Konten dari Pengguna

Mengenal Sejarah Aksara Bali dan Jenisnya Lebih Dalam

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
17 Oktober 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Aksara Bali. Sumber: Unsplash/Kerena Pickett
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Aksara Bali. Sumber: Unsplash/Kerena Pickett
ADVERTISEMENT
Aksara Bali digunakan untuk menulis bahasa Bali sebagai bahasa asli masyarakat di pulau tersebut. Diketahui, sejarah aksara Bali berkembang sejak masuknya agama Buddha dan Hindu dari India ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Komputerisasi Transliterasi Teks Latin ke Aksara Bali, Dr. Gede Indrawan dkk, (2018: 4), aksara Bali merupakan turunan dari aksara Brahmic kuno dari India, sehingga memiliki beberapa kesamaan yang menonjol dengan beberapa aksara modern di Asia Selatan dan Asia Tenggara yang juga merupakan turunan dari Aksara Brahmic.

Sejarah Aksara Bali

Ilustrasi Sejarah Aksara Bali. Sumber: Unsplash/James Barnett
Aksara Bali juga digunakan untuk menulis bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, yang memiliki pengaruh besar terhadap bahasa Bali pada abad ke-11. Adapun sejarah aksara Bali lekat dengan aksara yang berkembang di India.
Dari berbagai aksara yang berkembang di India, aksara Pallawa dan Dewanagari adalah yang dibawa masuk ke Indonesia. Kemudian, aksara ini mengalami penyesuaian dan pengembangan sampai menjadi aksara kuno yang dikenal dengan aksara Kawi.
ADVERTISEMENT
Aksara Kawi ini lantas kerap digunakan dan berkembang menjadi aksara Jawa dan aksara Bali.
Beberapa kata bahasa Bali juga dipinjam dari bahasa Sanskerta, sehingga aksara Bali digunakan untuk menulis kata-kata dari bahasa Sanskerta. Elemen bahasa yang khas salah satunya adalah suku kata. Setiap suku kata memiliki suara a atau e yang melekat bergantung pada posisi suku kata.
Arah teks aksara Bali dari kiri ke kanan, dengan pananda vokal yang diletakkan sebelum, sesudah, di bawah, atau di atas suku kata. Beberapa penanda huruf hidup (vokal) adalah penanda vokal terpisah yang diletakkan di lebih dari satu posisi suku kata.

Jenis-Jenis Aksara Bali

Ilustrasi Sejarah Aksara Bali. Sumber: Pexels/Pixabay
Melalui peraturan pemerintah Provinsi Bali, pada tahun 2018 mewajibkan sekolah, pura, lembaga pemerintah dan fasilitas-fasilitas umum menggunakan aksara Bali dalam penulisan plang nama masing-masing.
ADVERTISEMENT
Aksara Bali terdiri dari empat jenis. Berikut penjelasannya.

1. Aksara Wreastra

Aksara Wreastra memiliki kemiripan dengan aksara Jawa, di mana hanya terdiri dari 18 buah aksara yaitu : ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, ma, ga, ba, nga, pa, ja, ya, nya.

2. Aksara Swalalita

Aksara Swalalita terdiri dari 47 buah di mana 14 buah huruf vokal, dan 3 buah huruf konsonan. Aksara suara atau huruf vokal di antaranya: A, a, I, i, U, u, E, Ai, O, Au, re, ro, le, dan le.

3. Aksara Wijaksara

Sedangkan aksara Wijaksara terdiri atas Rwa bhineda, Ongkara, Triaksara, Panca Brahma, Pancaksara, Desaksara, Sodasaksara, dan Caturdasaksara.

4. Aksara Modre

Terakhir aksara Modre menjadi aksara yang sulit dibaca, karena banyak penggunaan pangangge aksara. Aksara ini juga menggunakan gambar-gambar tertentu. Pada akhirnya untuk membaca aksara ini merujuk pada petunjuk contoh Siwa Griguh dan Lontar Krakah.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah aksara Bali dan jenisnya yang menjadi lambang suci bagi masyarakat Bali, terutama ajaran agama Hindu. Semoga bermanfaat! (ERI)