Konten dari Pengguna

Pompanisasi: Solusi Kekeringan dan Kesejahteraan Desa Deng

Seni Legyanthi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta dan Bekerja dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa.
1 Januari 2025 11:48 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seni Legyanthi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Kegiatan Pembangunan Pompanisasi di Desa Deng
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Kegiatan Pembangunan Pompanisasi di Desa Deng
ADVERTISEMENT
Di balik keindahan sawah yang terbentang luas di Kabupaten Aceh Utara, terdapat cerita yang sering terabaikan—kisah para petani yang kini bergulat dengan kekeringan berkepanjangan. Setiap musim tanam, mereka harus menghadapi ancaman dari musim yang semakin tidak menentu. Namun, di Desa Deng, di tengah tantangan tersebut, sebuah solusi inovatif muncul untuk mengatasi masalah kekeringan yang mengancam ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Desa Deng, yang terletak di wilayah Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, merupakan salah satu desa yang turut mengalami dampak dari pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee di Kabupaten Aceh Utara. Petani sawah menghadapi kesulitan dalam mengelola lahan mereka. Lahan sawah di Desa Deng menjadi lahan sawah tadah hujan, yaitu lahan yang sumber airnya berasal dari hujan, sehingga ketersediaan air tergantung pada curah hujan. Petani hanya mengandalkan air hujan untuk pengairan sawah, yang dikelola mengikuti siklus musim hujan. Pada saat curah hujan tinggi di akhir tahun, petani Desa Deng juga harus menghadapi risiko banjir kiriman dari kecamatan tetangga, yang dapat menyebabkan kerugian akibat tanaman padi yang terendam banjir.
Peran Dana Desa
ADVERTISEMENT
Namun, meski kondisi alam semakin sulit, masyarakat Desa Deng tidak menyerah. Yulinarmansyah, Kepala Desa Deng, menjelaskan, "Kami tidak bisa menunggu selamanya hingga proyek bendungan selesai, sementara petani kami semakin kesulitan. Dana Desa yang kami manfaatkan untuk membangun sistem pompanisasi ini adalah upaya konkret untuk memberikan solusi langsung." Berangkat dari permasalahan yang dihadapi Desa Deng, Pemerintah Desa Deng tidak ingin berpangku tangan menunggu hingga proyek pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee selesai, sementara produksi pertanian terus menurun hingga mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Deng memanfaatkan Dana Desa sebagai sumber pendanaan yang tepat.
Dana Desa hadir sebagai solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Secara keseluruhan, Dana Desa berfungsi sebagai instrumen yang memberi desa sumber daya finansial untuk mengatasi masalah spesifik, memfasilitasi pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dana Desa merupakan program pemerintah pusat yang dialokasikan langsung ke desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi kesenjangan pembangunan, serta memberdayakan masyarakat desa. Dana ini menjadi angin segar bagi desa-desa di Indonesia, terutama dalam mengatasi berbagai permasalahan yang sering muncul di tingkat lokal.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa alasan mengapa Dana Desa sangat penting:
ADVERTISEMENT
Inovasi Program Pompanisasi
Kekeringan yang telah melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dalam tiga tahun terakhir telah menjadi momok menakutkan bagi para petani. Kekeringan yang mengancam lahan sawah tidak hanya berdampak pada hasil pertanian, tetapi juga ketahanan pangan masyarakat desa. Kekeringan ini dipengaruhi oleh pembangunan bendungan irigasi Krueng Pasee di Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, sekitar 8.900 hektare sawah bergantung pada air dari sungai Krueng Pasee.
Pompanisasi merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah Desa Deng bersama Pendamping Desa untuk mengatasi permasalahan kekeringan. Sistem pompanisasi memompa air dari sungai Krueng Keureutoe yang terletak 856 meter dari sungai menuju lahan pertanian masyarakat Desa Deng. Kegiatan pembangunan pompanisasi ini dikerjakan dengan menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2024. Program Ketahanan Pangan ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan air irigasi saat musim tanam padi, sehingga para petani dapat menjalankan kegiatan pertanian secara optimal. Dengan demikian, produksi pertanian dapat meningkat, dan kesejahteraan masyarakat dapat terdongkrak.
ADVERTISEMENT
Pompanisasi di Desa Deng melibatkan partisipasi aktif masyarakat yang bekerja sama dengan pendamping desa untuk memastikan bahwa instalasi pompa berjalan efektif. Masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan dan pemeliharaan sistem ini, yang diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain.
Keunggulan Pompanisasi
Pompanisasi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem irigasi tradisional. Pertama, pompanisasi dapat menjangkau lahan-lahan yang sulit dijangkau oleh sistem irigasi gravitasi. Kedua, pompanisasi dapat mengoptimalkan penggunaan air, karena air dapat dialirkan secara langsung ke lahan yang membutuhkan. Ketiga, pompanisasi dapat meningkatkan efisiensi irigasi, sehingga mengurangi kehilangan air akibat evaporasi dan infiltrasi.
Dampak Positif Pompanisasi
Proyek pompanisasi di Desa Deng diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Beberapa dampak positif yang dapat diharapkan antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Kini, seberkas harapan bagi petani mulai terlihat dengan adanya proyek pompanisasi yang bersumber dari Dana Desa tahun 2024. Pembangunan pompanisasi di Desa Deng merupakan langkah tepat untuk mengatasi permasalahan kekeringan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, serta pemanfaatan Dana Desa secara tepat, kita dapat mengatasi tantangan besar seperti kekeringan. Program ini tidak hanya soal menyelamatkan sawah dan meningkatkan kesejahteraan, tetapi juga tentang mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.