Pandemi Covid-19, Berkarya Tanpa Henti dari Katon Bagaskara

Seno Bagaskoro
Seorang Pembelajar Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
29 Desember 2020 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seno Bagaskoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source Image: https;//kumparan.com/kumparanhits/heboh-pacar-baru-katon-bagaskara
zoom-in-whitePerbesar
Source Image: https;//kumparan.com/kumparanhits/heboh-pacar-baru-katon-bagaskara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi covid-19 memberikan pukulan besar di setiap sendi peri kehidupan. Sektor kesehatan, ekonomi, pariwisata, bahkan dunia kesenian dan hiburan turut serta terdampak dalam ujian pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun banyak hajat hidup yang melesu, di tengah pandemi, masih cukup banyak hikmah dan kebaikan yang dapat kita peroleh.
Di tengah berbagai upaya untuk menghidupkan kembali roda kehidupan normal, kita melewati masa-masa berada di rumah. Masa-masa itu banyak membangkitkan kenangan akan tembang-tembang lawas, tak terkecuali tembang romansa era tahun 90-an yang membawa kita pada nuansa puitis. Bicara tentang tembang lawas yang puitis tentu tak bisa dipisahkan dari sosok Katon Bagaskara. Dalam bahasa Jawa, namanya bermakna “Tampak Sang Matahari”. Bak sinar matahari, karya Katon terus menyinari dan menyuburkan ekosistem seni di tanah air.
Katon Bagaskara adalah penyanyi, musisi, sekaligus penulis lagu Indonesia. Ia lahir di Magelang, Jawa Tengah, 14 Juni 1966. Katon terlahir dengan nama Ignatius Bagaskoro Katon. Ibu Katon, Agnes Sumarsih adalah figur yang terus mendorongnya untuk mengembangkan bakat seni dan puisi yang dimiliki oleh Katon. Pada masa kecil, Katon gemar belajar gitar dari kakeknya, yakni Andre Manika. Katon juga berlatih menciptakan lagu secara otodidak.
ADVERTISEMENT
Di masa kecilnya, Katon bercita-cita untuk menjadi seorang diplomat. Sayangnya, situasi memaksanya untuk bekerja sebagai kru kabin di perusahaan penerbangan Garuda Indonesia. Namun pada tahun 1988, Katon bersama kawan-kawannya di Mudika Gereja, yakni Romulo Radjadin (Lilo), Adi Adrian (Adi) dan Ari, mendirikan sebuah grup musik yang dinamakan KLa Project. K mewakili inisial nama Katon, L mewakili inisial nama Lilo, sedangkan a kecil mewakili inisial nama Adi dan Ari. Berbekal uang seadanya, mereka merekam lagu perdana mereka “Tentang Kita”. Lagu tersebut dengan cepat disukai oleh produser dan khalayak ramai. Album pertama mereka yang bertajuk “KLa Project” dirilis tahun 1988. Sampai tahun 1999, KLa Project telah merilis 8 album dan 2 buah album kompilasi. Ditambah 1 album “New Chapter” yang rilis pada tahun 2004 di bawah bendera “NuKLa”.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi pendiri dan anggota KLa Project, Katon juga berkarir melalui album solo dan album trio. Untuk solo kariernya, Katon telah mengeluarkan 7 buah album solo dan beberapa single. Ia bersama kakak kandungnya, Andre Manika, dan adik kandungnya Nugie pernah merilis album trio berjudul Kidung Cinta yang mengusung pesan-pesan humanis-religius sebagai konsepsi utama.
Gaya bermusik yang dibawakan oleh Katon, baik melalui KLa Project, maupun melalui album-album solo dan trionya secara pribadi, berhasil membawa warna baru ke dalam panggung musik populer di tanah air era tahun 1990-an. Lagu-lagunya yang dibawakan dengan campuran antara format Britpop, modern-rock, dan klasik membawa irama baru musik Indonesia. Katon sendiri banyak terinspirasi oleh gaya bermusik Koes Plus dan The Beatles, meski di dalam alunan nadanya, ia berhasil menciptakan pola sendiri yang membuat pendengar mudah mengenali musik Katon.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang penulis lagu, Katon juga berhasil mengolah lirik-lirik yang dalam lewat lagu-lagunya. Ia membawa Bahasa Indonesia ke dalam kedalaman “kelas” baru lewat musik-musiknya yang mudah didengar namun bersyair rumit. Kegemaran Katon dalam berpuisi membuatnya mudah untuk meramu pola-pola tersebut. Diakui oleh Katon, sejak kecil ia sangat gemar membaca buku-buku puisi karangan Kahlil Gibran.
Dalam dunia musik tanah air, cukup banyak kelompok musisi berpengaruh yang terinspirasi dari gaya bermusik Katon baik sebagai individu atau melalui KLa Project. Sebut saja Dewa 19, Maliq & D’Essentials, dan Kerispatih. Bahkan, beberapa musisi ternama seperti Ahmad Dhani, RAN, Vidi Aldiano, Pongki Barata, Ungu, Violet, BABAS, dan The Upstairs sempat membuat sebuah album tribute untuk KLa Project bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Secara umum, musik-musik yang diciptakan oleh Katon telah membawa banyak dampak besar bagi perkembangan musik, sastra, dan pariwisata tanah air. Lagu KLa Project dengan judul Yogyakarta misalnya, telah berhasil membangun citra Kota Yogyakarta dengan begitu romantis dan syahdu. Lagu-lagu lain seperti Tak Bisa Kelain Hati, Gerimis, Semoga, Meski Tlah Jauh, dan Menjemput Impian juga sangat akrab di dunia melodi tanah air serta berhasil menginspirasi banyak sekali orang untuk bisa berkarya baik dengan tolok ukur yang sangat tinggi yang telah dipasang oleh sosok Katon Bagaskara.
Selama pandemi covid-19 berlangsung, Katon Bagaskara tak berhenti memproduksi karya. Melalui saluran yang memungkinkan untuk ia gunakan, ia menghasilkan dua lagu. Satu berjudul Kita Kan Bisa bersama dengan KLa Project, satu berjudul Dinda Dimana Versi Jawa, yang merupakan gubahan dari lagu Dinda Dimana miliknya yang terlebih dahulu dirilis tahun 1993 dengan menambahkan langgam dan syair Jawa di sela-selanya. Lagu Kita Kan Bisa digunakan Katon untuk menyemangati para tenaga kesehatan dan seluruh rakyat Indonesia untuk bangkit kembali dari hantaman pandemi covid-19. Di dalam liriknya, ia menyelipkan pesan-pesan syukur, pesan semangat, dan pesan gotong royong. Sedangkan di lagu Dinda Dimana Versi Jawa, Katon berupaya untuk menghibur masyarakat dengan mengikuti tren jaman untuk memadukan kearifan lokal dengan budaya populer.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ, Katon juga sering memberikan edukasi mengenai covid-19 seperti cara menggunakan masker yang benar, cara menguji kelayakan masker, dan lain-lain. Edukasi ini ia rekam menggunakan alat rekamnya sendiri dan ia publikasikan melalui kanal media sosial pribadinya. Dengan demikian, Katon ingin menyampaikan pesan kepada para penggemarnya sebagai gara depan untuk tidak menyerah dan terus membantu upaya pemerintah dalam mengendalikan laju covid-19.
Satu hal yang menonjol dari karya dan teladan Katon adalah semangatnya yang tak kunjung putus untuk membuat karya di situasi-situasi sulit sekalipun. Katon tak pernah berhenti untuk menebarkan kebaikan dan menunjukkan keteladanan untuk menjadi terang dan garam, menjadi pelita bagi sekitarnya untuk berani berkarya dan tampil dalam menelurkan karya-karya terobosan baru.
ADVERTISEMENT
*Penulis adalah Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga