Sering 'Ngaret'? Hati-Hati, Begini Dampak Buruknya!

Starlight
Writing Enthu.
Konten dari Pengguna
21 Juni 2022 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Starlight tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jam. Sumber: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jam. Sumber: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah ngaret. Ya, ngaret merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan di mana sesuatu tidak berjalan sesuai waktu yang telah direncanakan. Terlampau sering terjadi, kini ngaret menjadi hal lumrah bagi warga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan yang digunakan orang-orang ketika terlambat menghadiri acara, mulai dari terjebak macet, hujan, hingga urusan kamar mandi pun bisa jadi alasannya.
“Biasanya orang ngaret ya kalau engga karena masih tidur, berarti urusan kamar mandi. Tapi bisa jadi emang kejebak macet atau ban bocor,” ungkap Fawad, seorang mahasiswa semester 6.
Kebiasaan seperti ini kemudian terus-menerus terjadi, hingga ngaret sudah seperti kebiasaan bagi orang-orang. Namun, dibalik semua alasan itu, ada satu alasan mengapa orang-orang terbiasa ngaret, yaitu karena menyepelekan waktu.
“Sering banget ketemu orang yang ngaret. Kalau menurut saya sih, orang-orang itu ngaret karena mereka menyepelekan waktu,” ucap Sahrul, seorang mahasiswa semester 2.
Tapi, tahukah kamu kebiasaan ngaret bisa membawa dampak buruk untuk dirimu sendiri?
ADVERTISEMENT

Dampak Buruk Kebiasaan ‘Ngaret’

1. Mendapat cap buruk

Terbiasa hadir terlambat dalam suatu acara atau kegiatan dapat berakibat buruk terhadap citra diri sendiri. Orang-orang sekitar akan mulai memberikan cap “Tukang ngaret” dan tidak jarang pula hal ini menjadi sumber ketidakpercayaan orang lain.

2. Membawa pengaruh buruk untuk acara atau kegiatan

Terlambatnya seseorang dalam kehadiran suatu acara bisa memberikan dampak besar terhadap acara tersebut. Apalagi, jika orang yang ngaret itu adalah orang penting dan sangat ditunggu-tunggu. Besar kemungkinan acara juga harus diundur demi menunggu orang tersebut. Padahal, acara sudah disusun sedemikian rupa dan sudah diinformasikan jauh-jauh hari agar tidak terjadi pengunduran waktu dan ngaret.

3. Terbiasa menyepelekan waktu

Jika terus dibiarkan, ngaret bisa menjadi kebiasaan yang melekat dalam diri seseorang. Dampaknya, ia akan terbiasa dan memaklumi dirinya sendiri yang terlambat serta merasa biasa saja ketika menyepelakan waktu.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah ketiga hal itu, sudah sepatutnya kita berusaha untuk hadir tepat waktu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.
(Septia Sapoetri/Politeknik Negeri Jakarta)