Konten dari Pengguna

Tuntasnya Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak, Masalah Kemacetan

Septiana Tia
Seorang Mahasiswi Universitas Tanjungpura, Program Studi Hubungan Internasional
8 Mei 2024 13:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Septiana Tia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Namun, yang menjadi sorotan Saya di sini ialah tentang masalah utama kemacetan parah di Pontianak tertuju pada jembatan Kapuas I yang menghubungkan Kecamatan Pontianak Timur dengan Pontianak Selatan yang sebagai pusat kota dan juga jantung kota. Dengan banyaknya masyarakat sebagai pekerja ataupun pelajar mengarah ke Pontianak Selatan untuk menuju kantor dan sekolah. Sehingga hal ini menjadi faktor utama kemacetan parah di Jembatan Kapuas I dikarenakan sebagai rute terdekat. Jika dibandingkan dengan memilih rute memutar kearah Jalan Ya’M. Sabran di mana rute tersebut menuju ke Jalan Trans Kalimantan yang kemudian berbelok kearah Jalan Major Alianyang dan menuju Jalan Jendral Ahmad Yani.
ADVERTISEMENT
Jembatan Kapuas I hanya memiliki kapasitas untuk dua jalur menjadi masalah besar bagi masyarakat yang berkendara baik itu roda dua maupun roda empat. Sehingga kemacetan parah tidak dapat dihindari pada pagi hari maupun sore hari di jembatan tersebut. Banyak masyarakat yang mengeluh dengan kemacetan yang terjadi akibat Jembatan Kapuas I hanya dapat menampung pengendara dengan dua jalur bolak-balik. Keluhan yang disampaikan biasannya banyak dari masyarakat yang mobilitasnya selalu melintasi jembatan Kapuas tiap hari. Sehingga mereka mengajukkan permintaan kepada Pemerintah Kota untuk menangani masalah kemacetan tersebut.
foto situasi macet di jembatan Pontianak (Sumber: Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
foto situasi macet di jembatan Pontianak (Sumber: Pribadi)
Akibat banyaknya keluhan yang dirasakkan oleh masyarakat, Pemerintah Kota Pontianak berinisiatif untuk membangun duplikasi jembatan Kapuas I tepat berada disampingnya. Dan berkat adanya usulan dari Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Edi Rusdi Kamtono yang berharap agar Pemerintah Pusat segera untuk merealisasikan pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulisnya pada, Jumat tanggal 2 Juli 2021 (2/7/2021). Edi Rusdi Kamtono berpendapat bahwa “Adanya duplikasi jembatan Kapuas I mendesak, karena kondisi arus lalu lintas yang melintasi kawasan di sana sering terjadi kemacetan.” Wali Kota Pontianak tersebut juga menuturkan tentang, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI pernah menjanjikan untuk menjadikan pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I dengan skala prioritas.
Bahkan, Edi Rusdi Kamtono juga menerangkan tentang dukungan politik yang diperoleh dari Komisi V DPR RI dalam memperjuangkan realisasi pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I tersebut. Beliau yakin apabila pembangunan duplikasi jembatan berjalan dengan cepat, pihaknya akan mempersiapkan segala hal untuk kelancaran arus lalu lintas.
Sembari menunggu rangkumnya pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I. Beberapa hal diarahkan oleh Polisi dalam mengatur arus lalu lintas terutama pada perempatan lampu merah antara Jalan Tanjung Pura, Jalan Pahlawan dan Jalan Imam Bonjol dimana ketiga Jalan tersebut mengarah pada Jalur Jembatan Kapuas I Jalan Sutan Hamid. Hal ini yang membuat kemacetan parah. Karena hanya memiliki satu jalur bolak balik.
ADVERTISEMENT
Kalian bayangkan saja, bagaimana tidak macet jika di pagi hari orang-orang yang berasal dari Pontianak Timur dan sekitar semuanya berdesak-desakkan melintasi Jembatan Kapuas I dan menuju 3 arah Jalan yang berbeda. Kemudian begitu juga dengan siang dan sore hari, membeludakknya arus balik para pelajar dan pekerja dari ketiga Jalan utama di perempatan Jembatan Kapuas tentunya mengakibatkan kemacettan yang semakin parah. Ditambah adanya proyek pembangunan Duplikasi Jembatan, butuh tenaga ekstra bagi para Polisi dalam mengatur lancarnya lalu lintas.
Hingga pada hari Kamis, 21 Maret 2024 (21/3/2024). Duplikasi Jembatan Kapuas I diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir.H. Joko Widodo (Jokowi). Hal ini menjadi momen bersejarah bagi Kota Pontianak. Peresmian Replika Jembatan Kapuas I tahun dirayakan dengan pembunyian sirine dan penandatanganan prasasti, dan disaksikan langsung oleh (Pj)Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harrison M.Kes., dan Anggota DPR RI Lasarus dan Sy. Bapak M. Abdullah Al-Kadri serta Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Budi Bapak Gunadi Sadikin.
ADVERTISEMENT
Dalam sambuttannya Bapak Jokowi juga berujar “Jembatan ini diharapkan dapat mengurai kemacettan yang terjadi di Kota Pontianak, dan akan meningkatkan konektivitas kawasan antara pusat Kota Pontianak dan Kecamatan Pontianak Timur.” Selain itu, Beliau juga berharap agar masyarakat dapat menjaga dan merawat jembatan dengan baik.
Setelah peresmian, duplikasi Jembatan Kapuas I sudah dapat dilalui oleh para pengendara. Antusiasme masyarakat akan tuntasnya pembangunan Jembatan menjadi harapan dan solusi untuk mengurangi kemacetan.
Akan tetapi, rasa antusias masyarakat hanya sementara. Karena situasi macet masih tidak dapat dihindari. Dan hal ini dapat di rasakkan dengan kemacetan yang berpindah haluan ke Duplikasi Jembatan Kapuas I. Banyak yang bingung dan bertanya-tanya sebenarnya apa penyebab dari macetnya kendaraan di titik persimpangan 4 Jalan menuju Jembatan Kapuas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, secara teknis menurut Saya pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I sudah menjadi solusi yang bagus. Akan tetapi, jangan hanya berfokus pada penambahan duplikasi jembatannya saja. Melainkan juga dengan mengevaluasi kondisi jalan yang ada di perempatan lampu merah. Karena hingga saat ini, situasi lalu lintas di titik tersebut hanya memungkinkan untuk dilewati kendaraan dengan dua jalur secara bergiliran. Dengan mengevaluasi kondisi perempatan jalan tersebut dapat menjadi acuan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak macet ketika menuju ke arah jembatan.
Saran lain dari Saya, jika tidak dapat melakukan pelebaran jalur di perempatan lampu merah ataupun jika tidak berjalan lancar atas rencana untuk menghilangkan berapa simpang untuk mengakali kemacetan. Ada baiknya Pemkot menyediakan transportasi umum seperti yang ada di Pulau Jawa. Seperti Bus Kota yang secara kapasitas tentunya dapat menampung banyak penumpang. Entah kenapa saat ini, Saya belum pernah melihat transportasi umum selain Grab ataupun Taxi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dengan adanya ketersediaan Bus Kota dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berada di wilayah Pontianak Timur dan sekitarnya. Bus Kota yang membawa para pekerja dan pelajar berangkat di pagi hari, maupun pulang di sore hari secara terjadwal menjadi solusi yang sangat baik untuk mengurangi pengunaan kendaraan pribadi bahkan dapat mengurangi polusi udara. Dengan demikian kemacettan sudah pasti akan berkurang, karena mereka beralih kepada transportasi umum.
Mungkin sedikit rumit dan harus mengeluarkan dana yang lumayan besar lagi. Untuk membeli Bus Kota, perbaikkan halte bus yang terbengkalai, penambahan halte bus di beberapa titik tempat kerja dan sekolahan. Tetapi menurut Saya, ini merupakkan solusi yang baik setelah adanya pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I.
ADVERTISEMENT