Bendungan Titab Bali: Fungsi, Sejarah, dan Pesona Alam Sekitarnya

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendungan Titab. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Vlad Solomon
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Titab. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Vlad Solomon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bendungan Titab berada di Buleleng, Bali, menjaga aliran Tukad Saba. Sebagai bendungan terbesar di Pulau Dewata, lokasi bendungan ini unik, yakni berada di perbatasan Desa Titab, Kecamatan Busungbiu, dan Desa Ularan, Kecamatan Seririt.
ADVERTISEMENT
Jarak bendungan tidak terlalu jauh dari keramaian, hanya sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Singaraja. Konstruksi ini tidak hanya penting untuk pengelolaan sumber daya air tapi juga menjadi titik pertemuan dua komunitas di Buleleng, menghubungkan mereka dengan infrastruktur yang vital.

Sejarah dan Konstruksi Bendungan Titab Bali

Bendungan Titab. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Une fille en vadrouille
Rencana pembangunan Bendungan Titab telah dimulai sejak tahun 2000. Pembangunan fisiknya kemudian direalisasikan pada tahun 2011, berlanjut hingga penyelesaiannya pada tahun 2015. Tepat pada tanggal 13 Desember 2015, bendungan ini mulai beroperasi, dengan pengoperasian penuh tercapai pada tahun 2018.
Bendungan ke-6 di Bali, yang menempati area seluas 138 hektare dan memiliki kapasitas besar ini, dapat menampung hingga 12 juta meter kubik air. Strukturnya mengesankan dengan kedalaman galian mencapai 80 meter, lebar dasar 12 meter, dan panjang puncaknya 210 meter.
ADVERTISEMENT
Desain Bendungan Titab Ularan dipilih sebagai urugan random inti tegak. Menurut buku Bendungan Tipe Urugan, PT Pradnya Paramita, teknik konstruksi ini umum digunakan untuk membangun bendungan dengan mengutamakan keamanan dan stabilitas, terutama di daerah yang rawan gempa.
"Urugan" mengacu pada proses menimbun material, sedangkan "random" menandakan bahwa material tersebut ditimbun secara acak tapi terkontrol, bukan dengan pola tertentu. "Inti tegak" adalah bagian inti dari bendungan yang dibuat vertikal atau lurus ke atas. Bagian ini sangat penting karena berfungsi sebagai penghalang utama untuk menahan air.
Penggunaan teknik urugan random inti tegak menunjukkan perhatian serius dalam perencanaan dan pembangunan Bendungan Titab Ularan, mengingat lokasinya yang berada di area berisiko tinggi terhadap gempa. Ini menegaskan komitmen terhadap keselamatan, keandalan, dan keberlanjutan bendungan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT

Manfaat dan Pesona Bendungan Terbesar di Bali

Bendungan Titab. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang
Air Bendungan Titab dimanfaatkan tidak hanya untuk mengatasi kekeringan tetapi juga sebagai upaya penanggulangan banjir, terutama di Kecamatan Seririt, Buleleng.
Bendungan ini berperan vital dalam mengairi Daerah Irigasi Saba dan Puluran, yang luasnya mencapai 1794 hektare. Tujuannya adalah untuk meningkatkan intensitas tanam dari 169% menjadi 275%. Selain itu, Bendungan Titab juga menyediakan air baku sebesar 0,35 meter kubik per detik untuk tiga kecamatan, yaitu Seririt, Banjar, dan Busungbiu. Sementara itu, juga memiliki potensi menghasilkan energi listrik hingga 1,5 megawatt berkat debit airnya yang stabil.
Bukan hanya sebagai infrastruktur penting, bendungan ini juga menarik sebagai destinasi wisata. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang menyejukkan mata dan pikiran. Pemandangan bendungan sangat bagus dijadikan latar belakang foto-foto, terutama saat sore hari ketika cuaca cerah.
ADVERTISEMENT
Jika ingin berkunjung, perjalanan ke Bendungan Titab Ularan dari Kota Denpasar memakan waktu sekitar 2,5 jam berkendara. Setelah menikmati keindahan bendungan, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Pura Ulun Danu Beratan, yang letaknya hanya satu jam perjalanan, menambah daftar kunjungan tempat-tempat menarik di Bali. (CR)