news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

3 Tempat Melukat di Gianyar Bali sekaligus Wisata Religi

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
8 November 2023 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tempat melukat di gianyar. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tempat melukat di gianyar. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Melukat merupakan upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia yang dilakukan secara turun temurun oleh umat Hindu sampai saat ini. Beberapa tempat melukat di Gianyar kerap menjadi pilihan banyak wisatawan untuk wisata religi jika berada di Bali.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman disbud.bulelengkab.go.id, dengan melaksanakan kegiatan untuk melukat berarti seseorang sudah mendekatkan diri Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang mana merupakan sumber kesucian bagi umat manusia.
Prosesi melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agama Hindu. Misalnya, seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon.

Tempat Melukat di Gianyar Bali yang Bisa Dikunjungi

Ilustrasi tempat melukat di gianyar. Sumber: www.unsplash.com
Upacara Melukat dipimpin oleh seorang pemangku dengan sesajian seperti prascita dan bayuan yang disiapkan dengan diberikan mantra-mantra. Setelah proses pemantraan selesai, orang yang akan diupacarai disiram dengan air kelapa gading.
Setelah mandi air kelapa gading, ritual dilanjutkan dengan pemandian di danau, sungai, atau tempat yang diyakini berkah.
Upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah, di Pura, tempat pemandian dan laut yang ada di Bali, termasuk tempat melukat di Gianyar. Berikut 3 lokasinya.
ADVERTISEMENT

1. Tirta Empul

Tempat suci ini berada di bawah Istana Presiden Tampaksiring yang sudah ada sejak 1957. Wisatawan bisa menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit dari Pusat Kota Gianyar.
Pura Tirta Empul terdiri dari tiga bagian, yaitu jaba sisi area pertama ketika masuk melalui candi bentar, jaba tengah tempat melukat, dan jeroan tempat untuk persembahyangan.
Tirta Empul dipercaya sebagai tempat berstananya Dewa Wisnu yang diyakini sebagai dewa air. Area melukat Tirta Empul terdiri 30 pancoran atau mata air yang dibagi menjadi dua kolam petirtaan.
Wisatawan tidak perlu membayar untuk mengunjungi tempat suci ini. Namun, perlu membayar parkir dan menyiapkan sesajen yang terdiri dari canang dengan berisikan sari atau uang dan dihaturkan ketika hendak melakukan persembahyangan.
ADVERTISEMENT
Wisatawan diperbolehkan menyumbang seikhlasnya di tempat yang sudah disediakan.
Lokasi: Desa Manukaya, berada di dekat Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

2. Pura Mengening

Pura Mengening adalah salah satu warisan cagar budaya di Indonesia dan merupakan salah satu tempat umat Hindu di Bali melakukan tradisi melukat. Pura ini memiliki struktur dan keunikan sendiri dengan suasana berada di daerah pegunungan yang sangat sejuk dan asri.
Di sini, terdapat area pemandian yang dibagi menjadi dua tempat khusus untuk pria dan wanita, dengan air yang berasal dari 10 sumber mata air yang sangat jernih.
Seperti pura pada umumnya, pura ini terdiri dari tiga bagian, yaitu nista mandala atau jaba sisi bagian paling luar pura, madya mandala atau jaba tengah pura, serta utama mandala atau jeroan sebagai tempat persembahyangan bagi Umat Hindu.
ADVERTISEMENT
Lokasi: Jalan Tirta No.25M, Sareseda, Tampaksiring, Kec. Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

3. Pesiraman Dalem Pingit Sebatu

Pesiraman Dalem Pingit Sebatu merupakan air terjun yang disakralkan oleh warga setempat dan dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat meluruhkan kotoran tubuh manusia.
Pesiraman Sebatu ini pertama kali ditemukan pada 2007 oleh wisatawan asing yang sedang menikmati keindahan alam Desa Sebatu dan tertarik untuk merasakan kesejukannya, sehingga ia pun mandi di tengah aliran air terjun tersebut. Ternyata, air jernih yang mengguyur tiba-tiba berubah menjadi keruh.
Kejadian ini didengar oleh masyarakat sekitar, hingga akhirnya tetua desa adat sepakat untuk mengadakan pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui sebab di balik kejadian aneh itu.
Tak lama setelah itu, dibuatkanlah upacara khusus di air terjun tersebut. Kini, air terjun ini mulai dikenal oleh masyarakat luas sebagai Pesiraman Dalem Pingit Sebatu.
ADVERTISEMENT
Lokasi: Sebatu, Kec. Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.
Tempat melukat di Gianyar umumnya cukup ramai dikunjungi wisatawan. Diharapkan dengan melakukan upacara melukat, kehidupan seseorang menjadi lebih baik dan dijauhkan dari hal-hal buruk.(VAN)