3 Rekomendasi Pura di Bali yang Terkenal dan Sejarah Singkatnya

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pura di Bali yang terkenal. Sumber foto: Pexels/Ojink Schrody
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pura di Bali yang terkenal. Sumber foto: Pexels/Ojink Schrody
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengunjungi beragam pura di Bali yang terkenal bisa dijadikan salah satu agenda liburan di Pulau Dewata bagi wisatawan. Khususnya yang sedang mencari destinasi yang sarat akan nilai budaya dan sejarah.
ADVERTISEMENT
Apalagi ada lebih dari 10.000 pura di Bali untuk memuja dan menghormati para dewa di setiap tahap kehidupan. Selain itu, pura juga merupakan tempat sakral untuk mendoakan dan menghubungkan diri dengan leluhur.
Oleh karenanya, pengunjung yang berminat mengunjungi pura harus mengikuti tata krama dan etika yang berlaku. Salah satunya adalah dengan berpakaian sopan dan bersih, serta menjaga perilaku dan perkataan.

Rekomendasi Pura di Bali yang Terkenal Beserta Sejarah Singkatnya

Ilustrasi pura di Bali yang terkenal. Sumber foto: Pexels/alleksana
Bali tidak kekurangan pura untuk dikunjungi bagi wisatawan yang tertarik dengan aspek sejarah, religi, dan budayanya. Itulah mengapa, Bali juga sering disebut sebagai Pulau Seribu Pura.
Mengutip dari buku Pura dan Mandir: Kajian Tempat Suci Hindu di Bali dan India, Si Luh Nyoman Seriadi (2021:V), pura di Bali dijadikan sebagai tempat persembahyangan sebagaimana yang telah dilakukan secara turun-menurun.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa rekomendasi pura di Bali yang terkenal yang bisa dijadikan sebagai referensi bagi pengunjung dalam merencanakan perjalanannya.

1. Pura Tanah Lot

Pura ini merupakan salah pura terpopuler di Bali. Terkenal akan keindahannya pemandangannya, Pura Tanah Lot dibangun untuk memuja Bhatara Segara, yang juga dikenal sebagai Dewa Laut. Karena lokasinya yang dikelilingi lautan lepas, jalan menuju pura ini hanya bisa diakses saat arus sedang surut.
Sejarah Pura Tanah Lot diyakini bermula dari abad ke-15, di mana seorang begawan bernama Danghyang Niratha bertandang ke Bali dari pulau Jawa dalam misi untuk menyebarkan ajaran Saiwa, salah satu aliran agama Hindu.
Konon katanya, batu karang di mana pura ini dibangun merupakan tempat meditasi Danghyang Niratha yang dipindahkan dari daratan ke lautan dengan kekuatan spiritualnya.
ADVERTISEMENT

2. Pura Lempuyang Luhur

Selanjutnya adalah Pura Lempuyang Luhur yang berlokasi di Kabupaten Karangasem. Lokasinya yang terletak di atas Gunung Lempuyang menjadikan pura ini destinasi yang cocok bagi wisatawan yang juga ingin sekalian trekking saat berkunjung.
Nama ”Lempuyang” diyakini berasal dari kata ”lampu” dan ”Hyang” yang juga merupakan sebutan untuk Tuhan. Oleh karena itu, nama pura ini bisa diartikan sebagai sinar suci dari Tuhan.
Menelusuri sejarah Pura Lempuyang Luhur bisa terbilang cukup rumit, karena ada banyak versi yang menjelaskan asal-usulnya.
Namun, salah satu hal yang pasti adalah fakta bahwa pura yang dibangun di sekitar abad ke-8 ini merupakan salah satu dari tiga pura besar tertua di Bali. Selain itu, pura ini diyakini sebagai istana Dewa Istara yang menguasai arah mata angin bagian timur.
ADVERTISEMENT

3. Pura Besakih

Wisata religi di Bali belum lengkap jika belum mengunjungi Pura Besakih, yang juga dikenal sebagai ”ibu dari semua kuil di Bali.” Terletak di Kampung Besakih, pura ini tidak hanya dikenal sebagai pura terbesar, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan semua pura di Bali.
Banyaknya ditemukan artefak dari zaman megalithik di sekitar kompleks Pura Besakih mengindikasikan bahwa lokasi di mana pura ini dibangun memiliki sejarah yang panjang, bahkan sebelum Agama Hindu masuk ke Bali.
Menurut Sejarah yang tercatat, pendiri Pura Besakih adalah Rsi Markandeya yang merupakan pemuja Siwa dan Wisnu. Konon katanya, pura ini dibangun di atas hutan belantara yang dirambas oleh Rsi Markandeya yang mendapatkan wahyu setelah bertapa.
Kemudian, Rsi Markandeya menanamkan kendi yang berisi air suci dan logam di jalur perambasannya. Penanaman kendi ini disebut sebagai ”Basuki” yang berarti ”selamat” karena merupakan penanda bahwa pengikut Rsi Markandeya selamat dalam menjalankan misinya. Seiring waktu, nama ini berevolusi menjadi ”Besakih.”
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai pura di Bali yang terkenal beserta sejarah singkatnya. Semoga bermanfaat bagi wisatawan yang sedang merencanakan wisata religi dan budaya di Bali. (PNA)