Konten dari Pengguna

Pura Luhur Pucak Padang Dawa dan Tradisi Unik yang Perlu Diketahui

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
14 Januari 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/aditya nara
zoom-in-whitePerbesar
Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/aditya nara
ADVERTISEMENT
Bali terkenal akan kebudayaan dan tradisinya. Di Pura Luhur Pucak Padang Dawa, ada salah satu tradisi yang cukup menarik perhatian.
ADVERTISEMENT
Pura ini juga tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja. Wisatawan juga bisa datang ke sana untuk menikmati suasana menyegarkan, sambil berburu spot foto cantik.

Tradisi Unik di Pura Luhur Pucak Padang Dawa

Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/andrey bond
Dikutip desabangli.com, Pura Luhur Pucak Padang Dawa merupakan sebuah pura kahyangan jagat yang diyakini sebagai tempat nunas pasupati/penugrahan. Di pura ini ada beberapa pelawatan milik Ida Batara, yaitu pewayangan, seperti Hanoman, Rahwana, Sugriwa, Singanana, Sempati, Anila, Sangut, dan Delem.
Di pura ini ada tradisi unik agama Hindu yang tidak dilakukan di tempat ibadah lainnya. Setiap piodalan nadi atau peringatan kelahiran sebuah pura, selalu dihadiri oleh Tapakan-Tapakan (pelayanan yang memberitahukan pesan tersirat pada umat) dari berbagai Kabupaten di Bali seperti Gianyar, Jembrana, Badung, dan Bangli.
ADVERTISEMENT
Kehadiran para Tapakan tersebut sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Mereka datang untuk meminta pasupati atau energi magic pada benda-benda budaya salah satunya, yaitu patima (perwujudan jasmani dari dewa) untuk membuatnya kembali hidup.
Tradisi ini biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali bertepatan dengan Buda Kliwong Pahang atau 34 hari setelah Hari Raya Galungan. Biasanya, piodalan dilangsungkan selama 3 hari.
Pada puncak acara piodalan, adanya pesucian yang dilakukan di Beji Pucak Padang Dawa. Tradisi rutin ini bertujuan untuk menunjukan keberagaman budaya dan keagamaan di Bali dalam satu lokasi.

Lokasi dan Cara Menuju ke Pura Luhur Pucak Padang Dawa

Pura Luhur Pucak Padang Dawa. Foto hanya ilustrasi. Bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/andrey bond
Pura ini terletak di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Lokasinya sekitar 45 km dari arah utara Denpasar dan sekitar 25 km dari Kota Tabanan.
ADVERTISEMENT
Jika dari pusat Kota Tabanan, bisa melalui Jalan Gunung Semeru menuju Jalan Wisnu Marga. Dari sana kemudian masuk ke Jalan Raya Apuan Senganan ke arah Jalan Padang Dawa. Untuk menuju ke sana, dibutuhkan waktu sekitar 40 menit perjalanan dari Kota Tabanan.
Itulah tradisi menarik yang bisa disaksikan di Pura Luhur Pucak Padang Dawa Bali. Tradisi ini hanya bisa dilihat satu tahun sekali. (VIN)