Konten dari Pengguna

Bioskop Rio: Sejarah Bioskop di Cimahi yang Populer pada Zaman Belanda

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
19 Juni 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Bioskop di Cimahi. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Krists
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Bioskop di Cimahi. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Krists
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bioskip Rioa adalah satu-satunya bangunan bioskop di Cimahi sejak zaman Belanda yang gedungnya masih bertahan. Namun bioskop tersebut sudah gulung layar.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, masyarakat perlu mengetahui sejarah perjalanan bioskop ini. Bioskop Rio merupakan bagian dari jaringan bioskop Elita Concern.

Bioskop Rio: Sejarah Bioskop di Cimahi yang Berdiri sejak Zaman Belanda

Sejarah Bioskop di Cimahi. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Felix
Pembangunan bioskop Rio sebagai bioskop di Cimahi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh anak FAA BuseÌ, Yvonne Francois BuseÌ, pada 23 Oktober 1937. Bangunan bioskop sempat mengalami kerusakan dan baru bisa dioperasikan pada tahun 1947.
Dikutip dari situs resmi cimahikota.go.id, film pertama yang diputar berjudul Pardon My Sarong pada 23 Maret 1947. Lalu pada tanggal 31 Maret memutar film berjudul Tall in the Saddle.
Sejak itu Bioskop Rio konsisten memutar film-film Hollywood antara lain film Always in My Heart dan Now Voyager. Tidak ketinggalan Rio pun memutar film Indonesia yaitu Tjitra pada tahun 1951 dan Bakti pada 1955.
ADVERTISEMENT
Tahun 1970-an sampai 1980-an, bioskop Rio dibanjiri film mandarin khususnya bergenre kungfu. Nama-nama beken seperti Wang Yu, Bruce Lee, Chen Lung, dan Lie Lien Cheh menghiasi poster film di depan dan lobi bioskop.
Film nasional berkelas seperti Sunan Kalijaga, Saur Sepuh, juga diputar di sini. Selain poster, bioskop Rio pun mengandalkan selebaran pamflet yang disebar melalui mobil berpelantang keliling Cimahi.
Bangunannya sempat menganggur. Sekitar tahun 2010-an, bioskop direvitalisasi. Sebagian besar masih tetap, terutama bagian atas. Namun bagian depan tembok dinding depan dan samping hilang. Padahal di situ terdapat plakat pendirian bangunan.
Kini wajah Bioskop Rio berubah menjadi konter ponsel. Salah satu faktor pendorong bangkrutnya pengusaha bioskop diakibatkan perubahan zaman dengan arus teknologi yang kian tidak terbendung.
ADVERTISEMENT
Bioskop peninggalan zaman kolonial hanyalah tersisa bangunannya saja, bioskop yang lebih canggih dan modern pun hadir di mall-mall di kota besar dan menggerus keberadaan bioskop lama yang punya nilai historis.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bioskop Rio yang merupakan bioskop di Cimahi yang punya sejarah panjang pada zaman Belanda. (Gin)