Konten dari Pengguna

Sejarah Jalan Riau Bandung, Sejak Zaman Belanda hingga Kini

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
24 November 2023 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Jalan Riau Bandung. Unsplash/Handi Sugihartian.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Jalan Riau Bandung. Unsplash/Handi Sugihartian.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jalan L.L.R.E Martadinata atau yang lebih dikenal dengan Jalan Riau, punya sejarah yang panjang jika ditelusuri. Sejarah Jalan Riau, Bandung, bahkan sudah dimulai sejak masa penjajahan Belanda.
ADVERTISEMENT
Sejak era tahun 2000-an, seperti dikutip dalam buku Liburan Murah Meriah di Bandung, Gagas Ulung (2013:78), Jalan Riau dipadati oleh factory outlet dan hotel. Jalan ini juga menjadi salah satu jantung Kota Bandung, yang tidak pernah sepi.
Ternyata, hal itu juga terjadi bahkan pada masa penjajahan Belanda. Sepanjang jalan ini akan ramai oleh elit Belanda.

Sejarah Jalan Riau Bandung Masa Kolonial Belanda hingga Penjajahan Jepang

Ilustrasi Sejarah Jalan Riau Bandung. Pexels/ignartonosbg.
Sejarah Jalan Riau, Bandung, pada masa kolonial Belanda dimulai sekitar pada abad 19. Menurut sejarah pada masa itu, jalan ini bernama Riouwstraat. Riouwstraat pernah menjadi tempat beraktivitas kelompok elit Eropa.
Sepanjang jalan ini, pada masa itu dijadikan sebagai kawasan perumahan elit untuk orang-orang Eropa. Hingga Riouwstraat juga diberi nama dengan Europese Zakenwijk, atau dalam terjemahan Indonesia berarti Kawasan Bisnis Eropa.
ADVERTISEMENT
Di Riouwstraat atau Jalan Riau, terdapat beberapa taman yang sudah ada sejak zaman Belanda. Beberapa taman tersebut diantaranya Lapangan Pramuka yang kini menjadi Taman Persib dan Taman Pramuka.
Jejak sejarah tidak berhenti pada masa itu. Pada saat penjajahan Jepang, kawasan dekat Taman Pramuka dan Supratman menjadi sebuah camp internir atau tempat penawanan orang Eropa.
Ketika pergantian kekuasaan antara Pemerintahan Kolonial Belanda ke Pemerintahan Jepang, Jalan Riau memiliki beberapa perubahan. Bangunan-bangunan dirubah dan juga dibuat benteng serta pos penjagaan tentara Jepang.

Alih Fungsi Jalan Riau Sejak Kemerdekaan hingga Kini

Pasca kemerdekaan telah didapatkan oleh masyarakat Indonesia, beberapa bangunan yang merupakan rumah orang Eropa lalu diambil alih menjadi kepemilikan masyarakat Indonesia. Beberapa di antaranya juga menjadi hak negara.
ADVERTISEMENT
Jalan yang dulunya pernah menjadi tempat bisnis, rupanya di era perekonomian negara yang kian membaik, kembali menjadi kawasan bisnis ternama di Bandung.
Jalan sepanjang 3 km, membentang dari perempatan Jalan Jenderal Ahmad Yani hingga belokan Jalan Wastukencana ini di tahun 2000-an kembali menjadi kawasan bisnis yang ramai. Factory outlet, pusat fashion, tempat makan, hotel hingga perbankan ada di sini.
Jalan Riau kemudian berganti nama menjadi jalan L.L.R.E. Martadinata. Nama itu diambil dari nama seorang laksamana laut kelahiran Bandung, Laksamana Laut Raden Edi Martadinata, yang yang mendapat 12 bintang perhargaan.
Pada era kepemimpinan Walikota Bandung Ridwan Kamil, tata kota dan jalan di Bandung diperbaiki dan diperindah, termasuk Jalan L.L.R.E. Martadinata atau Jalan Riau.
ADVERTISEMENT
Mengutip website resmi Pemerintah Kota Bandung, bandung.go.id, Ridwan Kamil meresmikan trotoar Jalan LLRE Martadinata pada Agustus 2016. Hal ini agar sepanjang kawasan Jalan Riau juga nyaman untuk pejalan kaki.
Itulah informasi singkat mengenai sejarah Jalan Riau Bandung sejak masa kolonial Belanda hingga saat ini. (Fitri A)