Memaknai Hari Kebangkitan Nasional Bukan Sekadar Bernostalgia

Septy Dwi Bahari Putri
Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
25 Mei 2023 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Septy Dwi Bahari Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Indonesia Photo by Nick Agus Arya on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Indonesia Photo by Nick Agus Arya on Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Tahun ini, Hari Kebangkitan Nasional 2023 jatuh pada hari Sabtu (20/5) lalu.
ADVERTISEMENT
Harkitnas adalah momentum untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia pada Masa Pergerakan Nasional. Hari Kebangkitan Nasional sangat erat kaitannya dengan dua peristiwa penting yang selalu dibahas dalam materi pelajaran sejarah di sekolah-sekolah yaitu berdirinya organisasi Budi Utomo dan ikrar Sumpah Pemuda.
Mengutip laman Kebudayaan Kemendikbud, Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan pada tanggal 20 Mei dengan mengambil tanggal terbentuknya organisasi pelajar Budi Utomo yaitu 20 Mei 1908, yang disebut sebagai organisasi pergerakan yang merangsang lahirnya organisasi-organisasi pergerakan lain yang menyokong kemerdekaan Indonesia pada saat itu seperti Indische Partij, Partai Nasional Indonesia, Sarekat Dagang Islam, dan Boemi Poetera.
Latar belakang ditetapkannya hari terbentuknya organisasi Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional tidak lepas dari besarnya pengaruh Budi Utomo dalam memerdekakan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Organisasi Budi Utomo berhasil mengatasi kesenjangan intelektual antara pejabat kolonial saat itu dengan kaum pelajar pribumi. Organisasi yang berfokus pada kegiatan di bidang budaya, pendidikan, dan sosial tersebut kemudian merambah ke bidang politik.
Bendera merah putih berkibar saat terjadinya Halo Matahari di Kayu Aro Barat, Kerinci, Jambi, Jumat (28/8/2020). Foto: Wahdi Septiawan/ANTARA FOTO
Kesempatan ini dimanfaatkan betul oleh Budi Utomo untuk seutuhnya memerdekakan Indonesia melalui jalur diplomasi di antaranya yaitu dengan menyebarkan gagasan politik dan wajib militer pribumi.
Sebagai tambahan informasi bahwa sesaat setelah kemerdekaan, Indonesia tidak serta merta menjadi negara yang bebas seperti di masa sekarang ini. Berbagai gejolak dan krisis internal serta agresi militer yang dilancarkan Belanda menjadi ancaman perpecahan yang serius bagi negara yang masih belia.
Upaya yang dilakukan organisasi Budi Utomo kemudian membuahkan perubahan besar pada pola pertahanan bangsa saat itu yang pada mulanya Indonesia berjuang secara kedaerahan berubah menjadi secara nasional.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, disebutkan dalam laman Kebudayaan Kemendikbud bahwa perjuangan mengusir penjajah yang awalnya hanya mengandalkan kekuatan fisik kemudian bertambah dengan memanfaatkan kekuatan akal pikiran.
Persatuan Indonesia secara nasional juga tidak terlepas dari peran Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda sebagai ikrar janji para pemuda Indonesia untuk bersatu. Satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Seorang pengunjung mengamati diorama Kongres Pemuda kedua saat mengunjungi Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Jumat (28/10/2022). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Perubahan besar tersebut menjadi pertanda persatuan Indonesia secara masif sehingga mampu mengusir para penjajah seutuhnya. Kini Indonesia telah berhasil menjadi negara yang merdeka, berdaulat, sejajar dan diakui oleh bangsa-bangsa lain.
Di masa-masa sekarang ini adalah masa-masa di mana kita tidak lagi berperang, tetapi masa di mana kita mempelajari, memaknai, dan menghidupkan kembali semangat kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional kini telah berlangsung selama 115 tahun, bukan waktu yang sebentar. Namun, sudahkah kita mampu memaknai semangat kebangkitan nasional dewasa ini?
ADVERTISEMENT
Memaknai Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sekadar bernostalgia atau mengikuti ritual peringatan kosong yang tanpa arti. Memaknai Hari Kebangkitan Nasional artinya meningkatkan jiwa nasionalisme, rasa persatuan sebangsa dan setanah air. Apalagi pemuda sebagai poros utama penggerak bangsa. Pemuda sebagai harapan dan semangat bangsa.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak serta merta telah usai. Namun, hingga saat ini kita masih perlu berjuang mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih susah payah oleh para pahlawan negara. Justru, di masa ini perjuangan jauh lebih sulit.
Ilustrasi merayakan 17 Agustus. Foto: Shutter Stock
Benar kata Bung Karno bahwa di masa ini, mempertahankan kemerdekaan sangatlah sulit karena melawan bangsa sendiri. Artinya, persatuan Indonesia terancam. Berbagai macam masalah baik dari sektor ekonomi, sosial, budaya, hingga agama akan menjadi ancaman berat untuk persatuan bangsa di era kini.
ADVERTISEMENT
Maka, memaknai Hari Kebangkitan Nasional adalah bagaimana kita mampu menjaga, mempertahankan, dan membangun kembali semangat persatuan untuk kemerdekaan Indonesia yang telah dibangun oleh para pahlawan dahulu. Selamat berjuang!