Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
3 Tempat Ziarah di Bali yang Bersejarah
22 November 2023 15:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berkunjung ke Pulau Dewata menjadi destinasi yang tepat saat ingin menghabiskan waktu libur. Dengan segudang wisata, Pulau Dewata juga menyimpan sejarah di berbagai tempat ziarah di Bali.
ADVERTISEMENT
Tempat ziarah yang bisa ditemui, mulai dari wali-wali yang terkenal menyebarkan agama Islam sampai sosok putri raja yang memiliki kisah bersejarah. Untuk itu, tidak ada salahnya mengetahui berbagai tempat ziarah yang ada di Bali.
Tempat Ziarah di Bali
Tempat ziarah di Bali menyimpan sejarahnya masing-masing yang perlu diketahui. Berikut terdapat daftar tempat ziarah yang ada di Bali dengan sejarah menariknya.
1. Makam Keramat Raden Ayu Siti Khotijah
Seorang putri dari raja Pemecutan, Raden Ayu Siti Khotijah memiliki nama asli Gusti Ayu Made Rai. Terkenal akan kecantikannya sehingga banyak dari jajaran pembesar kerajaan Bali yang ingin meminangnya.
Singkat cerita, Gusti Ayu Made Rai menikah dengan Cakraningrat IV yang telah membantu menyembuhkan penyakit kuning yang diderita sang putri. Sebab, Cakraningrat IV memeluk agama Islam, Gusti Ayu Made Rai menjadi mualaf dan diberi gelar Raden Ayu Siti Khotijah.
ADVERTISEMENT
Setelah menikah, putri raja Pemecutan dibawa oleh suaminya menuju tempat asalnya di Madura. Pada suatu hari, Raden Ayu Siti Khotijah berkunjung kembali ke Bali bersama pengiring dan pengawal.
Ketika waktu mulai petang, saat itu sang putri sedang berkunjung ke Puri tempat kelahirannya. Raden Ayu Siti Khotijah melaksanakan sholat maghrib dan seorang patih melihat kejadian tersebut.
Dikutip dari denpasar.go.id, akhirnya sang raja Pemecutan mengutus patih untuk membunuh sang putri. Namun, sebelum dibunuh, putri raja meminta jika jasadnya mengeluarkan asap yang harum, maka buatkan tempat suci yang disebut kramat.
Akhirnya, dibunuhlah Raden Ayu Siti Khotijah di area pemakaman dengan luas 9 hektare. Karena jasadnya menjadi asap yang harum, jadilah sebuah Makam Keramat Raden Ayu Siti Khotijah yang berada di Jalan Gunung Batukaru, Pemecutan, Denpasar.
ADVERTISEMENT
2. Makam Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi
Habib Umar adalah salah satu wali asal Arab yang menyiarkan agama Islam di daerah Bali, tepatnya bagian gunung desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, dan sekitarnya. Sebelum kepergiannya, habib sempat mendirikan kerajaan dan menjadi raja Beratan sekitar abad XV.
Kepergiannya dikebumikan di Jalan Kebon Raya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Area makam dapat ditemukan di puncak bukit tapak yang letaknya di tengah hutan cagar alam Kebun Raya Bedugul.
3. Makam Habib Ali bin Umar Bafaqih
Dikenal sebagai Wali Negara, Habib Ali lahir pada tahun 1890 di Banyuwangi. Semasa mudanya pernah dihabiskan di Makkah selama sekitar 7 tahun untuk belajar tentang ilmu agama kemudian melanjutkan belajarnya di pondok yang berada di Jombang.
Atas permintaan seorang ulama, yakni Datuk Kyai Haji Muhammad Syaid, Habib Ali berangkat ke Bali untuk berdakwah. Akhirnya didirikan sebuah pesantren Samsul Huda yang kini juga menjadi tempat bersemayam jasad Habib Ali yang wafat pada tahun 1999.
ADVERTISEMENT
Tempat ziarah di Bali yang memiliki sejarah menarik dapat dijumpai saat sedang berkunjung ke Pulau Dewata. Sederet informasi di atas semoga dapat menjadi wawasan yang bermanfaat. (NIS)