Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Pura Ulun Danu Batur yang Ikonik di Bali
17 Oktober 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pura Ulun Danu Batur merupakan salah satu pura yang ikonik di Bali . Selain ikonik, pura ini merupakan salah satu pura terpenting yang ada di Bali. Bagi wisatawan maupun masyarakat umum wajib mengetahui sejarah Pura Ulun Danu Batur.
ADVERTISEMENT
Pura ini merupakan salah satu tempat yang digunakan oleh masyarakat Bali untuk melakukan pemujaan terhadap Dewa Wisnu, yaitu Dewi Danu yang dipercaya sebagai dewi dari Danau Batur.
Sejarah Pura Ulun Danu Batur
Dikutip dari laman resmi Universitas Udayana (https://www.unud.ac.id/), sejarah Pura Ulun Danu Batur dimulai pada abad ke-17. Di mana masyarakat Bali mulai melakukan pembangunan pura ini.
Awal Mula Dibangun dan Asal Usul Nama
Pura Ulun Danu Batur didirikan pertama kali di kaki Gunung Batur , dekat dengan tepi barat daya Danau Batur. Menurut beberapa lontar suci Bali, seperti Lontar Usana Bali, Lontar Kusuma Dewa, dan Lontar Raja Purana Batur, pura ini merupakan bagian dari sad kayangan, enam kelompok pura yang ada di Bali.
Pura ini juga disebut sebagai Pura Kayangan Jagat yang disungsung oleh masyarakat umum. Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan Dewi Danu, yang dalam konsep masyarakat Batur dikenal sebagai Batari Dewi Danuh.
ADVERTISEMENT
Dewi Danu adalah dewi dari air danau yang memberikan kesuburan dan kemakmuran bagi makhluk hidup. Dewa Wisnu adalah dewa dari air yang menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan air.
Nama pura ini berasal dari kata ulun (kepala atau sumber), danu (danau), dan batur (murni atau bersih secara spiritual). Jadi, secara harfiah, nama pura ini berarti pura sumber danau yang murni atau bersih secara spiritual.
Pemindahan ke Lokasi yang Baru
Pada tahun 1917, Gunung Batur meletus dengan dahsyat dan menghancurkan sekitar 65.000 rumah, 2.500 pura, dan ribuan nyawa. Namun, secara ajaib, letusan itu berhenti tepat di kaki Pura Ulun Danu Batur.
Orang-orang menganggap ini sebagai pertanda baik dan memutuskan untuk tetap tinggal di sana. Namun, pada tahun 1926, Gunung Batur meletus lagi dan kali ini menutupi seluruh pura, kecuali pelinggih (bangunan suci) tertinggi yang merupakan tempat pemujaan kepada Dewi Danu.
ADVERTISEMENT
Warga desa kemudian bersikeras untuk memindahkan pura ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari ancaman gunung berapi. Mereka membawa pelinggih yang masih utuh dan membangun kembali pura di desa Kalanganyar, sekitar 700 meter dari lokasi aslinya.
Proses perpindahan ini dilakukan dengan upacara besar-besaran yang melibatkan ribuan orang dari berbagai desa di Bali.
Baca juga: Kapan Hari Jadi Bali? Cari Tahu di Sini
Berdasarkan sejarah Pura Ulun Danu Batur, tidak heran jika pura satu ini menjadi pura yang ikonik dan menjadi salah satu pura terpenting yang ada di Bali. (ARD)