Desa Tigawasa, Bentang Alam Alami Bali yang Masih Terjaga di dalam Satu Desa

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
5 Maret 2024 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Desa Tigawasa (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Mert Dilmen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Desa Tigawasa (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Mert Dilmen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Tigawasa memiliki keindahan alam yang luar biasa di atas lahan seluas 1.690 hektare. Di sini, terdapat hamparan pegunungan sampai sungai yang masih alami dan terjaga.
ADVERTISEMENT
Pengunjung yang berkunjung ke sini akan dimanjakan dengan kenampakan alamnya yang indah. Desa tersebut juga memiliki tradisi unik yang berbeda dengan desa lainnya di Bali yang mampu memikat pengunjung.

Lokasi dan Daya Tarik Desa Tigawasa

Ilustrasi Desa Tigawasa (Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya) Sumber: unsplash.com/ Rohan Shah
Desa Tigawasa berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Mengutip dari situs dispar.bulelengkab.go.id, desa ini berada di barat Kota Singaraja dengan jarak 24 km.
Tigawasa memiliki kontur tanah yang landai meskipun berada di area pegunungan. Tingginya hanya berkisar antara 500 sampai 700 mdpl. Desa ini memiliki daya tarik tersendiri dari segi bentang alam dan tradisinya, berikut ini penjelasannya.

1. Kenampakan Alam

Areanya yang luas membuat desa ini terdapat beragam kenampakan alam, seperti sungai alami Tukad Cebol, hutan pegunungan hingga lautan. Semuanya masih alami dan terjaga.
ADVERTISEMENT
Hal itu membuat masyarakat memiliki banyak pilihan wisata alam yang bisa dinikmati hanya dengan menjelajahi satu area desa saja.

2. Tradisi Sarining Tahun

Tradisi Sarining Tahun adalah budaya masyarakat setempat yang sudah dilaksanakan sejak masa penjajahan Belanda. Tradisi ini hanya dilakukan oleh warga yang memiliki lahan berupa kebun, sawah dan ladang.
Setiap tahun, pemilik lahan diwajibkan memberikan sumbangan berupa uang atau padi yang akan dialokasikan sebagai dana kas pura. Sedangkan padinya diletakkan di dalam lumbung padi yang dinamakan Jineng Sanghiyang.

3. Merobos Kidang

Karena desa ini memiliki kenampakan alam berupa hutan yang cukup luas, maka di sini juga ada hewan rusa yang hidup secara liar. Setiap perayaan Nyepi Desa, masyarakat setempat akan berlomba-lomba memburu rusa di hutan.
ADVERTISEMENT
Tradisi merobos kidang ini sudah terjadi selama bertahun-tahun dan dilakukan secara turun temurun.
Beberapa daya tarik Desa Tigawasa yang meliputi kenampakan alam dan tradisinya tersebut menjadikan desa ini unik dan berbeda dengan desa lain yang ada di Bali. (IMA)