Keunikan Pemakaman Desa Trunyan yang Belum Banyak Diketahui Orang

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
2 Februari 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemakaman Desa Trunyan. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Niklas Weiss
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Desa Trunyan. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Niklas Weiss
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk di Pulau Bali. Salah satu yang menarik perhatian adalah pemakaman Desa Trunyan Bali yang berbeda dengan pemakaman pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tradisi pemakaman di desa ini masih dilestarikan hingga saat ini dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya Bali secara lebih mendalam.

Keunikan Pemakaman Desa Trunyan

Pemakaman Desa Trunyan. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Florian GIORGIO
Dikutip dari laman Wonderful Indonesia, www.indonesia.travel, Desa Trunyan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini terkenal dengan tradisi pemakaman yang unik dan tidak biasa.
Apa yang membuat pemakaman di desa tersebut unik? Salah satunya adalah meletakkan jenazah di atas tanah tanpa dikubur atau dikremasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa keunikan pemakaman Desa Trunyan yang belum banyak diketahui orang. Namun, hal ini justru salah satu daya tarik bagi wisatawan yang sedang liburan di Bali dan ingin mengetahui lebih jauh seputar budaya Bali.
ADVERTISEMENT

1. Jenazah Tidak Dikuburkan

Jenazah yang diletakkan di atas tanah tidak menimbulkan bau busuk, karena ada pohon Taru Menyan yang mengeluarkan aroma harum dan menetralisir bau jenazah. Pohon ini hanya tumbuh di Desa Trunyan dan menjadi asal usul nama desa tersebut.

2. Maksimal Hanya 11 Jenazah

Jenazah yang diletakkan di atas tanah hanya boleh sebanyak sebelas orang saja. Jika sudah penuh, jenazah yang paling lama akan digeser dan tulang-belulangnya akan ditumpuk di belakang.

3. Ada Syarat Tertentu yang Harus Dipenuhi

Jenazah yang diletakkan di atas tanah harus memenuhi syarat tertentu, yaitu meninggal secara wajar, sudah menikah, dan anggota tubuhnya lengkap. Jika tidak memenuhi syarat tersebut, jenazah akan dimakamkan di tempat lain.

4. Ditutup Kain Putih

Jenazah yang diletakkan di atas tanah akan ditutup dengan kain putih dan diberi persembahan berupa uang, bunga, dan barang-barang pribadi. Jenazah juga akan diletakkan menghadap ke arah Gunung Agung sebagai simbol dewa.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa keunikan pemakaman Desa Trunyan yang jarang diketahui orang. Desa ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi, karena menawarkan pengalaman yang berbeda dari kebanyakan desa-desa lain di Bali. (WWN)