Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Situ Cisanti dan Makna Ketujuh Mata Airnya
23 Januari 2025 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Situ Cisanti, yang menjadi salah satu lokasi wisata, memiliki sejarah tersendiri. Sejarah Situ Cisanti diketahui ketika dibuatnya situ atau waduk ini dari beberapa mata air.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jabarprov.go.id, Situ Cisanti terletak di Tarumajaya, Kertasari, Kabupaten Bandung. Tempat ini jadi tujuan mandi dari 7 mata airnya.
Menilik Sejarah Situ Cisanti
Sebelum membahas mengenai sejarah Situ Cisanti, situ ini merupakan danau buatan yang menampung air dari 7 mata air utama Sungai Citarum.
Mata air tersebut mengalir dari kaki Gunung Wayang. Mata air tersebut di antaranya mata air Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawadukan, Cikahuripan, Cisadana, Cihaniwung, dan Cisanti.
Danau ini juga menjadi hulu Sungai Citarum. Bahkan situ ini juga akrab disebut Kilometer 0 Citarum. Luas situ atau danau ini mencapai 5 hektare.
Sejarah dari Situ Cisanti, berdasarkan website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jabarprov.go.id, dahulunya merupakan rawa. Dengan bantuan alat berat, dibuatlah danau rawa tersebut menjadi danau dari tujuh mata air, yang telah disebutkan di atas.
ADVERTISEMENT
Situ Cisanti, memang berperan penting bagi sumber kehidupan warga Jawa Barat. Selain itu, Situ Cisanti juga merupakan salah satu dari saksi sejarah dari masa kerajaan hingga zaman kolonialisme dulu.
Konon, Situ Cisanti merupakan sebuah petilasan (tempat persinggahan) dari Dipatiukur, yang merupakan seorang wedana para bupati Priangan pada abad ke-17.
Tokoh Dipatiukur memimpin pasukan untuk menyerang Belanda di Batavia sekitar tahun 1628. Disebutkan bahwa kekalahan dari Dipatiukur disebabkan oleh adanya pengkhianatan dari pemimpin masyarakat Sunda lain, sehingga akhirnya mudah dikalahkan.
7 Mata Air Situ Cisanti dan Maknanya
Situ Cisanti tidak hanya berperan penting bagi masyarakat Jawa Barat. Bahkan 7 mata airnya memiliki makna mendalam, khususnya bagi masyarakat sekitar Situ Cisanti ini.
ADVERTISEMENT
Berikut makna mendalam dari ketujuh mata air yang mengalir ke Situ Cisanti. Informasinya berdasarkan website resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
1. Mata Air Pangsiraman
Mata air Pangsiraman memiliki makna yakni sesuai dengan namanya mata air ini digunakan sebagai tempat mandi para peziarah.
Konon, mata air ini diyakini mempunyai aura gaib yang tinggi, terbagi dua oleh pohon Kiara yang roboh oleh alam. Sehingga area mandi para peziarah dibedakan untuk area laki-laki dan perempuan.
2. Mata Air Cikahuripan
Mata air Cikahuripan mengandung pesan bahwa mata air di Situ Cisanti harus dijaga untuk keberlangsungan kehidupan, baik manusia, tanaman dan hewan.
3. Mata Air Cikoleberes
Mata Air Cikoleberes memiliki makna dan pesan bahwa manusia harus memiliki niat yang lurus atau beres.
4. Mata Air Cihaniwung
Mata Air Cihaniwung memiliki pesan kepada manusia agar tidak mengejar urusan duniawi saja.
ADVERTISEMENT
5. Mata Air Cisadana
Mata Air Cisadana, memiliki makna yang serupa dengan mata air Cihaniwung, agar manusia tidak mengejar urusan duniawi saja. Hal itu karena manusia akan menghadapi dunia akhirat.
6. Mata Air Cikawedukan
Mata Air Cikawedukan punya makna agar manusia, harus memiliki hati yang tulus. Jangan menyimpan dendam.
7. Mata Air Cisanti
Mata air Cisanti memiliki makna kedamaian.
Demikian ulasan singkat mengenai sejarah Situ Cisanti, serta makna ketujuh mata air yang mengalirinya. Informasinya bisa menjadi pengetahuan tambahan sebelum berwisata ke danau ini. (Fitri A)