Sejarah Patung Catur Muka dan Keunikannya

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
26 Maret 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Patung Catur Muka. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Ayadi Ghaith
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Patung Catur Muka. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Ayadi Ghaith
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbicara mengenai Bali pastinya hal pertama yang langsung terlintas di pikiran adalah pantainya yang indah. Padahal Bali juga punya budaya dan tradisi yang menarik untuk dipelajari, termasuk sejarah Patung Catur Muka.
ADVERTISEMENT
Patung ini merupakan salah satu patung ikonik yang berada di Kota Denpasar dan berdiri megah di tengah-tengah persimpangan Jalan.

Sejarah Patung Catur Muka dan Keunikannya yang Wajib Diketahui

Sejarah Patung Catur Muka. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Yogesh Pedamkar
Dikutip dari laman resmi Kota Denpasar https://www.denpasarkota.go.id, Patung Catur Muka merupakan patung yang berada di persimpangan jalan Gajah Mada, Surapati, Udayana dan Veteran atau di depan Kantor Walikota Denpasar.
Patung ini bukan hanya landmark terkenal, tetapi juga menyimpan sejarah dan makna yang menarik untuk ditelusuri.
Sejarah Patung Catur Muka dimulai pada tahun 1973 di mana pada tahun tersebut patung ini mulai dibangun. Pantung ini merupakan hasil karya seniman Bali ternama, I Gusti Nyoman Lempad. Patung ini diresmikan oleh Gubernur Bali saat itu, Ida Bagus Mantra, pada tanggal 14 November 1987.
ADVERTISEMENT
Patung ini terbuat dari batu granit yang memiliki ketinggian 9 meter. Ada beberapa keunikan dari patung ini. Keunikan pertama adalah posisinya yang menghadap ke empat penjuru mata angin yakni Timur, Barat, Selatan dan Utara.
Kedua, patung ini memiliki empat tangan yang memegang berbagai simbol, seperti cakra, gada, sangkha, dan padma. Ketiga, patung ini berdiri di atas sebuah kolam berbentuk teratai dengan diameter 13 meter.

Makna Patung Catur Muka

Sejarah Patung Catur Muka. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash.com/Ayadi Ghaith
Patung Catur Muka memiliki makna simbolis yang mendalam. Kata "catur muka" berarti "empat muka", yang mewakili empat arah mata angin. Hal ini melambangkan bahwa Kota Denpasar terbuka untuk menerima tamu dari segala penjuru.
Patung ini memiliki empat wajah yang berbeda. Wajah pertama menghadap ke utara dengan ekspresi marah, melambangkan keberanian dalam melawan penjajah.
ADVERTISEMENT
Wajah kedua menghadap ke selatan dengan ekspresi sedih, melambangkan rasa prihatin atas penderitaan rakyat. Wajah ketiga menghadap ke barat dengan ekspresi gembira, melambangkan kebahagiaan atas kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu wajah keempat menghadap ke timur dengan ekspresi tenang, melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
Sejarah Patung Catur Muka patut untuk dipelajari karena Patung Catur Muka merupakan landmark ikonik Kota Denpasar yang menyimpan makna dan keunikan tersendiri.
Patung ini bukan hanya simbol identitas kota, tetapi juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang nilai-nilai luhur. (WWN)