Gereja Karmel Lembang: Sejarah, Profil Singkat, dan Lokasinya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
16 April 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gereja Karmel Lembang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Karl Fredrickson
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Karmel Lembang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Karl Fredrickson
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gereja Karmel Lembang memiliki sejarah panjang dan melewati berbagai peristiwa penting di Indonesia. Lokasinya yang strategis di bawah Gunung Tangkuban Perahu membuatnya menjadi simbol dari berbagai perubahan sejak zaman penjajahan Belanda.
ADVERTISEMENT
Area gereja ini juga dikenal sebagai destinasi wisata yang cocok untuk keluarga. Di sekitarnya, terdapat fasilitas menarik seperti toko suvenir, restoran, dan taman bermain yang membuat pengunjung dapat menikmati waktu bersama keluarga. Sambil beristirahat di taman, pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar yang menyegarkan.

Gereja Karmel Lembang: Sejarah yang Panjang

Gereja Karmel Lembang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/niko budi mulyono
Sejarah Gereja Karmel Lembang dimulai dengan peranan penting Jufrouw Lidwine, guru dari Mendut, Jawa Tengah, yang menjadi suster pribumi pertama. Pendirian gereja ini berawal dari keinginan Paus Pius XII yang memerintahkan pembangunan kapel di wilayah misi, termasuk Indonesia.
Pada tahun 1939, suster-suster dikirim dari Nijmegen, Belanda ke Indonesia. Mereka tiba di Jakarta dan berlanjut ke Lembang pada Desember 1939. Pastor Johannes de Roojig membeli tanah di kaki Gunung Tangkuban Prahu dan memulai pembangunan kapel pada tahun 1940.
ADVERTISEMENT
Selama pembangunan, suster-suster tinggal di Biara Suster Ursulin di Bandung. Namun, pada tahun 1942, kedamaian terganggu saat Jepang menyerang Lembang. Biara rusak parah dan suster-suster mengungsi. Mereka sempat menjadi tawanan Jepang dan dikirim ke kamp konsentrasi selama tiga tahun sampai kemerdekaan Indonesia.
Pasca kemerdekaan, suster-suster dibawa kembali ke Belanda untuk pemulihan kesehatan. Pada tahun 1963, biara sempat digunakan sebagai kantor Polsek dan asrama polisi, serta kapel diubah menjadi gedung olahraga. Namun, pada tahun yang sama, kapel dikembalikan ke biara dan menjalani perbaikan. Pemberkatan kapel dilaksanakan kembali pada tanggal 25 Agustus 1963.

Lokasi dan Jadwal Misa

Gereja Karmel Lembang. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Gabriella Clare Marino
Dikutip dari keuskupanbandung.org, Gereja Karmel Lembang berlokasi di Jalan Karmel 1 No.51, di area Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Gereja ini berada di bawah perlindungan Santa Maria Fatima dan mulai mencatat buku baptis sejak tahun 1967. Wilayah pelayanannya meliputi Kabupaten Bandung Barat.
Gereja ini memiliki jadwal misa yang rutin di dua lokasi utama: Kapel St. Maria dari Betlehem dan Aula Griya Fatima. Misa harian diadakan dari Senin hingga Sabtu pukul 06.30 di Kapel St. Maria dari Betlehem. Pada hari Jumat pertama setiap bulan dan Sabtu, misa juga diadakan pada waktu yang sama dan di tempat yang sama.
Setiap Minggu, ada dua waktu misa, yakni pukul 08.00 di Kapel dan pukul 17.00 di Aula Griya Fatima. Selain itu, juga ada jadwal misa dan adorasi di setiap Jumat pertama dilaksanakan pada pukul 18.00 di Aula Griya Fatima. (CR)
ADVERTISEMENT