Konten dari Pengguna

3 Kelenteng Tertua di Bali yang Telah Berdiri Ratusan Tahun yang Lalu

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
15 Januari 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kelenteng Tertua di Bali (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Heqi Valiansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kelenteng Tertua di Bali (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Heqi Valiansyah
ADVERTISEMENT
Bali merupakan salah satu kawasan yang kaya dengan keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Selain umat Hindu, di sana juga ada umat Konghucu yang ibadah di kelenteng. Adapun beberapa kelenteng tertua di Bali yang usianya telah mencapai ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
Kelenteng tersebut berdiri di daerah yang berbeda-beda di Bali. Biasanya tempat ibadah tersebut akan ramai dikunjungi saat Imlek dan ada pertunjukan barongsai di sana.

Mengenal Kelenteng Tertua di Bali

Ilustrasi Kelenteng Tertua di Bali (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Afriyandi Setiawan
Mengutip dari buku Bandjarmasin Tempo Doeloe: Sketsa Kecil dari Bingkai Masa Lalu, Mansyur, S.Pd., M.Hum. (2018:79), klenteng adalah pusat kehidupan masyarakat Tionghoa yang umumnya berdiri di permukiman Tionghoa.
Tetapi fungsi kelenteng bukan sekadar ikon saja, melainkan menjadi wujud kosmologi Tiongkok. Kelenteng menjadi bangunan kebaktian bagi umat Khong Cu.
Pembangunan kelenteng dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan kosmos antara manusia dan alam. Adapun kelenteng tertua di Bali, yaitu:

1. Kelenteng Seng Hong Bio

Kelenteng Seng Hong Bio telah dibangun sejak tahun 1873. Berarti saat ini, usianya sudah 151 tahun. Tempat ibadah ini memiliki altar yang bagus dan terbuat dari kayu mebel asal Jepara.
ADVERTISEMENT
Pengunjung kelenteng akan merasakan kenyamanan dalam beribadah karena letaknya berada di pinggir pantai. Lokasi bangunannya terletak di Jl. Pulau Flores no. 1, Kampung Baru, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.

2. Kelenteng Ling Gwan Kiong

Kelenteng ini berdiri di daerah bekas Pelabuhan Singaraja. Usianya sekitar 150 tahun dan gaya arsitektural bangunannya kental dengan nuansa Tiongkok dengan desain atap terbuka.
Ornamen bangunan berupa jembatan dengan ikon hewan berbentuk naga. Di bawah jembatan, terdapat kolam ikan yang dihuni ikan berwarna-warni ditambah dengan bunga teratai sebagai penghiasnya.
Kelenteng Ling Gwan Kiong buka setiap hari jam 08.00–19.00 WITA. Alamatnya ada di Jl. Erlangga No.65, Kp. Bugis, Kec. Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali 81114.

3. Kelenteng Caow Eng Bio

Kelenteng Caow Eng Bio sudah berdiri mulai tahun 1548, berarti saat ini usianya sudah 476 tahun. Dulu kelenteng ini dibangun oleh pedagang asli asal Tiongkok yang bermukim di Tanjung Benoa.
ADVERTISEMENT
Meskipun usianya sudah sangat tua, bangunan kelenteng ini tetap terawat dengan baik. Perlengkapan ibadah sudah disediakan lengkap di dalam kelenteng.
Masyarakat yang datang ke sini untuk beribadah bukan hanya Kong Hu Cu tapi ada juga umat Buddha. Kelenteng ini juga menjadi destinasi wisata religi untuk semua agama.
Kelenteng ini buka setiap hari pukul 09.00–18.00 WITA. Lokasinya terletak di Jalan Segara Ening Nomor 14, Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Tiga kelenteng tertua di Bali yang telah diulas di atas adalah tempat ibadah umat Kong Hu Cu yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Salah satunya ada yang difungsikan sebagai tempat wisata religi. (IMA)
ADVERTISEMENT