Konten dari Pengguna

Menilik Konservasi Penyu Tanjung Benoa Bali yang Eksotis

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
30 Desember 2023 12:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pulau Penyu Tanjung Benoa. Foto hanyal ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Penyu Tanjung Benoa. Foto hanyal ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
Bali memiliki tempat konservasi untuk penyu hijau yang terletak di Pulau Penyu Tanjung Benoa. Di tempat ini, wisatawan dapat memegang dan melihat penyu secara langsung.
ADVERTISEMENT
Selain penyu, di tempat ini juga terdapat hewan lain seperti ular, burung, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, tempat ini sangat cocok bagi para pecinta hewan.

Daya Tarik Pulau Penyu Tanjung Benoa

Pulau Penyu Tanjung Benoa. Foto hanyal ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: https://unsplash.com/
Pulau Penyu Tanjung Benoa merupakan tempat konservasi penyu hijau yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Pulau Penyu Tanjung Benoa menawarkan wisata berkonsep edukasi.
Dikutip dari website resmi pemerintah Kuta Selatan Kabupaten Badung, www. kutaselatan.badungkab.go.id Pulau Penyu merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang mulai langka. Pulau ini, berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Wisatawan bisa berinteraksi langsung di kandang penyu mulai berfoto, menggendong penyu, dan memberi makan penyu. Penyu di sini tidak semuanya ditangkarkan, kurang lebih 50 persen anak penyu yang telah berumur satu bulan dilepaskan ke laut.
ADVERTISEMENT
Pilihan untuk tidak melepaskan semua penyu karena hanya sebagian kecil penyu yang dapat bertahan hidup di alam bebas. Hal tersebut karena adanya predator di laut dan tidak semua anak penyu dapat beradaptasi di laut lepas.
Wisatawan juga sering dilibatkan dalam pelepasan penyu. Penyu yang dinilai sudah siap akan dilepaskan ke laut di sekitar perairan Bali, salah satunya, Pantai Kuta.

Sejarah Singkat Pulau Penyu Tanjung Benoa

Pulau Penyu Tanjung Benoa. Foto hanyal ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: https://unsplash.com/
Dahulu di era tahun 1990 hingga 1999-an penyu hijau sudah hampir mencapai kepunahannya di Bali. Hal ini disebabkan karena penyu hijau menjadi santapan dan sarana upacara ritual di Bali yang menjadikan penyu salah satu hewan kurban wajib ada.
Penyu bagi masyarakat Bali pada tahun tersebut merupakan santapan kegemaran. Memakan daging penyu selain rasanya yang enak dan dagingnya empuk, sangat lezat jika di panggang atau dibuat sate dan lawar (makanan khas Bali).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, populasi penyu mengalami kemerosotan yang sangat drastis, bahkan nyaris punah. Pemerintah kemudian membuat larangan penangkapan dan jual beli penyu dengan alasan apapun.
Untuk keperluan ritual hanya diperkenankan menggunakan 1 ekor penyu yang kecil. Itu pun hanya boleh untuk pura yang besar dan ritual keagamaan yang bersifat besar.

Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute ke Pulau Penyu

Pulau Penyu Tanjung Benoa. Foto hanyal ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: https://unsplash.com/
Pulau Penyu buka setiap hari pukul 09.00 - 17.00 WIB. Wisatawan lokal akan dikenakan tarif tiket Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan tarif tiket Rp20.000 untuk dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak.
Untuk menuju ke pulau ini, wisatawan harus menaiki perahu dari pesisir Pantai Tanjung Benoa. Perahu yang digunakan bukanlah perahu biasa, tetapi sejenis perahu yang bernama Glass Bottom Boat di mana bagian lantainya terbuat dari kaca yang tembus pandang.
ADVERTISEMENT
Harga sewa kapal berkisar Rp 350.000 per perahu dengan kapasitas 10 orang. Lama perjalanan menuju ke tempat tersebut sekitar 15-20 menit.
Demikian informasi lengkap Pulau Penyu Tanjung Benoa. Dengan mengunjungi konservasi penyu dapat mengetahui bagaimana cara untuk menjaga populasi penyu agar tidak punah. (SAN)