Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Kesusastraan Bali Anyar dan 2 Contohnya
23 Januari 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya sastra merupakan salah satu hasil kreativitas manusia yang diciptakan dengan berbagai tujuan, mulai dari menghibur hingga digunakan untuk kepentingan tertentu. Bagi masyarakat Bali tentunya sudah tidak asing lagi dengan kesusastraan Bali anyar.
ADVERTISEMENT
Yang dimaksud dengan kesusastraan Bali anyar sebenarnya adalah berbagai hasil karya sastra yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan modern.
Pengertian Kesusastraan Bali Anyar
Dikutip dari buku Hermeneutika Kesusastraan Bali, Anak Agung Gde Oka Widana, (2022) pengertian kesusastraan Bali anyar adalah kesusastraan Bali yang telah mendapatkan pengaruh dari kesusastraan nasional yaitu kesusastraan Indonesia.
Kesusastraan jenis ini berbeda dengan kesusastraan Bali purwa yaitu kesusastraan yang telah diwarisi sejak zaman lampau dan lekat kaitannya dengan pustaka suci agama Hindu seperti halnya sastra veda yang telah menjelma menjadi kesusastraan Nusantara kuno.
Kesusastraan Bali Anyar terdiri dari beberapa jenis, yaitu drama, novel, cerita pendek (cerpen), dan puisi.
Puisi Bali Anyar adalah salah satu jenis karya sastra Bali Anyar yang menggunakan bahasa Bali dalam bentuk puisi. Puisi Bali Anyar memiliki unsur-unsur seperti unteng, rasa, nada, dan pabesen atau piteket.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Bali terus berupaya untuk menghidupkan eksistensi dari kesusastraan Bali, khususnya kesusastraan Bali anyar. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membentuk wadah-wadah berupa organisasi seni yang biasa dikenal dengan sekaa shanti.
Organisasi ini menyebar di berbagai daerah Indonesia, tetapi paling banyak ada di Bali. Organisasi ini bertugas untuk terus melestarikan karya sastra masyarakat Bali di tengah gempuran berbagai budaya yang masuk ke Indonesia.
2 Contoh Kesusastraan Bali Anyar
Berikut ini adalah beberapa contoh kesusastraan Bali anyar yang bisa dijadikan bahan untuk belajar karya sastra masyarakat Bali.
Desa Bedelod
Karya Yesi Candrika
Desa Bedelod
Tatanduran ageng majajar mabaris,
Irika, ring tanahé sané paling lais,
Nandurin bias lan beton baang i turis,
ADVERTISEMENT
Sampun mapanta-panta buina magaris,
Sejatinné liu ada tukad,
Nanging, yéh tukadé paling ngalih carik,
Pajalané pada likad,
Ngranayang yéh tukadé kaik-kaik,
Gumatat-gumitit pada mlaibin,
Tusing ada alas lakar tandurin,
Wong asli malaib ngalahin,
Wong jawi lega nongosin.
Puisi ini berisi sindiran tentang perkembangan pariwisata di Bali yang menyebabkan lahan sawah beralih fungsi untuk akomodasi para turis. Puisi ini juga mengkritik keberadaan masyarakat lokal yang mulai terusik oleh pendatang maupun wisatawan.
Catur Muka
Karya Gede Nala
Catur Muka
Mayoga ring catus pata,
Ring pusering windu kuta,
Tatah sangging tuhu mataksu,
Pangaksiné tan patanggu,
Tan wénten sané rungu,
Tan putus tibénin lahru,
Tan hana manah dudu,
Tan obah setata awas,
Lor kidul wétan kulon sami tatas,
ADVERTISEMENT
Tatas sahananing lumaku,
Tatas sahananing ala-ayu,
Ala keni kapastu,
Ayu nemu rahayu.
Puisi ini bercerita tentang Patung Catur Muka yang berkepala empat dan mengarah ke empat penjuru mata angin. Patung ini menjadi simbol perlindungan bagi wilayah di mana patung itu berdiri, khususnya di Kota Denpasar.
Jadi kesimpulannya kesusastraan Bali anyar adalah karya sastra yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan modern. Salah satu contoh dari jenis kesusastraan ini adalah puisi. (WWN)