Konten dari Pengguna

Menelusuri Jejak Danau Bandung Purba di Bandung Raya

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
13 Juni 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Danau Bandung Purba. Sumber: Unsplash/Muhammad Ruqi Yaddin
zoom-in-whitePerbesar
Danau Bandung Purba. Sumber: Unsplash/Muhammad Ruqi Yaddin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Danau Bandung Purba dimulai sekitar 20 hingga 15 juta tahun yang lalu, saat dataran tinggi Bandung masih berada di dasar lautan. Seperti yang dijelaskan di buku Ekspedisi Citarum, Laporan Jurnalistik Kompas : Sejuta Pesona Dan Persoalan (2011: 72), pada masa itu, bagian utara Pulau Jawa merupakan samudra.
ADVERTISEMENT
Bagian selatan adalah daratan dengan pesisir tidak jauh dari selatan Pengalengan. Beberapa pulau vulkanik berada di depan pantai ini.
Lapisan-lapisan endapan dari 20 juta tahun lalu masih bisa ditemukan di daerah Purwakarta dan Subang. Batuan napal dan gamping yang mengandung fosil binatang laut seperti Foraminifera, Cyoloclypeus, dan Lepidecyclina, adalah bukti nyata dari masa itu.

Gunung Sunda sebagai Cikal Bakal Danau Bandung Purba

Danau Bandung Purba. Sumber: Unsplash/ben nashr
Danau Bandung Purba terjadi akibat beragam aktivitas alam. Saat itu Pantai Laut Jawa masih berada di selatan Pengalengan.
Seiring waktu, area ini bergeser ke utara, mendekati Kota Bandung yang sekarang. Pergeseran ini terjadi pada akhir periode Miosen (25-14 juta tahun yang lalu) akibat proses pembentukan gunung dan pelipatan lapisan bumi.
ADVERTISEMENT
Pada masa berikutnya, periode istirahat terjadi. Aktivitas vulkanik dan sedimentasi di cekungan laut utara Bandung menghasilkan bukit-bukit Selacau yang mirip piramida. Pada akhir Pliosen (dua juta tahun yang lalu), terjadi lagi tekanan sedimen. Selacau hilang, dan muncullah gunung baru.
Memasuki periode Pleistosen (1 juta tahun yang lalu), aktivitas vulkanik di utara Bandung membentuk kumpulan gunung api besar dengan dasar sekitar 20 km dan tinggi 2.000-3.000 meter. Inilah yang dikenal sebagai Gunung Sunda, sebuah gunung raksasa dengan kaldera di puncaknya. Gunung Burangrang merupakan parasit dari Gunung Sunda.

Perkembangan Gunung Bandung Purba dan Terbentuknya Bandung Raya

Danau Bandung Purba. Sumber: Unsplash/Yazid Hasan
Pada periode Pleistosen tersebut, Gunung Sunda Purba runtuh, diikuti oleh terbentuknya Patahan Lembang. Bukti geologi dari periode ini masih terlihat dalam bentuk endapan binatang vertebrata di Sungai Citarum sebelah barat Batujajar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, pada zaman Holosen, yakni 11 ribu tahun yang lalu, Gunung Tangkubanparahu muncul sebagai anak dari kaldera Gunung Sunda. Gunung ini mengalami setidaknya tiga erupsi besar yang mengeluarkan lava dan abu, menutupi bagian utara Bandung.
Erupsi besar kedua terjadi 6.000 tahun yang lalu, yang diceritakan dalam legenda rakyat berupa "perahu" yang tertelungkup akibat tendangan Sangkuriang.
Material dari erupsi besar kedua ini menyumbat Sungai Citarum di Lembah Cimeta (utara Padalarang), membentuk Danau Bandung Purba, yang juga dikenal sebagai Situ Hiang.
Sekitar 4.000-3.000 tahun lalu, air Danau Bandung Purba mulai surut, dan dataran tinggi Bandung mulai muncul. Sungai Citarum kembali mengalir, menembus Bukit Rajamandala dan melewati terowongan alami Sanghiangtikoro.
Dataran tinggi Bandung, yang kini berada sekitar 725 meter di atas permukaan laut, dulu dikelilingi gunung api dan bukit batu gamping di sebelah barat. Bukit kapur Padalarang adalah bukti bahwa daerah ini pernah berada di dasar laut.
ADVERTISEMENT
Luas dataran tinggi Bandung, yang dahulu adalah Situ Hiang, membentang dari Cicalengka di timur hingga Padalarang di barat, sejauh 50 km. Juga dari bukit Dago di utara hingga Soreang-Ciwidey di selatan, sejauh 30 km. Luasnya, yang kini menjadi wilayah Bandung Raya, hampir tiga kali lipat wilayah DKI Jakarta.
Untuk ilustrasi kedalaman Danau Bandung Purba, airnya menggenangi sebagian besar Kota Bandung sekarang. Tepian utara danau berada di Jalan Siliwangi, utara kampus ITB, dengan ketinggian air 25 meter di Stasiun Kereta Api dan 30 meter di Alun-Alun Bandung. Kedalaman ini mampu mengapungkan kapal laut lebih dari 50.000 ton.
Danau Bandung Purba meninggalkan jejak yang mengesankan di wilayah Bandung Raya. Keberadaan danau ini menjadi bukti sejarah geologi yang kaya dan menarik untuk dipelajari lebih lanjut.
ADVERTISEMENT