Konten dari Pengguna

Monkey Forest Ubud: Hutan Suci di Bali yang Wajib Dikunjungi

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
30 Maret 2025 6:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Monkey Forest Ubud. Sumber: Unsplash/Kseniia Ilinykh
zoom-in-whitePerbesar
Monkey Forest Ubud. Sumber: Unsplash/Kseniia Ilinykh
ADVERTISEMENT
Kalau lagi liburan ke Bali dan mampir ke Ubud, wisatawan bisa menyempatkan diri juga berkunjung ke Monkey Forest Ubud. Tempat ini bukan cuma hutan biasa, tapi kawasan suci yang dihuni lebih dari seribu monyet ekor panjang.
ADVERTISEMENT
Luasnya sekitar 12,5 hektare, dan lokasinya ada di Desa Padangtegal, Ubud. Suasananya adem banget, penuh pepohonan tinggi, dan monyet-monyet di sini berkeliaran bebas. Tapi tenang, selama wisatawan tidak mengganggu, mereka juga tidak akan usil.

Monkey Forest Ubud: Sejarah dan Daya Tariknya

Monkey Forest Ubud. Sumber: Unsplash/mtsjrdl
Kalau membicarakan sejarahnya, Monkey Forest Ubud sudah ada sejak abad ke-14. Dari dulu tempat ini dianggap sakral oleh masyarakat Bali.
Monyet-monyetnya bahkan dipercaya punya nilai spiritual—jadi semacam penjaga hutan yang membawa perlindungan, dan menambah semarak suasana dengan sedikit kenakalannya. Seiring waktu, kawasan ini jadi tempat konservasi yang penting. Bukan cuma untuk pelestarian alam, tapi juga buat edukasi dan penelitian.
Uniknya lagi, pengelolaan Monkey Forest ini berlandaskan filosofi Tri Hita Karana. Artinya kira-kira “tiga cara mencapai keseimbangan dan kebahagiaan”. Filosofi ini mengajarkan supaya manusia hidup selaras dengan sesama, alam, dan spiritualitas. Makanya tak heran kalau atmosfer di sini terasa damai dan bikin tenang.
ADVERTISEMENT
Buat yang suka hal-hal berbau budaya, Monkey Forest juga punya beberapa pura, salah satunya Pura Dalem Agung Padangtegal. Di pura ini biasanya diadakan upacara untuk memuja Dewa Siwa. Kadang juga ada pertunjukan seni Bali di hari-hari tertentu. Jadi selain lihat monyet, pengunjung bisa sekalian menonton tarian atau musik tradisional.
Banyak juga jenis pohon langka dan suci yang tumbuh di hutan ini. Dikutip dari monkeyforestubud.com, ada sekitar 115 jenis pohon yang sudah diidentifikasi tumbuh di sini. Beberapa di antaranya bahkan cuma dipakai untuk keperluan upacara adat.
Misalnya pohon Majegan buat bangun tempat suci, atau pohon Berigin yang daunnya dipakai saat upacara Ngaben. Yang paling spesial adalah pohon Pule Bandak, karena kayunya cuma boleh diambil untuk bikin topeng sakral dan itu pun harus izin dulu ke roh penjaga pohonnya lewat upacara khusus.
ADVERTISEMENT

Panduan Wisata ke Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud. Sumber: Unsplash/Yulia Gadalina
Jam buka Monkey Forest Ubud ini dari pukul 09.00 – 18.00 WITA. Lokasinya gampang dicari—ada di Jalan Monkey Forest, Ubud, Gianyar. Dari Bandara Ngurah Rai, perjalanan ke sana biasanya makan waktu sekitar satu jam, tergantung kondisi jalan juga.
Tiket masuk buat turis asing dewasa harganya mulai dari Rp80.000, via Traveloka. Tapi harga ini kadang bisa berubah, apalagi kalau pas musim liburan atau ada kebijakan baru dari pengelola.
Intinya, Monkey Forest Ubud bukan cuma tempat buat lihat monyet. Tempat ini punya nuansa alam yang adem, suasana Bali yang kental, dan sisi spiritual yang kerasa banget. Enak buat santai, jalan pelan-pelan, sambil lihat monyet loncat-loncat atau duduk di bawah pohon sambil menikmati suara alam. (CR)
ADVERTISEMENT