Konten dari Pengguna

Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung): Wisata Sejarah di Bali

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
21 Januari 2024 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/edwin petrus
zoom-in-whitePerbesar
Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/edwin petrus
ADVERTISEMENT
Denpasar merupakan salah satu pusat perkotaan di Bali yang punya banyak tempat publik dan asyik. Salah satunya, yaitu Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung).
ADVERTISEMENT
Lapangan Puputan ini selalu ramai dikunjungi terutama pada saat weekend. Selain bisa melakukan beragam aktivitas menarik, tempat ini ternyata punya sejarah panjang dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah di Bali.

Sejarah dan Aktivitas Menarik di Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung)

Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/chuttersnap
Dikutip dari www.denpasarkota.go.id, Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung) dulunya merupakan medan pertempuran saat terjadi Perang Puputan Badung yang terjadi pada tahun 1906 ketika Belanda menyerbu Denpasar. Monumen yang ada di sana dijadikan sebagai bentuk peringatan serta penghormatan pada rakyat Bali dalam pertemuan tersebut.
Meskipun jumlah prajurit Kerajaan Badung pada saat itu tidak seimbang dengan pasukan Belanda, I Gusti Ngurah Made Agung yang merupakan Raja Badung tidak takut dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya. Namun, akibat dari perang tersebut, banyak orang yang gugur sehingga diabadikan dalam sebuah monumen.
ADVERTISEMENT
Monumen tersebut berupa tiga patung yang terdiri dari laki-laki, perempuan, serta seorang anak yang sedang memegang keris serta tombak yang digunakan sebagai senjata untuk perang. Di balik kisah tragis dan dramatisnya, Lapangan Puputan juga dijadikan sebagai ruang terbuka hijau atau taman kota.
Banyak pengunjung yang melakukan olahraga, piknik, bermain sepatu roda, skateboard, pementasan seni, hingga kulineran. Tidak ada tiket masuk khusus, pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi hanya akan dikenakan karcis parkir mulai dari Rp2.000 tiap kendaraan.

Jam Operasional dan Lokasi Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung)

Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/rita chou
Karena berupa layanan publik, Lapangan Puputan ini buka selama 24 jam. Sehingga bisa datang ke sana kapan pun sesuai yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Lokasinya berada di Dauh Puri Kangin, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Berada di pusat Kota Denpasar membuatnya mudah ditemukan.
Itulah informasi mengenai Lapangan Puputan Badung (I Gusti Ngurah Made Agung). Datang ke sana di waktu pagi hari akan lebih asyik karena suasananya yang ramai. (VIN)