbah Kotoran Ternak Jadi Pupuk Kompos
21 Februari 2023 17:51 WIB
Tulisan dari KKN Undip Tim I 2023 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Boyolali (04/02/2023) - Dalam menghadapi kelangkaan pupuk untuk pertanian di Desa Sendang, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2023 melakukan optimalisasi pengelolaan dan pengembangan pupuk organik bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani Desa Sendang. Kegiatan yang berlangsung sukses di Aula Pertemuan Pengolahan Pupuk Organik ini diikuti oleh hampir 50 peserta serta dihadiri oleh Kepala Desa Sendang, Sukimin, dan perwakilan dari berbagai kelompok tani Desa Sendang.
ADVERTISEMENT
Permasalahan kelangkaan pupuk menjadi salah satu momok yang meresahkan bagi petani sejak awal tahun 2023 di berbagai desa di Indonesia, tak terkecuali di Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Pemerintah telah memberikan bantuan program pupuk bersubsidi kepada para petani dengan tujuan mendukung ketahanan pangan nasional. Realitanya jumlah bantuan pupuk subsidi masih belum mencukupi kebutuhan para petani. Hal tersebut menyebabkan petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga pupuk yang cukup fantastis. Permasalahan kelangkaan pupuk ini sejatinya sangat mencekik petani baik secara finansial maupun mental. Kelangkaan pupuk di Indonesia bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Adanya potensi dan permasalahan tersebut mendorong Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2023 untuk membuat pengelolaan pupuk kompos berkelanjutan di Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Pupuk kompos berkelanjutan adalah jenis pupuk yang diperoleh dari bahan-bahan organik yang difermentasi seperti kotoran ternak, sampah organik, sisa sayuran, dan daun. Proses ini membutuhkan waktu dan membentuk sebuah produk yang berkualitas tinggi dan bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Keuntungan utama dari pupuk kompos berkelanjutan adalah ramah lingkungan, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas tanah, dan mengurangi kebutuhan pupuk kimia,
Pupuk kompos berkelanjutan tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan membantu mengurangi sampah organik yang berbahaya bagi lingkungan. Pupuk kompos berkelanjutan bisa dibuat sendiri dan lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk kompos berkelanjutan mengandung mikroba dan hara yang membantu meningkatkan kualitas tanah dan membantu mengurangi kebutuhan pupuk kimia, sehingga membantu mempertahankan kesegaran lingkungan. Pupuk kompos berkelanjutan memiliki siklus produksi yang berkelanjutan dan tidak mempengaruhi sumber daya alam.
ADVERTISEMENT
Solusi yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2023 ini sangat membantu mengatasi masalah kelangkaan pupuk yang selama ini menjadi permasalahan petani. Mereka membuktikan bahwa dengan inovasi dan kerja keras, masalah yang dihadapi dapat teratasi dengan baik. Ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam memecahkan masalah sosial dan lingkungan di masyarakat. Kegiatan KKN seperti ini harus terus dilakukan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya solusi pembuatan pupuk kompos oleh mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2023, petani lokal tidak perlu lagi khawatir akan kelangkaan pupuk. Mereka dapat memperoleh pupuk berkualitas dengan harga yang terjangkau, sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Program pembuatan pupuk kompos oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim I 2023 turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Nomor 12, yaitu Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan. Program ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan mengurangi pencemaran bahan kimia dan limbah pertanian ke udara, air, maupun tanah. Pembuatan pupuk kompos ini menggunakan metode ramah lingkungan sesuai dengan standar yang berlaku. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani lokal, mewujudkan Desa Sendang menjadi desa yang berkelanjutan, dan membantu meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan KKN ini tidak hanya memberikan solusi bagi masalah kelangkaan pupuk, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Petani lokal dapat memperoleh pupuk berkualitas dengan harga terjangkau, sehingga dapat memperbaiki hidup mereka. Nantinya secara berkelanjutan pengelolaan pembuatan pupuk kompos ini akan diambil alih oleh Gabungan Kelompok Tani Sriwidodo Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Diharapkan Gabungan Kelompok Tani Sriwidodo yang diketuai oleh Bapak Sugeng dapat memanfaatkan pengembangan efektivitas pupuk terhadap kesuburan tanah.