Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hilangnya Kenangan: Permainan Anak-Anak Generasi 90-an di Kalimantan Barat
1 April 2024 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari septiadi Rido tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah gemuruh teknologi modern, suara riang anak-anak yang bermain di jalanan kota Pontianak, Kalimantan Barat, semakin pudar. Permainan tradisional yang dulu menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil generasi 90-an, kini terancam punah di kalangan anak-anak masa kini. Di zaman di mana hiburan digital mengambil alih, permainan seperti bermain layang-layang, engklek, kelereng, dan lompat tali kini hanya dikenang sebagai kenangan manis bagi para orangtua dan generasi yang pernah mengalaminya. Mereka menyaksikan dengan sedih bagaimana anak-anak sekarang lebih tertarik dengan barang elektronik seperti Handphone dan game online daripada bermain di luar.
ADVERTISEMENT
Namun, masih ada sekelompok kecil anak yang berjuang mempertahankan warisan budaya ini. Dengan semangat yang membara, mereka berusaha memperkenalkan permainan tradisional kepada teman-teman sebayanya. Namun, tantangan besar terletak pada daya tarik yang dimiliki oleh teknologi modern, yang mampu menghipnotis anak-anak dengan dunianya yang digital. Meskipun demikian, upaya untuk mempertahankan permainan tradisional tetap berlanjut. Berbagai komunitas dan organisasi mulai mengadakan acara dan festival untuk mempromosikan keberagaman budaya, termasuk permainan tradisional. Dengan harapan bahwa semangat bermain di luar ruangan dan kebersamaan antargenerasi dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi yang tak terelakkan.
Seperti yang telah disampaikan oleh salah satu generasi yang pernah memainkan permainan era 90-an "Permainan untuk anak tahun 90an ini sudah jarang ditemui. Kurangnya waktu untuk bermain permainan tradisional: Anak-anak yang terbiasa dengan teknologi kemungkinan besar lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar perangkat elektronik dibandingkan bermain permainan tradisional di luar rumah" ucap Widi. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan permainan anak-anak generasi 90-an semakin terpinggirkan di kalangan anak-anak masa kini dimana permainan dan hiburan digital dapat menarik perhatian anak-anak dengan gambar yang menarik, interaksi cepat, dan tantangan yang menyenangkan. Hal ini mungkin menyebabkan mereka lebih memilih permainan teknis dibandingkan permainan tradisional yang dianggap kurang menarik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil dari wawancara, Widi menjelaskan bahwa Permainan tradisional memainkan peran penting dalam membangun hubungan sosial dan kebersamaan di antara anak-anak di Pontianak, serta di mana pun di dunia, membangun Kepercayaan dan Keterampilan Sosial. Bermain bersama dalam permainan tradisional memungkinkan anak-anak untuk membangun kepercayaan satu sama lain dan mengembangkan keterampilan sosial seperti bekerja dalam tim, mengontrol emosi, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang positif. Permainan tradisional sering kali menjadi platform untuk membangun persahabatan yang kuat di antara anak-anak. Melalui bermain permainan tradisional, anak-anak di Pontianak dapat membangun hubungan sosial yang kuat, belajar keterampilan sosial yang penting, dan merasakan kebersamaan yang memperkaya. Oleh karena itu, penting untuk mendukung dan mempromosikan permainan tradisional sebagai bagian penting dari pengalaman anak-anak di komunitas ini.
ADVERTISEMENT
begitulah menurut pendapat warga tetapi hingga saat ini sudah jarang sekali kita lihat anak-anak bermain permainan tradisonal bersama sehingga, sebagai kita yang generasi 90-an harus berjuang memperkenalkan betapa penting nya permainan traisonal kepada anak-anak sekarang. lestarikan budaya lestarikan kebersamaan.
Rido Septiadi,Libertus Ogi,Hendoyo