Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung dan Daya Tariknya
28 November 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Taman ini kemudian terus dikembangkan dan menjadi salah satu paru-paru bagi wilayah Bandung dan sekitarnya. Kini taman ini juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata menarik.
Sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung
Dikutip dari laman resminya https://tahurabandung.com, taman ini memiliki luas sekitar 526,98 hektar dan berada di Sub-Daerah Aliran Sungai Cikapundung dan DAS Citarum yang membentang dari Curug Dago, Dago Pakar hingga Curug Maribaya.
Taman ini menawarkan berbagai daya tarik wisata alam yang menarik dan menyegarkan, seperti hutan pinus, kebun raya, gua, air terjun, jembatan gantung, dan museum .
Taman ini awalnya merupakan hutan lindung dengan nama Hutan Lindung Pulosari yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1912. Pada tahun 1922, diresmikan terowongan penyadapan air Sungai Cikapundung yang dikenal sebagai Gua Belanda.
ADVERTISEMENT
Setelah Indonesia merdeka, kawasan ini menjadi aset pemerintahan Republik Indonesia yang dikelola oleh Djawatan Kehutanan. Sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung dimulai pada tahun 1960 saat itu Gubernur Jawa Barat Mashudi menggagas pembangunan Taman Hutan Wisata Alam yang sekaligus Kebun Raya.
Untuk mengenang jasa-jasa Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja, Perdana Menteri Indonesia ke-10 yang meninggal tahun 1963, maka pada tanggal 23 Agustus 1965 taman ini diresmikan oleh Gubernur Mashudi dan diberi nama menjadi Kebun Raya Rekreasi Ir. H. Djuanda.
Kemudian pada tahun 1985, taman ini ditetapkan sebagai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berdasarkan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 1985.
Daya Tarik Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung
Salah satu daya tarik dari taman ini adalah koleksi flora dan fauna yang dimiliki. Ada berbagai flora dan fauna yang masih hidup bebas di kawasan ini termasuk beberapa flora dan fauna yang dilindungi.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh adalah pinus merkusii, bambu, tekkan, musang, tupai, kera, burung kepondang, burung kutilang, dan ayam hutan.
Selain itu, taman ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia, seperti Gua Jepang dan Gua Belanda yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan pertahanan pada masa penjajahan.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung dan daya tariknya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang taman hutan raya ini. (WWN)